Chapter sixty five || Look at the Shark!

924 135 37
                                    

Suka gak nih up cefatt?
Jangan lupa rame yah!!

HAPPYREADING

****

Ice coffie untuk pagi tanpa semangat. Valeryn melirik jam dinding ... 10.00. Ia menatap Gray yang kini terpulas di atas sofa. Valeryn menarik selimut agar lebih menutupi tubuhnya yang mungkin kedinginan. Lalu bergegas keluar sambil mendengarkan lagu remix dari kedua earphone yang terpasang.

Valeryn tidak bilang pagi ini cerah. Tapi terik. Ia mengikat tinggi rambutnya dan memperlihatkan pemandangan leher mulus nan indah. Tadi malam Valeryn tidak langsung tidur, ia menunggu Gray terlelap dulu. Well ... Kewaspadaan sejak dini. Mari anggap bahwa semua laki-laki punya hormon seksual yang sama.

Valeryn menari-nari di koridor villa menikmati kebisingan lagu. Dengan sekali-kali menyicip es kopi instant. Demi Tuhan sampai detik ini Valeryn tidak tau cara membuat kopi. Jika kalian pernah mendengarnya, berarti itu kopi instant. Dengan demikian menjelaskan bahwa Valeryn benci kopi. Apalagi kopi hitam, pahit, hwueekk.

Jesus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jesus.

Kaki Valeryn terhenti. Tapi kopinya tidak, tertumpah dan menimbulkan bising pecahan gelas. Ia sampai lupa cuman memakai celana pendek dan kaos oblong putih transparan yang memperlihatkan bra hitamnya. Terpaksa ia harus berlari cepat mencari lap dan membersihkan ulahnya tersebut.

Adhan Nathaleon Zevaro memang tidak pernah tau malu. Ini masih sangat pagi untuk membuat mood cantik Valeryn rusak. Dia pikir dengan berpakaian seperti itu Valeryn akan suka? Tergila-gila? Bernafsu? Itu hanya seutas celana pendek tanpa atasan. Juga ... Enam kotak daging perut yang terbentuk sempurna.

Fokus Vee ... Fokus.

"Rambutnya kenapa diikat? "

Oke mari anggap Valeryn tuli.

"Kau sedang menguji nafsuku? "

Shit.

Valeryn melempar tatapan sinis, lalu kembali menyibukkan diri pada pekerjaannya. Tidak seharusnya ia berjalan ke arah kolam renang. Valeryn cuma pikir bahwa di penginapan ini hanya tersedia tiga kamar per satu petak. Dan tidak pernah membayangkan bahwa Leon akan menginap di salah satu kamar di sini.

"Ngomong-ngomong bra-mu cantik. "

Keparat!

Valeryn refleks memeluk tubuhnya dan melepas ikatan rambut serta menggerai rambut panjangnya agar terkesan menutupi belakang badannya. Kemudian gerak cepat Valeryn menyelesaikan ulah kopi tumpah tadi dan masuk kembali ke kamar.

Namun-

"Hey betis kamu berdarah. "

Gray Addison.

PROTECT 2 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang