Chapter forty six || Deja Vu

1.3K 161 12
                                    

Kabar?

Oke lagi banyak beban.
Terimakasih telah banyak tersenyum hari ini.

HAPPY READING!!!

****

Paginya Leon terbangun di pukul delapan. Ketika silau matahari menembus dinding kaca kamar. Gorden sengaja dibuka tanpa membangunkan langsung. Masih mengumpulkan kesadaran, Leon berjalan gontai ke dapur. Tepatnya ke lantai satu dekat kolam renang.

Di atas meja tersaji roti bakar juga americano kesukaan Leon. Leon langsung duduk makan seraya menikmati udara segar pagi hari. Menyantai di kursi panjang samping kolam renang. Tenang, damai, senyap. Burung-burung pun bersenandung ria.

"Aku tidak sadar kalau kau pindah ke rumah-rumahanmu, Sweet Vee. "

Tidak ada tanggapan, mungkin masih ngorok. Tadi malam Leon kebanyakan minum. Tidak sadar lagi sudah tertidur pulas di kamar. Valeryn disulitkan olehnya. Mungkin wanita itu masih menahan lapar.

"Mari ke disneyland. "

Lagi. Tidak ada tanggapan. Valeryn tidak ikut minum. Dia sudah muntah duluan sebelum diajak. Terus seperti itu sampai pulang. Katanya sakit kepala, capek, tidak enakan. Alhasil kencan tidak sampai tengah malam.

"Valery sana mandi!! "

Leon menghela napas panjang. Berdiri, melangkah ke sana.

"Valery? " Leon membuka pintu mungil itu. Tapi nihil, hanya ada kotoran cokelat di dalam. Kulit eskrim berserakan, tv tidak dimatikan, noda di mana-mana.

Dasar wanita ini ...

"Janeta?!! "

Sang asisten rumah tangga langsung menghampiri. Mungkin sedang membersihkan gudang.

"Kenapa tidak dibersihkan? "

"Ma'am larang, Sir. Katanya kotoran itu sahabatnya. "

Leon memejamkan mata maklum.

"Baiklah buatkan saja dia sarapan. "

"Ma'am tidak mau dimasakkan apapun. "

"Jadi di mana dia? "

"Pergi. "

"Ha?! "

Janeta kaget. Refleks termundur. Leon barusan meneriakinya. Voluma nada suara yang berubah hanya ketika istrinya kenapa-napa.

"Ta-ta-tadi pagi Mrs. Valery keluar tanpa membawa apapun, Sir, " Janeta menelan susah payah salivannya. Ditatapan tajam oleh Adhan Nathaleon Zevaro seperti itu sama saja bersiap  mati.

"Dia kemana?! Tanpa makan? Kenapa aku tidak tau? "

"Ma'am bilang sudah memberitahu anda. Langsung pergi saja tanpa mengatakan tujuan. Sekitar pukul lima tadi, Sir. " Janeta menunduk  takut, "Ma'am membawa mobil sesto elemento anda tanpa sopir. "

Leon menggeram. Melangkah pergi menaiki tangga kembali ke kamar mencari ponsel. Ia lalu menghubungi Kirana dan beberapa tangan kanan Leon. Seraya mengambil kunci mobil, Leon kemudian mengendarai sport hitam metalic.

"Cari jejak GPS Valery sekarang!!! "

"Sepertinya Ma'am tidak membawa ponsel. "

"Sialan. "

"Kami akan mencarinya dengan koneksi kota, Sir. "

"Baiklah cepat!! "

Leon mencoba menghubungi nomer Valeryn. Tapi tidak aktif. Lalu Aaron dan Anna. Terakhir kali mereka bertemu dua hari yang lalu. Katanya coba cari di toko eskrim samping taman jembatan San Fransisko. Leon menancap gas ke sana.

PROTECT 2 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang