Aku gak tau, harus pakai lagu apa yang cocok mungkin Enchanted milik Taylor Swift atau All of Star milik Ed Sheeran bisa cocok sama moment yang ini.
Atau pakai lagu lain yang mungkin ada feel nya boleh kok!
---
Ayu menatap teduh William yang mulai bercerita cita citanya sejak kecil. Pemuda itu tampak seperti matahari yang teduh sehabis hujan, tangannya yang kurus itu menyusun beberapa balok mainan membuat sebuah perkarangan rumah sederhana. William memainkan mainan apa yang tidak pernah menjadi hak nya sejak kecil.
Dunia Ayu sederhana, indah bersama dengan William, tapi juga mudah rapuh, perlahan Ayu merasakan dunianya terkikis, seakan akan hendak menghilang suatu saat kalau William pergi meninggalkannya.
Ruang teduh dekat taman rumah singgah pemuda itu tampak nyaman dan sepi. Biasanya ada Andi, Jayden atau mendiang Jacob dan Dereck yang datang untuk mengurus William, membantu Ayu menyediakan obat obatan herbal atau makanan halus agar bisa di cerna oleh William.
Terakhir kali semuanya diusir oleh pemuda tersebut karena merasa dirinya tidak layak di kasihani atas apa yang dia perlakukan dan bertengkar hebat dengan dirinya.
"Ayu, boneka kayu ini sering sekali dipatahkan oleh ibuku kalau pengasuh pribumiku memberikannya padaku." Katanya.
"Apa boneka ini akan kamu biarkan dipatahkan juga oleh ibumu? Karena aku yang memberikanmu." Tanya Ayu.
"Apa kita akan membahas tentang kelayakan dirimu lagi?" Balas William parau sambil menaikan sebelah alisnya.
Ayu senang William bisa menghargainya seakan akan dirinya adalah manusia yang setara dengan laki laki itu, tapi juga Ayu takut kalau suatu saat ibunya tau akan perilaku anak laki lakinya, Ayu akan di salahkan karena mencuci putra semata wayang mereka.
Dirinya tidak pernah berekspetasi seindah sekaligus semengerikan ini. Ayu pernah mendengar desas desus kalau keluarganya jahat, bahkan Ayu pernah melihat teman teman pribuminya di injak injak dan tidak segan segan menjadi tempat latihan tembak keluarga Eerens, termasuk William.
Ayu memperhatikan pemuda itu sudah cukup lama, merencanakan balas dendam keji yang tidak pernah dirinya lakukan karena perempuan tidak punya hak apapun disini, ditambah pribumi.
Awalnya, Ayu juga tidak pernah berpikir kalau ayahnya dengan tega menjualnya untuk menikahi pemuda keluarga Eerens yang sama bajingannya. Tapi, setelah lebih tau dari dalam, betapa dirinya bersimpati pada William, betapa Ayu mencintai William Van Eerens.
Walaupun, Ayu tau kalau dirinya bisa menikah dengan William, dan Tuan Eerens meninggal pasti Ayu akan ditinggal pergi oleh William. Ayu mendengar semuanya, dirinya akan mengatakan terima kasih kepada Jacob atas itu.
Ayu sudah belajar sedikit Bahasa Belanda, terimakasih atas Lami dan Louise atas hal itu.
William mengelus rambutnya membuat Ayu memegang tangan kurusnya untuk menghentikan perilaku itu.
"Banyak pertanyaan dimatamu, Ayu, katakan." Ujar William.
"Apa aku tampak seperti manusia dimatamu?" Tanya Ayu.
William mengangguk pelan, "ya, terima kasih juga sudah menyadarkan nilai seorang inlander lewat dirimu, Ayu." Jawab William.
"Kamu mau pergi, sebentar," William pergi dari sana, berlari dengan tertatih tatih berusaha untuk tidak terlihat Ayu saat memuntahkan semua isi perutnya.
Pemuda itu tampak lebih kurus dari dahulu, wajahnya pucat, pipinya tambah tirus, Ayu bisa bersumpah demi apapun kalau tulanh rahang William sudah mulai terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
NETHERLAND, 1860 [✓]
RandomNETHERLANDVERSE - ©ariadne 2021 Ayara atau biasa dipanggil dengan sebutan Aya adalah seorang mahasiswi Sastra Belanda yang harus pusing dengan segala macam hal yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Belanda yang sangat berkaitan erat dengan Sejara...
![NETHERLAND, 1860 [✓]](https://img.wattpad.com/cover/282015085-64-k405395.jpg)