ke-53

1.1K 143 17
                                    


Mysha mondar-mandir didepan ruangan ICU, dimana Meisie sedang ditangani oleh dokter dan juga perawat. Dia tidak bisa tenang sebelum memastikan kondisi Meisie baik-baik saja.

BRAK..

Dia menendang tong sampah sedikit meluapkan rasa marahnya, kalau dokter tidak bisa menyelamatkan Meisie. Mysha bersumpah akan menghancurkan rumah sakit ini beserta seluruh dokter dan karyawan yang bekerja disini.

"Nona."

Andrew dan Raygan menyusul Mysha kerumah sakit setelah nona muda mereka memberikan kabar.

Mysha menatap keduanya dengan ekspresi marah terutama pada Andrew. Gadis dingin itu mendekati Andrew dan langsung menghantam tubuh kekar Andrew hingga tumbang. Mysha juga membenturkan kepala Andrew keras ke dinding.

"Nona.." Ujar Raygan terkejut melihat sikap brutal nona mudanya.

Mereka tahu Mysha sedang melampiaskan emosinya yang sedari tadi ia tahan.

"Bagaimana kau begitu bodoh tidak memberitahuku tentang mereka." Geram Mysha karena kecerobohan Andrew.

"Kau sangat mengecewakan." Mysha menarik rambut Andrew memaksakan lelaki itu untuk berdiri.

Andrew kesakitan namun ia tetap diam membiarkan nona mudanya memberi hukuman atas kesalahannya.

"Apa kau tidak tahu tentang mereka hah?" Mysha menatap Andrew tajam.

Untuk dalam kasus mengenai anggota the kazen, dia menugaskan Andrew yang melakukannya serta memberikan kepercayaan pada lelaki itu. Sedangkan Raygan ditugaskan untuk memantau pergerakan polisi ataupun detektif yang menangani kasus peledakan sekaligus pembunuhan berantai yang mereka lakukan.

"Maafkan aku nona, aku lupa melaporkan lebih awal." Ujar Andrew menunduk.

BUG..

Mysha meninju keras tepat hulu hati Andrew yang membuat Andrew mual dan mengeluarkan cairan bening dari mulutnya.

"Rupanya kau bosan hidup Andrew." Kata Mysha tanpa rasa iba melihat kondisi Andrew.

"Hal sepenting itu kau melupakannya, sialan." Mysha membanting tubuh Andrew ke lantai. Kemudian menginjak-injak badan Andrew tanpa henti.

Raygan merasa kasian dengan Andrew tetapi bila ia ikut campur, bisa-bisa nasibnya akan sama seperti partner kerjanya itu.

"Kau tahu kekasihku didalam sana sedang berjuang." Mysha berjongkok menatap Andrew yang sekarat.

"Aku tidak akan mengampuni siapapun. Termasuk kau!" Mysha memukul telak muka Andrew.

Saat itu juga Andrew tidak sadarkan diri, tubuhnya babak beluk dan wajahnya mengalami kerusakan.

"Bangun brengsek!" Perintah Mysha.

"Siapa yang mengijinkanmu tidur hah?!" Mysha meletakan kakinya dikepala Andrew hingga menekannya untuk membangunkan lelaki terkapar itu.

"Tubuh dan tanganku terkena darah Meisie. Tiap tetesan darah Meisie harus dibayar mahal." Saat mengatakan kata ini air mata Mysha jatuh sambil menatap tangannya yang masih terdapat darah Meisie serta darah Andrew disana.

Mysha berdiri berencana untuk kembali menghadiahi Andrew pukulan hingga mati. Raygan mengalihkan pandangannya kearah lain karena sudah tahu apa yang akan dilakukan nona mudanya.

Dengan orang kepercayaannya saja Mysha masih bisa bersikap kejam apalagi terhadap orang asing yang sudah berani macam-macam dengannya seperti the kazen bakal di bantai habis-habisan.

"Mysha." Panggil seseorang menghentikan pergerakan Mysha yang akan menghantam kepala Andrew dengan tong sampah besi.

"Hentikan, lo bisa membunuhnya." Kata Keyla datang tepat waktu.

MEISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang