Chapter forty three || Invitation

1.9K 180 12
                                    

Haloo :)
Lama tak jumpa
Aku ramal kalian bacanya gak sampai semenit.

Don't forget to respect me!!

HAPPY READING!!

****

"NATHALEON ZEVARO!!!!!!!!!!!! "

"Aku nyaris gila!! "

"Mana air mendidih mana air!! "

"Tolong guyur aku sekarang!! "

"Leon!!!! "

"NATHALEON ZEVARO AKU MASIH HIDUP!! "

"ADHAN NATHALEON ZEVARO!!!!! "

Wanita ini ...

"Nyaris satu minggu dan kau tiba-tiba cuek?! Ada apa sih? Mengabaikanku terus menerus? Hah? " Valeryn menerobos bersiap melempar apapun di sekitarnya.

Saat itu Leon sedang sibuk di ruang kerjanya. Menatap serius monitor lebar serta beberapa buku tebal menumpuk di atas meja. Valeryn tidak tenang ditinggal sendiri melulu di kamar. Sampai kadang Leon ketiduran di ruang kerja.

Mana bisa tidur nyenyak kalau tanpa Leon? Mau gila rasanya Valeryn berlarut-larut dalam kebosanan. Entah Leon sengaja atau tidak. Ini pertama kali pekerjaan membuatnya mengabaikan Valeryn.

"Leon hey?! "

Leon menyipit tajam, dengan tenderan kacamata berlensa tebal pada matanya.

"Aku lapar. "

"Makan. "

"Masakan. "

"Suruh Janeta. "

"Masakanmu. "

"Janeta tau. "

"Kau sendiri yang masak!!! "

"Jangan sekarang. "

Valeryn spontan lesuh. Menghela napas berkali-kali pertanda ia capek menghadapi lelaki ambisius ini. Valeryn mendekat, menatap layar komputer, begitu dekat seakan bersiap untuk dicium. Hingga mengganggu kefokusan Leon yang kini jelas sekali kesebalannya.

"Valery kau ingin rabun?! "

Valeryn fokus membaca satu per satu kata dengan melisankan ejaan. Cahaya biru tajam di depannya dianggap teman.

"Valery!!! "

"Proyek baru? "

"Hm? "

Valeryn berdiri tegap, bersidekap dengan pakaian santai juga 'no ribet'. Sekarang kira-kira masuk pertengahan malam. Dan lagi-lagi Valeryn ditinggal sendiri di kamar.

Mendatangi lelaki ini malah diabaikan. Pekerjaan lebih penting huh? Kalau Valeryn sakit baru cemasnya mengalahkan cemasnya presiden ke rakyat. Tiba-tiba sekali. Tembok mansionpun tau Leon si lemah lembut kini kembali sangar.

Sekarang pakai slogan 'pekerjaan lebih penting dari pada istri? ' mau mati?

"Kau sedang sibuk dengan proyek baru? "

"Bagaimana bisa tau? "

Valeryn memekik, "Kan kubaca!! "

"Kukira kau buta huruf. "

Valeryn mangap tak lagi bisa berkata-kata, "Ucapan adalah doa, dasar gila!! "

"Siapa yang mendoakanmu? "

PROTECT 2 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang