Chapter seventy one || Love is Kinda Crazy

739 94 28
                                    

Jangan lupa bintangnya!!
And Sound on now!!!

Renjun NCT (cover) - Fools

HAPPY READING!!

****

Perkelahian tak dapat terelakkan sampai Leon duluan mengarahkan pistolnya dan menembak ke arah Angga Zevaro walau lagi-lagi meleset. Angga menghindar cepat kemudian membalasnya dengan tembakan beruntutan. Namun nihil, kekecewaan menghiasi wajahnya ketika bukan Leon yang terkapar jatuh akibat salah satu peluruhnya kena, tapi orang lain. Dia adalah pengemudi helikopter Leon.

Rahang Leon mengeras, ia marah, emosi, kesal.  Tidak ada lagi penyesalan setelah ini, penjahat tetaplah penjahat. Dan wujud penjahat tidak boleh ada di bumi aman ini, mereka harus hilang. Leon kemudian keluar dari balik tembok kecil bekas persembunyiannya beberapa detik lalu dan berlari memasuki helikopternya sambil mengarahkan tembakan pada Angga yang juga kini berdiri di pintu helikopternya sendiri yang entah sejak kapan mendarat di sana.

Perkelahian mereka tak lagi pandang bulu. Angga Zevaro benar-benar memiliki rencana. Dia benar-benar mendatangkan helikopter dan orang-orang suruhannya. Leon sudah bisa baca itu, dan apa yang terjadi saat ini berjalan sesuai rencananya. Angga akan pergi lari keluar negeri setelah puluhan kasus percobaan pembunuhan yang dia lakukan pada Valeryn. Dan malam ini adalah rencana terakhirnya sebelum berangkat menaiki pesawat yang segera lepas landas satu jam dari sekarang. Plan B dari Angga Zevaro berhasil terbaca jelas.

Karena penjahat tidak akan pernah menyerahkan diri walau sudah terbukti salah. Dan ketika semua kesalahannya sudah telak terbukti, ia akan melarikan diri ke belahan dunia paling jauh dari Eropa. Karena mereka berbuat jahat bukan untuk bertahun-tahun menekam di penjara. Angga Zevaro paling benci yang namanya sel tahanan, dia terlalu malu.

Leon pun masuk ke dalam helikopternya dan menutup pintu. Masing-masing dari mereka melakukan pertahanan diri dengan sangat baik, sama sekali belum ada yang terluka. Helikopter Angga perlahan berhasil mengudara, meninggalkan mansion Williams sambil terus mengarahkan pistolnya pada helikopter Leon. Dia tidak berkemudi, tapi orang lain. Jadi Angga sangat memanfaatkan itu untuk memenuhi hasrat mendalamnya hingga salah satu peluruh dia bisa dengan tepat mengena jantung Leon.

"Awas! Biar aku. "

Leon mendelik ke arah sang pembicara barusan.

Valeryn sudah siap dengan rambutnya yang disanggul tinggi, bagian rok dressnya yang sengaja dirobek lagi agar leluasa bergerak, dan alat monitor kecil yang terpasang di kepalanya yang memang digunakan pengemudi tadi. Dia benar-benar menunjukkan dirinya yang siap mengemudi.

"Apa?! " pekik Leon belum juga mengerti.

Valeryn mendorong Leon kasar, "Cepatlah jangan menghayal. Dia bisa saja lari ke belahan dunia lain dan kau tidak akan puas seumur hidupmu. "

"Aku sedang tidak bercanda, Valery! "

"Siapa yang bercanda, bastard! " Valeryn menatap Leon tajam hingga akhirnya mulai memainkan alat pengemudi helikopter itu dengan lihai dan hati-hati. Leon terdiam tanpa kata ketika helikopter ini benar-benar mengudara ke atas dan perlahan meninggalkan rooftop mansion. Jalurnya pas, Valeryn tepat mengambil arah. Kini helikopter mereka sibuk mengejar Angga Zevaro.

Kevin tiba-tiba berucap dari handsfree Leon, "Hei are you kidding me? "

"What? "

PROTECT 2 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang