Chapter fifty || I Love You

1.4K 175 48
                                    

Hello dear>_<
Long time no see!

Jangan ampe nangis yah
Aku gak sediain tisu

Okay so don't forget to sound on!

When I Look at You - Miley Cyrus

HAPPY READING!

****

Tok tok tok!

"Waktunya minum obat. "

Ah, gula-gula pahit itu lagi. Memejamkan mata kesal, Valeryn menatap sang perawat tajam. Tatapan tidak suka, tidak nyaman, tidak ikhlas. Valeryn seperti bersiap membunuh orang. Namun bagaimanapun Valeryn harus menelannya. Obat.

"Anda tidak pernah keluar kamar. "

"Lalu? "

"Cobalah sekali-kali. "

"Terimakasih. "

Valeryn tersenyum paksa. Kini ia terduduk di atas kasur setelah semalaman disegel. Itu dia ... Rantai segelnya. Terpasang di setiap sudut tempat tidur. Skizofrenia kumat ketika malam tiba apalagi kalau Valeryn kepikiran. Dokter bilang jangan terlalu menghayal, padahal dibalik hayalan itu terbesit ribuan beban pikiran.

"Buka ini, " pinta Valeryn pada perawat. Perawat tersenyum was-was, "Aku akan keluar, buka saja. "

"Harus kuta-"

Valeryn mencengkeram pergelangan tangan wanita polos itu, "Buka. Saja. " ucapnya penuh penekanan. Sang perawat masih menerka-nerka. Mau buka atau tidak, soalnya wanita ini kadang bertingkah tidak waras. Bisa saja ia membunuh pasien lain.

"Ba-ba-baiklah. "

Akhirnya segel sialan itu dibuka, Valeryn bisa bergerak dan bernapas legah. Setelah sang perawat keluar kamar, Valeryn berdiri sempoyang. Owh, bekas luka segel. Tadi malam Valeryn terlalu ganas. Bahkan dokter hampir mati Valeryn cekik.

"Selamat pagi dunia. "

Pagi ini cerah. Udara rerumputan dari halaman belakang melegahkan setiap tarikan napas Valeryn. Kamar Valeryn di lantai satu paling belakang. Di mana penyakit mental bahaya ditempatkan. Valeryn tidak sendiri. Masih banyak pasien lain. Paut, lansia, mungkin seumur Valeryn tidak sampai lima.

"Wleek!! "

Valeryn berlari cepat ke kamar mandi. Mengeluarkan muntahan bekas sisa makanan dan mungkin ... Obat? Ah ... Ini sudah hampir dua bulan masa hadirnya orang baru. Valeryn belum periksa kelaminnya. Entah ... Kata dokter sebelum mental Valeryn membaik, janin ini belum bisa dikatakan sehat.

Memuakkan.

Ternyata jadi seorang ibu itu lelah juga.

Valeryn tersenyum tipis pada pantulan dirinya di depan cermin. Sambil mengelus-elus perut, Valeryn berujar, "Apapun yang terjadi, Mommy akan membesarkanmu sendiri. Jangan takut ... Kalaupun kehilangan diriku dapat mengembalikan reputasi Williams, mommy akan mencari kerja, tabung, dan beli boneka-boneka lucu!! "

Valeryn tertawa sendiri. Tidak terbayang saat keluar dari Rumah Sakit nanti. Valeryn sudah dewasa, Valeryn bisa lakukan semua sendiri. Ini waktunya Valeryn berhenti manja. Terlahir sebagai anak keluarga kaya memang terjamin. Tapi untuk detik ini ... Ada yang perlu ia jaga. Seseorang yang mungkin tidak akan diterima oleh Williams.

PROTECT 2 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang