Chapter seventy six || Proposed as The Ending (END)

809 87 26
                                    

Persiapkan hati dan air mata kalian
Part senang campur sedih menanti sebentar lagiii

So don't forget to sound on!

-Ed sheeran perfect

Dari Leon, untuk Valery.

****

Vee's PlaygroundNew York, Amerika Serikat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vee's Playground
New York, Amerika Serikat.

20.00

Lampu taman serentak menyala dari ujung ke ujung. Paling khusus adalah lampu taman di tempat ia berpijak, berbentuk huruf kecil terpisah pisah dengan tulisan sweet vee. Lalu diikuti suara nyaring kembang api yang secara bergantian menyala besar di langit pas belakang ia berdiri. Ditambah suara kibasan angin helikopter di atas sana yang mengibarkan spanduk besar dengan tulisan 'i love you stronger mom'. Serta suara aliran air mancur yang ternyata berada pas di bawah bunga besar di sampingnya tadi.

Valeryn terdiam bisu di tempatnya. Ia menutup mata beberapa saat lantaran gugup seketika. Menyemogakan semua ini adalah mimpi, seseorang yang tiba-tiba datang dan bersimpuh di depannya sekarang adalah mimpi. Makin erat menutup mata, tanpa sadar Valeryn menangis dalam diam, ia meremas kuat kepalan tangannya dan menunduk tak kuasa melihat siapa yang baru saja datang ini. Pangeran malam yang tiba-tiba muncul tanpa dipanggil tapi jelas muncul di pikiran Valeryn saat ini.

Dia seorang pria berjas rapi yang melangkah datang dari perantara cahaya pilar-pilar lampu putih di sana untuk mendatangi pijakan Valeryn saat ini yang menjadi titik utama penerangan taman. Pria itu berderap ringan tapi tetap kelihatan maskulin dengan senyum tulus membawa satu kotak kecil berbentuk hati berwarna merah. Dia membuka kotak itu pas di depan Valeryn setelah bersimpuh.

"Valery buka matamu. "

Valeryn menggeleng cepat, refleks mundur gemetaran.

"Sweet Vee ... "

Sekali lagi, nama Valeryn dipanggil. Valeryn membuka matanya, jantungnya berdegup begitu kencang, kedua pelipisnya berkeringat, dress putih polos yang ia pakai hari ini menjadi saksi bisu kedatangan dia ... Adhan Nathaleon Zevaro sebagai mimpi nyata Valeryn untuk berdiri gugup malam ini dan berharap dia tidak nyata.

Tapi dia nyata.

"Selamat malam, ibu dari kedua anakku. "

Setelah mengatakan itu, dia bersimpuh. Valeryn menatap matanya lekat. Mencoba untuk tenang dan lebih fokus.

PROTECT 2 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang