SELAMAT HARI SENIN EHEHE
Serius tahun ini aku bakal rajin update 😭👍
jangan lupa jejaknya ya?
---
Aya membiarkan Lami masuk ke kamarnya, Lami menginap dirumahnya walaupun kedua orangtua Louise yang jahanam ini menatap Lami dengan tatapan sinis karena Lami sebenarnya adalah anak inlander. Sedangkan Aya menahan pintu, bahkan mengunci dan membuat hambatan suara agar tidak terdengar orang rumah.
Lami mulai mengeluarkan kertas kertas dari tasnya, kurang lebih ada 12 lembar. Wajah gadis itu tidak ceria, tidak sinis, atau ketus. Aya bisa melihat ada kekecewaan diwajah temannya itu.
"Kamu tidak apa apa?" Tanya Aya membuat Lami menggelengkan kepalanya.
"Jelaskan."
"Perhitungan tentang wormhole Einstein atau Cornelius dan Beatrix?" Balas Lami membuat Aya berpikir sejenak.
"Cornelius dan Beatrix."
"Dirinya ingin mencatat ulang sejarah."
"Apa?!"
Lami mengangguk, menurut Aya satu kalimat yang mungkin belum terdiri dari subjek, predikat, objek, keterangan itu sama sekali belum cukup untuk membentuk sebuah penjelasan, kalimat itu hanya sebuah kesimpulan aneh menurutnya.
Gadis didepannya menghela nafasnya dengan berat, mengeluarkan sebuah lembaran lembaran polaroid yang menurutnya sangat mustahil untuk didapatkan pada zaman ini, apalagi polaroid ini sangat berwarna.
Foto foto itu menunjukan sebuah rumus rumus mustahil, buku buku Eistein, sebuah telepon modern bahkan telepon zaman dulu, lalu banyak teknologi yang seharusnya tidak ada di abad ini.
Tapi, variabel acak yang pernah dirinya temui saat SMP itu sangat membuat kepala Aya sakit. Variabel fisika atau matematika itu selalu saja menarik perhatiannya, itu hal biasa saat dirinya menjadi Aya juga variabel itu selalu menarik perhatian untuk dirinya hapus sampai bersih.
"Kenapa kita menjadi membahas fisika teori? Bukannya kita seharusnya mengetahui apa yang tersembunyi di masa ini? Maaf saya Lami, aku ini dulu semasa SMA jurusanku adalah IPS." Tanya Aya.
"Kamu pikir aku dulu jurusan apa? Aku ini anak pariwisata." Sahut Lami dengan nada kesal.
"Aku menyesal otak kecilku tidak bisa memahami bahasa bodoh ini." Kata Aya.
"Sama, tapi pakarnya sebentar lagi akan datang." Ujar Lami dengan tenang.
Tok.. tok.. tok...
Pintu terbuka, dan ditutup lagi oleh seoeang pemuda dengan jas dokter menatap Lami dan Aya dengan malas, Aya tidak tau apa yang dilakukan Lami sampai Dereck menatap keduanya dengan malas.
Ya, Dereck Reasel yang Lami bawa kerumahnya. Pemuda itu langsung duduk ditengah tengah Lami dan Aya dengan tatapan serius dan tanpa basa basi tangannya langsung melihat rangkaian foto.
"Jadi kamu dari masa depan? Kenapa tidak bilang?" Tanya Aya membuat Dereck langsung menatapnya dengan malas.
"Tidak ada gunanya memamerkan diri dari masa depan, kita ini terjebak dalam ruang waktu, Aya." Jawab Dereck.
"Ah, iya juga."
"Telepon Abraham Grahambell, Lampu milik Edison, rumus milik Einstein..." Gumam Dereck.
"Kalian tau artinya ini, kan?" Tanya Dereck membuat Lami mengangguk sedangkan Aya tidak.
Dengan cepat pemuda itu langsung berdiri dan membuka lemari membuat gaun gaun norak Aya terekspos. Ya, mungkin pemuda itu tidak peduli karena saking kecewa dengan kedua orang tua angkatnya, tapi Aya jelas peduli- pakaian norak Louise yang itu benar benar ingin dirinya bakar, tidak peduli seberapa mahal harga kainnya, apalagi Lami yang menahan tawa disebelahnya.
"I hate you." Desis Aya pelan ke Lami membuat gadis itu tertawa lepas.
"I hate me too." Balas Lami.
"Kalian ingin mendengarkanku tidak?" Tanya Dereck.
"Mood mu sedang tidak bagus." Sahut Aya membuat Dereck mengangguk.
"Atasanku memintaku membunuh nyawa yang tidak berdosa, dan aku tidak ingin melakukannya kalau aku tidak diancam terkena pisau guillotine didepan umum atas pengkhianatan." Jelas Dereck.
"Paling tidak kamu disuruh membunuh seekor anjing atau kucing, itu juga kalau kamu bisa menggunakan pistol tanpa terbalik, tuan Reasel." Ejek Lami.
"Kamu yang memaksaku kesini Lami, jangan membuatku pergi tanpa menjelaskan hal konyol, bangsat, anjing ini." Kata Dereck dengan nada yang mengumpat.
"Woah woah, apa kata kedua orangtua ini kalau kita menggunakan bahasa modern seperti ini?" Tanya Aya.
Keduanya menghela nafasnya. "Benar juga."
"Kakak adek emang."
"Kalian sama sekali tidak tau artinya ini?" Tanya Dereck.
"Cornelius berusaha menjadi penemu." Jawab Lami.
"Penemu bagaimana?" Aya terhenyit. "Antonio Meucci yang mengenalkan telepon pertama kali, dirinya tidak akan mengalahkan penemu ini karena Antonio sudah lahir di zaman ini." Kata Aya.
Lami mengangguk anggukan kepalanya. "Bemar juga, tumben kamu pintar."
"Terima kasih atas pujian sekaligus sarkasme nya juga, Lami."
"Sama sama."
Dereck menggaruk garuk rambutnya dengan frustasi. "Tapi Abraham Grahambell yang menyempurnakan telepon, bahkan bisa kalian lihat model telepon di ruang kerja Cornelius ini milik Abraham, bukan Antonio." Jelas Dereck.
"Aku pusing."
"Dan ini adalah rumus perjalanan waktu atau relavitas." Dereck menujuk polaroid kertas itu. Lalu nulai mencoret coret lemari kayu milik tanpa dosa.
"Kamu ini dulunya- tadinya apa? Maksudku Dereck, apa kamu ahli fisika?" Tanya Aya membuat Lami tergelak.
"Ayo tebak, bisa jadi, sedikit-
"Berisik." Senggol Aya agar Lami menutup mulutnya.
"Ahli forensik. Kalian tau, kan?" Tanya Dereck membuat kedua gadis dihadapannya mengangguk anggukan kepalanya.
"Dan fisika pelajarn favoritku disekolah waktu semasih SMA."
"Jadi kesimpulan pertemuan hari ini adalah..."
"Keluarga Hesselt sedang menulis ulang sejarah sebagai pemengang nobel. Sebenarnya ini agak konyol, untuk apa seseorang kembali ke masa lalu hanya untuk mengulang masa depan padahal-
"Waktu itu sangat rentan, sekali ada symptom maka masa depan bisa berubah." Sambung Lami.
"Bagaimana mereka bisa melakukan perjalanan waktu kalau mesin waktu pertama ada di laboratorium kerja ayah Lami?" Tanya Aya.
"Wormhole, particel higgs boson, kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya, setauku hanya itu."
"Apa menurutmu wormhole masih ada disini?"
"Aku curiga ada ditaman belakang itu, entah apa yang ada disana."
KAMU SEDANG MEMBACA
NETHERLAND, 1860 [✓]
RandomNETHERLANDVERSE - ©ariadne 2021 Ayara atau biasa dipanggil dengan sebutan Aya adalah seorang mahasiswi Sastra Belanda yang harus pusing dengan segala macam hal yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Belanda yang sangat berkaitan erat dengan Sejara...
![NETHERLAND, 1860 [✓]](https://img.wattpad.com/cover/282015085-64-k405395.jpg)