Chapter two || The Little Girl

6.9K 250 4
                                    

"Goshh. "

Seorang wanita muda berpostur tubuh pendek dan mungil serta berpakain sederhana yaitu hoodie ungu dan rok selutut sedang berlari tergesa-gesa. Sempat beberapa kali melirik arlojinya.

Ia memasuki kelas pagi fakultas hukum Universitas Harvard.

Sesampainya di sana, ia terhenti beriringan dengan decitan sepatu kets putih tinggi miliknya. Ia juga menyampirkan poni dari rambut panjang terurainya ke belakang telinga kanan.

"Valeryn Williams! Berhenti di sana. "

Seluruh sorot mata dalam ruangan besar itu refleks tertuju padanya. Suasana mendadak hening.

Seorang dosen killer baru saja meneriaki nama dari anak keluarga paling berpengaruh se-Amerika Serikat.

Iya, namanya Valeryn Williams.

Biasa dipanggil Valery.

Adik dari pemilik perusahaan pencetak robot terbaik sedunia yaitu Dennyal Williams. Dan anak dari pasangan pengusaha yang memiliki perusahaan kecantikan yaitu W-Beauty.

Mereka terlalu kaya.

Dalam satu keluarga memiliki dua perusahaan. Satu dipegang oleh sang kakak, dan satunya lagi milik orang tua mereka.

Keluarga Williams memiliki aset di mana-mana. Salah satunya di kampus besar ini. Makanya, walau ceroboh dan bodoh, Valeryn tetap memiliki banyak teman.

Dua diantaranya adalah sahabat. Yaitu Anna dan Aaron. Mereka yang saat ini sedang diam-diam mencuri pandang seraya menepuk dahi dan menggeleng prihatin.

"Kau?! Why you always come late? " tanya sang dosen geram. Karena kelasnya selalu diganggu dengan keterlambatan Valeryn.

Valeryn masih ngos-ngosan. Wanita itu kemudian berdiri tegap menatap sang dosen yang sekarang berada jauh di depan kelas.

"A-a-aku terjebak macet, Mr. Carn, Sorry. "

"The same reason Valery?! "

"Me-memang seperti itu. "

"Bukankah jalan umum pun dimiliki Williams? "

Valeryn meringis. Gara-gara nama belakangnya, Ia tidak pernah bisa memberikan alasan yang dapat dipercaya.

Lalu ujung-ujungnya-

"Nilaimu aku turunkan lima koma. "

Hell.

Valeryn melongos. Dan terpaksa duduk ke tempatnya yaitu dipertengahan Anna dan Aaron karena Mr. Carn yang melanjutkan pengajarannya tanpa memaafkan Valeryn untuk kesekian kali.

Mahasiswi paling keras kepala akan disiplin.

"Kau lupa mengeringkan rambutmu lagi? " bisik Anna.

Valeryn mengangguk.

"Dia terobsesi dengan keramas beberapa hari ini, " sahut Aaron tanpa melihat mereka dan fokus ke depan.

Anna menyubit hidung mancung Valeryn, "Dasar kau bego. "

Valeryn menyipit sinis dan mengelus pelan hidungnya. Karena Anna mulai berkoar selayaknya tante-tante. Valeryn meminta perlindungan Aaron namun Aaron hanya cuek dan membiarkan mereka.

****

Jarum jam menunjukan pukul delapan malam. Valeryn yang tengah menyandar pada depan mobil Lamborghini Veneno hijau miliknya menunduk seraya mengetuk-ngetuk ujung sepatu pada aspal parkiran.

PROTECT 2 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang