Untuk sampai pada titik yang sebenarnya, Tuhan bilang bertemulah lagi, buat kisahlah lagi, tapi untuk akhir, jangan tanya padanya. Ini waktu untuk memperbaiki kesalahan dan kesengajaan masa lalu.
Tidak ada teori bahwa 'Mencintai harus memiliki', ta...
Gak bakal ada pecantuman KUHP pasal Semua reka adegan, alur, jalan sidang, terinspirasi dari tontonan author.
Mohon bijak. Ini semua fiksi.
Dan ... Tolong baca pas lagi tenang, sendiri, sepi, dan gak bising.
Setiap kata harus kamu pahami. Jangan ada yang terlewati. Jawaban konflik PROTECT dari yang buku pertama sampai kedua ada di part ini.
HAPPY READING!!!
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
U.S Supreme Court. 10.00
"Mrs. Valeryn Willimas. Wanita bersuami. Umur duapuluh empat tahun yang telah melakukan pembunuhan pada neneknya Mrs. Vanessa Williams pada tanggal 8 Februari 2007 tepatnya 13 tahun yang lalu. "
Sang Jaksa mengeluarkan paparan pertama. Suasana sidang ramai tapi senyap. Hanya diperbolehkan Pengacara, Jaksa, Hakim, Terdakwa, dan Saksi untuk berbicara. Di barisan tempat duduk penonton sebelah kanan, sejajar dengan kursi pengacara, sedang duduk keluarga Williams. Teman-teman Valeryn, kerabat lain Williams, dan media.
Sedangkan sebelah kiri, sejajar dengan kursi Jaksa, sedang duduk keluarga Zevaro, empat sahabat Leon, dan media. Media di sini cuman bertugas menulis, bukan live news. Dennyal, Angga, duduk paling depan pada barisan masing-masing. Semua terfokus ke depan.
Valeryn di samping kursi pengacara. Leon di samping Bunda menunggu panggilan kesaksian. Di sana ... Valeryn, wanitanya. Terduduk kaku dengan wajah kusam, sembab, dan lelah. Dia memakai pakaian tersangka. Leon terus menatap ke sana, berharap terbalas, tapi nihil. Valeryn hanya menunduk dan bicara seperlunya.
Valeryn sedang hamil yah?
Leon ingin menyentuh perutnya. Sekali saja. Melihat wanita itu dengan keadaan seperti itu pula kenapa sesesak ini? Leon ingin memeluknya. Berkata bahwa kau baik-baik saja, tidak perlu takut, istirahatlah. Oh god ... Apa yang sedang dia pikirkan saat ini? Dia tidak mungkin meminta perpisahan kan?
"Saat itu umur Mrs. Valeryn tiga belas tahun. Yang berarti ia sudah mampu membedakan mana yang baik dan buruk. Pembunuhan terjadi di hutan limbat jauh dari kota. Di sebuah rumah besi yang hanya dipakai untuk mengurung manusia.
"Tidak ada olah TKP karena tempat itu sudah diratakan sejak lama. CCTV juga tidak tersedia untuk tempat terpencil. Tidak ada saksi lain karena cuman Mrs. Valeryn manusia yang berada di sana. Kasus ini sudah begitu lama. Sangat susah mendapatkan bukti kuat.
"Maka dari itu ... Saya memiliki bukti forensik terhadap mayat Mrs. Vanessa. Ini, " Jaksa menunjukkan beberapa foto jepretan mayat Mrs. Vanessa saat diautopsi, dari layar sudut meja lonjong Hakim, "Bekas cekikan pada leher korban adalah cekikan brutal yang dilakukan tersangka tanpa memandang orang. Cekikan inilah yang menyebabkan hentinya saluran pernapasan pada korban hingga terjatuh dan meninggal.
