#14 Nikmat

18 1 0
                                    

Minuman dibagikan Mattulada, sementara Pizza dibuka dari tasnya.
"Ok kalian harus tau, Pizza dan minuman-minuman ini langsung dari Italia, dan mudah-mudahan ini masih hangat, jika sudah dingin itu karena kalian dari tadi bertengkar. Bukan karena pengirimannya yang telat."
Mattulada menyombongkan diri, mungkin untuk mengimbangi pamer kehebatan dari Marzuki.

Marzuki dan Sarah saling lirik dan meledek Mattulada dengan memajukan bibir mereka berdua. Mattulada membalas ledekan itu dengan merubah wajahnya menjadi Gorila. Sontak Sarah terkaget-kaget, Marzuki pun tertawa.

Akhirnya mereka lupa menjelaskan apa yang terjadi pada Marzuki saat itu.

"Ah sudahlah ayo makan ini." Kata Mattulada.

"Waduh keren banget, makanan dan minuman langsung dari Italia, tapi makannya di Jakarta dan minuman dingin saya es nya masih bagus." ujar Sarah sambil memakan Pizzanya, lalu Sarah melanjutkan
"Dan ini masih hangat. Sepertinya saya hanya butuh menjadi elang." Ujar Sarah.

Lalu Marzuki mengatakan
"Tunggu sampai saya lihai dengan kemampuan saya ini Sarah"
Ungkapan Marzuki itu membuat Mattulada semakin penasaran,

"Nah itu dia Prof, apa saja kemampuan baru mu? Saya ingin tau. Mengapa anda bisa seperti tadi? Cross spesies apa saja itu? Ini membuat penasaran."

Sarah akhirnya memberitahu Mattulada apa yang sebenarnya terjadi,
"Semua karena kecelakaan Dok." jawab Sarah, untungnya tidak terjadi apa-apa.

"Wow kita memang spesialis kecelakaan Prof." Dan Mattulada menyambungnya dengan tertawa geli.

"Nanti dulu, dengarkan dulu apa yang sebenarnya terjadi, ini tidak seperti kecelakaan yang kau alami."
Marzuki menjelaskan detailnya,
"Sebenarnya formulanya berhasil namun ketika memasukkan unsur terakhir saya meleset dan mengenai listrik yang membuat komputer meledak. Ledakkan itu sempat membuat saya pingsan. Lalu beginilah saya, yang terpenting saya bisa kontrol semua. Yang kamu liat barusan adalah wujud saya yang baru saya pelajari."

Mattulada takjub,
"Oh begitu, berarti masih terus berkembang ya perubahannya? Lalu selain berubah wujud seperti itu, apa lagi yang anda bisa lakukan Prof?"

"Bisa memegang listrik, data dan sinyal. Bahkan mengikuti sinyal dan kemanapun sinyal itu pergi. Artinya saya bisa masuk kedalam Hp, Pc, Laptop, pokoknya apa saja Dok."

"Luar biasa, artinya profesor cuma perlu satu detik untuk sampai ke Amerika Prof?" Tanya Mattulada

Dan Marzuki membenarkan dugaan Mattulada,
"Benar dok."

"Hahaha, anda lebih cepat dari saya ternyata, dan tidak perlu bergerak anda cuma masuk kedalam sinyal."

Marzuki pamer kelebihan lainnya,
"Tidak hanya itu Dok, saya membaca dan merekam Data, jika saya memasuki komputer online saya otomatis bisa kemana saja saya mau. Dan bisa save semua data yang saya ingin. Itu menjadi ilmu yang saya pelajari. Dengan begitu kecerdasan saya bertambah secara otomatis, saya bisa bermain piano layaknya pemain piano terbaik didunia, main gitar seperti pemain guitar legendaris, buat pesawat tempur. Saya bisa tau semua sejarah dunia saat ini hanya dengan masuk satu menit kedalam komputer. Ingat sejarah seluruh dunia! Dan saya akan ingat secara detail kata perkata, titik dan komanya. Karena didalam otak ini sudah menjadi file yang datanya bisa saya buka kapan saja ."

Sontak Mattulada memberikan julukan baru buat Marzuki,
"Kamu adalah DATA MAN, Professor!, Ya itu nama anda dan itu cocok sekali sesuai dengan kemampuanmu, Mr Data, Data Man, apapun, wah ini luar biasa.!!!"

Mattulada pergi dia ingin mencari tau bandar besar China yang memasok Narkoba ke Indonesia. Dia sekarang tau dari China bagian mana Narkoba itu berasal ,sebab telah diumumkan Polisi di televisi Nasional.

Mattulada pergi ke China, dan mendapat nama bahwa bandar terbesar dan paling ditakuti di Asia bernama Móguī. Sepertinya dia tidak pernah mendengar nama orang China seperti itu.

Dia telpon Marzuki. "Prof, apakah anda mempunyai data orang bernama Móguī?"

"Tentu saja, Móguī adalah bandar besar China. Saya punya lengkap datanya. Hati-hati Mattulada dia orang yang sadis sudah ratusan orang dia bunuh dengan cara keji. Bahkan Móguī itu sendiri artinya; -tiba-tiba Marzuki muncul separuh badannya tepat dihapannya dan berbisik- SETAN"

"Hey Marzuki, kau membuat saya kaget!"

"Hahaha, bukankah kau sekarang super hero kawan? Jika hal demikian membuatmu kaget sebaiknya kau jangan lawan Móguī, percayalah orang ini bisa membuatmu shock.!"

"Stop Marzuki.! Saya hanya ingin tau siapa dan bagaimana Móguī, bukan ingin melihat trik sulap!"

"Ok tenang Mattulada" Marzuki tertawa terpingkal-pingkal tidak tahan melihat ekspresi Mattulada,

"Trik sulap menjadikan mu semakin lucu Mattulada. Hahaha Trik sulap." Marzuki kembali terpingkal mendengarnya.

Marzuki tersadar akan sesuatu,
"Hmm bau Pizza, kamu makan Pizza diatas sini Mattulada? Dan meminum Macchiato" Sambil menunjuk cangkir disamping kanan Mattulada "Sungguh tidak sopan!"

Mattulada tersenyum,
"Sorry Prof, saya lupa jika anda sekarang tukang sulap, yang bisa kemana saja dalam sekejap mata."

"Ya, ya, ya. Mulai sekarang kamu harus ingat. Setiap anda telpon itu artinya saya bisa datang dalam sekejap. Peraturan pertama jangan telpon saya ketika kamu di toilet, kedua jangan sedang makan Pizza dan Pizzanya untuk sendirian."

"Wow banyak sekali peraturan untuk menelpon mu Prof."

"Sudah seharusnya seperti itu Dok. Bayangkan saja jika orang sedang dikamar mandi, menelpon saya, lalu saya merasa perlu lebih meyakinkan dia, bagaimana caranya tentu saya akan datang lewat telpon itu. Bayangkan saja betapa canggungnya kita ketika itu. Apa kau mau Dok, saya datang saat kau berada di kamar mandi?" Professor Marzuki pun tertawa geli.

"Ok, Ok baiklah saya akan ingat itu prof. Memang kau jauh lebih cerdas sekarang Marzuki."

"Jika demikian, dan anda meyakini bahwa si Marzuki ini lebih cerdas dari anda, maka saya sarankan anda tidak usah mengganggu Móguī, tidak sebanding dengan resikonya."

Kembali Professor Marzuki memberi peringatan kepada Dokter Mattulada agar Mattulada tidak mengejar Móguī, karena hal itu dapat membahayakan diri Mattulada sendiri.

Namun Marzuki melihat dari detak jantung dan reaksi kimia yang ada ditubuh Mattulada -Ya Professor Marzuki bisa lakukan itu- dan dari pantauan itu sepertinya Dokter Mattulada sudah mantap akan menemui Móguī.

Satu-satunya cara agar Mattulada tidak menemui Móguī adalah dengan cara tidak menjawab pertanyaan Mattulada yang bisa membuatnya menemui Móguī.

Bagaimana caranya? Itu yang sedang dipikirkan Professor Marzuki saat ini. Sebab dia tahu Dokter Mattulada tidak akan menyerah sampai benar-benar dapat informasi siapa Móguī sebenarnya dan dimana dapat menemuinya, juga dimana kantornya, rumahnya dan seterusnya. Professor Marzuk faham betul secerdas apapun manusia tidak akan mudah meyakinkan orang yang sudah terobsesi.

Namun demikian Profesor Marzuki harus tetap mencari waktu dan obrolan yang pas untuk menghindari percakapan tentang Móguī agar fokus Mattulada tidak terus ke Móguī, paling tidak Mattulada tidak pergi hari ini, siapa tau besok bisa berubah. Itu harapan dibenak Marzuki






14

COGENT   - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang