Dua belas

188 39 0
                                    

Lami menatap Andi yang terbaring di bangsal didepannya, menatap pemuda yang hampir sepenuhnya lebam lebam. Bahkan dengan perawatan modern milik keluarga Hasselt, Lami kemungkinan besar juga tidak akan sembuh. Lami takut kalau suatu saat Andi mengalami kecacatan permanen, apalagi dengan kekerasan yang tuan Godilieve lakukan tadi.

Perkataan Louise membuat Lami semakin kesal. Apalagi perkataannya seperti tau banyak tentang zaman ini. Lami memilih menatap Andi, sudah hampir tiga jam pemuda itu belum juga bangum dari tidurnya.

Kriet..

Seorang pemuda berpakaian dokter lengkap masuk kedalam ruangan Lami, membuat gadis itu langsung berdiri dan mengosongkan kursi yang dirinya tempati tadi. Pemuda didepannya adalah Dereck Reasel, anak keturunan Inggris yang sedang menjalankan tugas sebagai tentara medis milik Netherland dan memilih menetap dan menuntut ilmu dirumah Hasselt.

Dereck tidak hanya membantu menyembuhkan penyakit yang diidap oleh orang Netherland saja. Dereck membantu semua orang. portugal, Inggris, Belanda, inlander kaya sampai miskin sampai yang tinggal dipelosok-pun Dereck dengan senang hati membantu tanpa imbalan juga tidak masalah.

"Dokter-

"Dereck saja." Kata Dereck meletakan koper pengobatannya dan mulai memeriksa Andi.

"Apa yang terjadi kepada adikku?" Tanya Dereck sambil mengerutkan keningnya.

Lami menghela nafasnya panjang lalu membantu Dereck menaruh kopernya ke pojok ruangan. "Anak tuan Godilieve mengikutinya, mereka pulang bersamaan-

"Tuan Godilive, ya?" Gumam Dereck.

Lami masih menatap Andi yang mulai mendapat pengobatan bagus dari Dereck yang tanpa mengucapkan perkataan sepata katapun. Demi apapun jika ada cacat Lami tidak pernah memaafkan keluarga keji tersebut, Lami bersumpah tidak akan pernah memaafkannya sampai dirinya hidup berapa lamapun atau kembali berpulang.

"Tidak ada ke cacatan parah, tulang kakinya patah mungkin bisa segera sembuh. Dia akan baik baik saja." Kata Dereck lalu mengacak rambut Lami.

"Sampai kapan kamu menetap? Apa sudah dibebas tugaskan?" Tanya Lami.

"Tiga bulan, aku akan berada disini tiga bulan. Jadi, kita bisa bermain lagi nanti." Kata Dereck.

Lami mengangguk. "Bagaimana dengan Jacob Speelman? Apa ayahnya berulah lagi?" Tanya Lami.

Dereck duduk dikursi kosong. "Dia ada di Bautenzorg, membantu mengamankan aksi inlander disana." Kata Dereck.

"Dereck, apa menurutmu ada seseorang yang senasib denganku diluar sana? Terjebak dan tidak bisa pulang?" Tanya Lami.

"Ya. Karena itu aku disini karena aku akan menemanimu yang kesepian ini untuk melanjutkan proyek rahasia kita bersama Jacob." Seru Dereck sambil tersenyum jahil.

Lami dan Dereck kini menatap Andi yang sudah mulai perlahan sadar, netra mata pemuda itu mulai menetralkan cahaya yang ada dan menatap kedua orang didepannya sambil berusaha untuk duduk.

"Sakit..." Rintihnya membuat Dereck dan Lami berinisiatif untuk membantu Andi duduk.

"Maaf merepotkanmu lagi, Dereck." Kata Andi nyaris tidak terdengar.

"Tidak masalah!" Balas Dereck yang hampir saja memukul pundak Andi untuk mengakrabkan diri lagi.

"Lami ada apa denganmu?" Tanya Andi.

"Ada apa?! Masih bertanya, hebat!" Seru Lami dengan mata membelak.

"Sup buatan Beatrix mendingin karena kamu hampir mati dibangsal tadi. Bahkan- kamu terkena pendarahan hebat!"

"Aku mencintaimu juga, Lami." Kata Andi sambil tersenyum jahil dan mulai menggapai sendok untuk memakan sup perlahan lahan.

Wajah Lami semakin ketus. Membuat Dereck tertawa terbahak dikursinya, hal yang tidak sopan. Tapi menahan tawa juga tidak baik untuk kesehatan, kecuali Dereck yang Lami takuti kalau pemuda itu tertawa bukan karena untuk kesehatan tapi karena kesetanan. Seandainya kalian tau tawa seram Dereck.

Lami bersyukur saat kehilangan keluarganya karena terpisah, dirinya diasuh oleh Beatrix Hasselt dan Cornelius Hasselt, tinggal layaknya seorang Netherland dan anak kandung mereka. Walaupun tidak bisa disangkal kalau kedua pasangan itu juga mengangkut anak anak yang kurang beruntung lainnya sebagai murid dan sebagai anak angkat. Contohnya Dereck, Andi, Jacob, dirinya, Airin, dan masih banyak lagi.

Kebanyakan mereka memisahkan diri dari tuan dan nyonya Hasselt ini. Hanya tersisa dirinya, Andi, Dereck, dan Jacob. Mungkin yang benar benar tersisa hanya dirinya karena dirinya adalah serang gadis, seorang perempuan yang tidak punya hak apapun di muka bumi ini. Menunggu laki laki yang tepat- Andi memberanikan diri untuk siap digelar pernikahan bersama dirinya oleh Beatrix dan Cornelius.

"Aku tau, bodoh." Kata Lami sambil menyunggingkan senyum.

Walaupun Lami tau keadaan kedepannya tidak pernah mulus pada saat Louise berkata kalau gadis itu juga mencintai Andi. Karena, Louise Caroline adalah seorang Godilieve, seorang curang yang angkuh untuk menuntaskan dan memenangkan pertandingan.

"Louise ingin meminta maaf padamu, aku akan panggilkan dia." Kata Lami.

"Tidak, sudah cukup aku terlibat dengan gadis itu. Aku muak." Balas Andi.

"Ekhem.. sebaiknya aku yang pergi. Louise Godilieve, ya? Aku ingin menceritakan banyak hal yang ada di Semarang." Kata Dereck bangkit berdiri lalu berjalan keluar.

Dereck Reasel

Dereck Reasel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NETHERLAND, 1860 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang