Chapter sixty || Bad Romance

1.3K 147 26
                                    

Sepuluh menit sebelum hari berganti!!
23.50

Halooo
Oke lagi² tengah malam ... Minggu🙃
Lancar yah begadangnya:-\
Setelah ini tidur yokkk

Don't forget to Sound on ::
Touch it - Ariana Grande

HAPPYREADING!!

****

"Tunggu! "

Valeryn berbalik cepat. Leon menyusul, Valeryn terlalu terburu-buru bahkan lupa membuka helmnya. Leon kemudian menyerahkan sebuah pistol hitam kecil dan berujar, "Bego. "

Dahi Valeryn mengerut tidak mengerti, "Apasih. "

Tempat ini cukup jauh dari kota. Terpencil dan tidak berpenghuni. Bekas gudang mesin rusak yang mungkin ditelantarkan pemiliknya. Tadi di pertengahan jalan sebelum Valeryn memberi tau lebih tentang jalur tempat Bella berada, Leon langsung menancap gas seakan paham betul jalurnya.

"Jangan terlalu dekat denganku. "

"Kenapa? "

Leon mengecup dahi Valeryn, "Kita tidak boleh  terluka bersama, " lalu bergegas memasuki gedung terbuka tanpa celah tersebut. Tidak ada dinding, semua masih setengah jadi. Sepertinya Bella ada di lantai dua.

"Leon ih!! Aku tidak mengerti!! "

Leon menoleh sebentar, "Tugasmu cuma bawa Bella pergi. Tidak lebih dari itu, " setelah kalimat itu terucap, Leon benar-benar pergi meninggalkannya. Menaiki lantai dua dengan tangan kosong.

Valeryn mengusap rambutnya, mencoba tenang dan tidak panik. Jika Leon sesantai itu, maka keadaan pasti terkendali. Valeryn harus mengatur deru napasnya agar detak jantungnya tidak terpukul hebat seperti sekarang. Oh Tuhan, Valeryn takut.

Beberapa menit mengendalikan diri, Valeryn pun naik ke tangga lain yang berlawanan arah. Malam makin larut, detak jantung Valeryn masih tidak stabil. Perlahan melangkah naik, berusaha tidak menimbulkan suara, hingga Valeryn sampai di lantai atas. Di sana ... Satu, dua, tiga, delapan orang, berdiri di depan ... Oh Tuhan Bella?!

Valeryn langsung bersembunyi di balik pilar bersama pistol tadi. Entah bagaimana cara menggunakannya, yang pasti harus dipetik. Melirik situasi sebentar, Leon ada di sana, di seberang pilar yang lain. Valeryn gugup seketika. Apa yang Leon lakukan? Dia tidak bawa apa-apa. Hanya diri.

Tatapan mereka bertemu, mulut Leon melisankan dua kata, "Jangan takut. "

Oh lord ... Bisa-bisanya dia-

Leon pun keluar. Dia keluar dari persembunyiannya menghadap delapan orang tersebut. Mereka kaget tentu saja, begitupun Bella. Ternyata yang datang seorang laki-laki dengan tangan kosong. Valeryn mencoba berpikir jernih. Apa yang harus ia lakukan sekarang.

Hingga tiba di perkelahian antar Leon dan mereka, Valeryn langsung keluar menemui Bella. Melepas ikatan tali dari kursi yang dia duduki. Lalu membuka lakban dari mulutnya. Bella memeluk Valeryn erat dan menangis.

"Ada apa Bel? Kenapa sampai diculik? "

Bella masih mengatur deru napasnya. Dia takut, was-was, deg-degan mengira akan mati, syukur Valeryn datang tepat waktu sebelum mungkin wanita ini jadi mayat, "Ak-ak-aku berutang pada mereka. "

PROTECT 2 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang