Dokter Mattulada sampai di Jakarta pukul sepuluh lewat lima belas menit pagi di keesokan harinya. Ia penuh semangat banyak yang akan dia diskusikan dan kerjakan bersama dengan sahabatnya.
Profesor Marzuki ke Bandara untuk menjemput sahabatnya yang datang dari Makasar. Dokter Mattulada terlihat membawa tas, Marzuki melambaikan tangan, namun Mattulada tidak melihatnya, dia asyik melihat dua orang wanita didepannya yang memakai tas gunung. Perbedaan jelas wanita itu yang satu berambut pirang yang satu lagi berambut coklat. Dia memperhatikan kedua wanita itu sedang berbicara serius. Mereka sedang meneliti tentang alam, rupanya mereka akan melakukan riset.
Sudah agak dekat Marzuki melambaikan tangan dan memanggil Mattulada,
"Dokter Mattulada, hey, helloo!" Marzuki tersenyum.
Mattulada melihatnya dia mengacungkan jempolnya, memberi tanda ok saya akan kesitu. Mereka pun bertemu.
Dalam perjalanan menuju mobil Marzuki, Mattulada langsung digoda Marzuki,"Menurutmu yang mana yang cantik?"
Mattulada bingung,
"Hah? Cantik? Maksudnya gimana Prof?" Tanya Mattulada.
"Lah kamu kan dari tadi memperhatikan dua perempuan itu. Nah dari keduanya itu mana yang lebih cantik?""Ah anda ini Prof, mereka itu datang ke Indonesia untuk melakukan riset mungkin untuk acara televisi."
"Oh gitu." Jawab Marzuki singkat.Begitu mereka masuk ke dalam mobil percakapan serius langsung dimulai oleh Profesor Marzuki. "Jadi sudah 2 bulan sejak anda memberikan 'resep' menjadi manusia super, dan sekarang anda mulai berfikir tentang memasukkan semut terbang, kumbang badak, atau elang?"
Mattulada membuka tasnya seraya memberikan kertas-kertas kepada Marzuki yang isinya kelebihan dan kekurangan dari ke tiga spesies tersebut,"Ya semua ini terpikir sejak saya melihat penyelundupan itu Prof. Negri ini semakin kacau dengan masuknya Narkoba."
"Ya itu benar sekali.""Narkoba salah satu faktor yang membuat saya siap melakukan ini semua, kita harus bisa berantas narkoba prof. Tapi harus saya akui yang membuat saya siap melakukan ini bukan hanya karena ingin memberantas narkoba tapi juga karena pengalaman saya dilaut. Saya benar-bemar menikmati kehidupan dilaut. Bahkan terkada saya pergi pada malam hari Prof, dan ajaibnya, malam atau siang bagi saya sama saja indahnya, saya bisa melihat didalam laut seterang siang meski dimalam hari. Bayangkan jika saya bisa berenang dilaut saja bisa membuat saya senang seperti itu, bagaimana jika saya bisa terbang juga? Bukankah itu menjadi komplit? Jadi narkoba itu menjadi alasan saya melakukan, tapi kalo sebabnya, ya, saya cuma ingin bisa terbang, saya rasa ini juga impian manusia sejak ribuan tahun lalu. Saya sudah melihat keindahan alam dari bawah termasuk dibawah laut, sekarang saya ingin melihat keindahan alam dari atas."
Tentu saja Marzuki juga ingin menjadi seperti Mattulada, bisa hidup di dua alam dan bisa terbang, siapa yang tidak mau?
"Wah enak juga ya Dok?"
"Enak banget Prof, saya sudah merasakan menjadi lebih dari sekedar manusia. Kalau tidak enak tentu saya akan mencari cara untuk menghilangkan kelebihan ini dari diri saya.""Ya benar juga Dok, saya jadi ingin melakukan hal yang sama pada diri saya, tapi tentu saja itu harus dibicarakan dulu dengan Sarah."
Sampai di rumah Profesor Marzuki dan Dokter Mattulada di Sambut Sarah Johnson istri Profesor Marzuki. "Hallo Mattulada apakabar? Wah luar biasa, saya yakin seratus persen bahwa anda terlihat lebih muda sekarang dibanding terakhir kali saya lihat beberapa tahun lalu, kamu dapet Mukjizat?"
Profesor Marzuki menimpali,
"Ucapanmu itu persis seperti yang saya sampaikan kepadanya dua bulan lalu"
"Ah kalian ini kompak." Kata Mattulada, "Tamu baru datang sudah dibully" Dokter Mattulada melempar senyum. "Apakabar Sarah? Senang bisa jumpa lagi"Seakan tidak ingin menyia-nyiakan waktu Profesor Marzuki mengajak Mattulada ke perpustakaan dan Laboratorium kecilnya dirumah.
"Ayo Dokter Mattulada kita menuju ketempat paling keramat dirumah ini."
Mattulada mengikuti Marzuki sampai ke sebuah ruangan,"Wow inilah tempat dimana Profesor termuda didunia dalam bidangnya bertapa! Agak-agak mengerikan memang."
Profesor Marzuki berkata
"Ya benar, tapi faktanya anda adalah orang yang menemukan penemuan luar biasa abad ini. Mengenai itu saya sudah menulis beberapa formula yang bisa kita uji nanti, anda bisa lihat disini." Profesor Marzuki memperlihatkan komputer canggihnya melakukan simulasi bergerak dengan tampilan tiga dimensi berupa hologram, tentang persilangan genetika, DNA dan sebagainya. Lalu dia menjelaskan,
"Nah yang ini saya coba dengan semut terbang dok."Profesor Marzuki terlihat bersemangat.
"Wah masih tetap fokus dengan semut ya Prof? Seperti yang Profesor sampaikan pertama kali, yaitu semut."
Profesor menjawab dan menjelaskan kelanjutannya,"Tentu saja Dok bagi saya semut praktis dan kuat, oh iya ini juga saya ingin sampaikan, saya mencoba menghilangkan Chameleon tapi tanpa Chameleon selalu gagal, jadi formula pertama yang tampa mengurangi apapun alias langsung ditambah semut terbang ini berhasil tercipta sempurna hybird genetik, tapi jika dihilangkan Chameleonnya selalu gagal."
"Jadi kuncinya di Chameleon Prof? Apakah sudah coba menghilangkan yang lain misalnya menghilangkan Mimicus Octopusnya?"
Tanya Mattulada,
"Ya saya coba menghilangkan yang lain ternyata bisa , tapi tidak bisa jika yang dihilangkan Chameleon." Marzuki menjelaskan.
Mattulada melihat ke hologram tersebut dan berkata,"Wah tapi kalo yang lain justru vital Prof, Octopus untuk saya beradaptasi dilaut, sedangkan Oxoloti untuk saya menyembuhkan diri dengan cepat."
"Benar Dok itu sebab sejak awal yang saya coba keluarkan yang Chameleon. Untungnya ketika kamu disuruh minum ada Chameleonnya kalo tidak kamu gagal untuk bertahan Dok."
Mattulada seperri enggan mengingat hal itu lagi,"Ok Prof, kita akan lanjutkan formula ke empat spesies ini. Prof pernah tau bahwa burung Peregrine Falcon atau alap-alap kawah ini kecepatan terbangnya mencapai 390km/jam."
"Oh ya, saya baru ingat sekarang si burung secepat ferrari. Kita terjebak lagi dengan pembahasan seperti ini. Di udara ada alap-alap kawah, di darat ada Chetah Dok, bagaimana apakah kita masukkan dua spesies tambahan itu?"
Mattulada melihat keraguan pad Profesor Marzuki, lalu ia menantangnya agar tetap semangat dan fokus,"Kenapa tidak? Dan semut terbang bisa diganti kumbang badak, selain dia mahluk paling kuat, karena mampu mengangkat hampir seribu kali berat badannya. Kalo untuk terbang toh kita bisa gunakan otot sayap Peregrine Falcon yang kuat dan cepat. Nah jika lengan gurita bisa muncul seperti yang kita inginkan dan masuk kembali kedalam badan seperti yang kita inginkan atau situasinya yang menginginkan, tentu sayap bisa kita atur juga, sehingga tidak mengganggu kehidupan sosial manusianya."
Profesor Marzuki kembali bersemangat,
"Wah menarik Dok."Akhirnya perpustakaan & laboratorium kecil Professor Marzuki menjadi tempat bercengkrama Dokter Mattulada dan Professor Marzukisampai malam. Esok harinya mereka berdua ke 'markas' kantor Profesor Marzuki, tentu disana lebih besar dan lebih lengkap Laboratoriumnya. Mereka terus meneliti kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa terjadi.
9
KAMU SEDANG MEMBACA
COGENT - The Beginning
Science FictionCOGENT adalah sebuah markas besar dari sekelompok manusia-manusia super. COGENT dibentuk oleh Professor Marzuki, Dokter Mattulada dan Sarah Johnson. ***** Awalnya mereka hanya bertiga namun kejahatan didunia semakin banyak, Dokter Mattulada tidak mu...