Prolog

869 121 11
                                    

Ayara atau biasa dipanggil Aya adalah seorang mahasiswa sastra Belanda yang harus pusing dengan segala macam tetek bengek tentang sejarah Belanda yang sangat berkaitan dengan erat dengan sejarah Indonesia. Hampir separuh hari dirinya berkutat dengan lima buku dengan halaman mencapai 500 yang dirinya sengaja ambil untuk bahan referensi tugas kuliahnya.

Sekarang sudah menunjukan jam 5 sore dan Aya masih sibuk berkutat dengan tugas tugasnya yang diberikan oleh dosen kejam yang sangat ingin Aya sumpahi suatu saat mata dosennya akan juling karena terus menerus baca tugas anak muridnya. Rasanya ini tidak adil. Tugas Aya bukan hanya untuk mengerjakan sejarah, masih ada yang dia harus dipelajari. Bahasa, Ejaan, budaya, dan lain lain.

"Arrgh! Dikira gue punya pengalaman langsung tentang beginian, apa?!" Protes Aya sambil menutup bukunya dan binder catatannya.

"Kalau gue punya pengalaman langsung, gue bakalan tulis panjang lebar sampe agrikultur dan kedudukannya gue tulis sedetail detailnya gak perlu pake beginian! Bikin sakit mata aja." Tambah Aya lalu memasukan buku bukunya kedalam tasnya, dan meninggalkan perpustakaan.

Peduli setan dengan tatapan tatapan protes yang meminta mulut Aya diam. Bahkan Aya tidak ada niatan sesikitpun untuk meminta maaf kepada petugas perpustakaan.

"Salah ambil jurusan kayaknya." Gerutu Aya lalu membanting pintu perpustakaan dengan kesal.

***

Tepat pukul tujuh malam Aya sampai ke rumah. Perlu waktu dua jam Aya tempuh dari kampusnya untuk ke rumah. Gadis itu membanting semua buku yang dia pinjam dari perpustakaan ke meja belajarnya, Aya tidak peduli dengan teriakan mamanya yang menegurnya dari lantai bawah.

Aya sudah terlajur kesal dengan hari Sabtu, yang membuat dirinya terpaksa untuk menghabiskan waktu hari Minggunya dengan buku sebesar kamus sebanyak 5 buku. Serius saja, kalau Aya punya kampus itu Aya akan meminta untuk memecat dosen itu atas tuduhan merepotkan mahasiswa untuk naik semester. Menghafal nama nama dosen saja Aya sulit, apalagi harus mencari nama nama pemerintah saat kolonial Belanda atau tempat tempat bersejarah yang tidak pernah Aya ajak kenalan.

Aya tidak makan malam karena merasa perutnya sudah kenyang. Kenyang karena menyumpah nyumpah kepada dosen sepanjang hari.

"Serius deh, kalau isekai memang ada! Gue mau isekai atau shifting buat dapat pengalaman langsung, dibanding kayak gini. Bikin gue mati muda aja." Gerutu Aya.

Mulutnya tidak berhenti protes sebelum dia tertidur nyenyak dengan pakaian yang dia pakai saat kuliah tadi.

NETHERLAND, 1860 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang