#16 Mattulada Bertemu Móguī

3 1 0
                                    

"Batam? Wah kapan Prof? Apakah anda bisa tau tepatnya?"

"Yah gimana sih, kamu sendiri memberi nama aku DATA MAN, ya tau dong, satu jam lagi sandar. Sekarang mereka disini" Profesor Marzuki menyodorkan handphonenya menunjukkan posisi kapal yang ingin menyelundupkan Narkoba ke Indonesia melalui Batam. Ya Professor Marzuki masih menggunakan handphonenya untuk membiasakan dirinya agar tidak mencolok.

"Ok thanks Prof. Paling tidak kita punya waktu lima puluh menit lagi untuk menikmati pesta ini" Yah bagi Dokter Mattulada ke Batam hanyalah hitungan menit.

Besoknya berita di televisi heboh lagi, soal Dokter Mattulada yang menangkap ke 7 percobaan penyelundupan Narkoba itu, yang dibocorkan oleh Marzuki semalam.

Dunia heboh lagi, semua bertanya siapa manusia berwajah kucing besar itu sebenarnya? Berton-ton Narkoba berbagai jenis ditangkap. Oleh kucing besar terbang, media masa semakin terkesan asal-asalan dalam memberitakan sosok Mattulada.

Tentu saja semua senang dengan sosok itu namun tidak bagi musuhnya. Móguī justru mengamuk dan membenci sosok itu Ia pun menghubungi semua koleganya diseluruh dunia, untuk mencari tau dari mana asal mahluk itu. Yang menemukan hidup atau mati, atau bahkan sekedar memberi informasi siapa Mattulada dan darimana Mattulada berasal, dan siapa namanya atau keluarganya akan diberikan lima puluh juta Dollar Amerika.

Dan Móguī sepertinya akan benar-benar berperang kepada siapa saja atau negara mana saja yang melindunginya.

Marzuki telpon Mattulada namun lagi-lagi telponnya mati, dia hanya ingin menyampaikan agar hati-hati terhadap Móguī. Marzuki baru saja mendapat data baru tentang aktifitas baru Móguī yang mengerikan. Akktifitas itu berkaitan dengan keselamatan Mattulada, apa yang ingin disampaikan Marzuki adalah Móguī mengadakan sayembara agar bisa menangkap Mattulada.

Ia menelpon Mattulada hanya untuk menyampaikan itu. Namun Mattulada tidak bisa dihubungi. Dan Professor Marzuki sekaligus juga ingin menyampaikan bahwa Mattulada telah menjadi target para Mafia, Gangster, Tentara Bayaran dan lainnya karena ada imbalan lima puluh juta dollar Amerika untuk menangkapnya hidup atau mati.

Disamping itu Marzuki juga ingin memberi tau lokasi rumah dan tempat tinggal Móguī di seluruh dunia. Di Indonesia dia tinggal di Apartemen di Jakarta dan rumah seluas 25 hektar diBali.

Dia juga punya Apartemen di New York, Madrid, Roma, Paris, Munich, London, Seol, Tokyo, Kuala Lumpur, dan dibelasan negara lainnya. Namun yang paling sering ditempati rumahnya sendiri yang di China dengan luas 320 hektar atau Apartemennya di Shanghai.

Tak lama kemudian Mattulada justru menelponnya, "Hey Marzuki apakabar?"

"Belum lama saya mencoba menelpon mu, tapi Hp mu mati. Sepertinya anda harus punya alat komunikasi yang terhubung langsung di baju kamu, Mattulada. Ini penting juga untuk keselamatan mu. Dan kita bisa saling komunikasi kapan saja dan kau mudah dihubungi jadinya, dan kita bisa saling beri informasi penting dengan cepat bahkan saling bantu lewat komunikasi telpon langsung."

"Bukankah untuk teknologi Sarah ahlinya Prof.?"

"Ya memang saya ingin Sarah ciptakan untukmu. Ah sudahlah, oh ya saya kirim data tambahan soal Móguī lihatlah, dan selamat hargamu sekarang lima puluh juta dollar Amerika! Harga yang fantastis. Dan anda sedang dicari banyak orang. Termasuk di Indonesia banyak juga orang yang mencarimu demi lima puluh juta Dollar."

"Waduh kok mahal sekali saya ini ternyata?, baiklah saya akan lihat nanti data yang kamu kirimkan Prof. Terimakasih untuk ide alat komunikasinya. Oh iya Prof, apakah kamu tau dimana Móguī berada?"

Marzuki heran Mattulada masih sibuk menanyakan dimana tepatnya Móguī berada. Apakah dia tidak mengerti apa yang terjadi? Lalu Marzuki sadar mungkin Mattulada punya rencana lain, dia tentu sudah mengukur setelah Ia mengirim data yang pertama kali untuk Mattulada. Dia tentu mengerti itu. Dan Ia tahu, sahabatnya Mattulada bukan orang yang ceroboh, Mattulada adalah orang yang penuh pertimbangan, bahkan untuk melawan perampok kecil pun dia harus melatih dirinya dengan baik. Dia berharap urusan Mattulada dengan Móguī cepat selesai.

Akhirnya Profesor Marzuki memberi informasi yang ditunggu-tunggu Mattulada.

"Dia sekarang duduk dipinggir kolam renangnya bersama 2 wanita, asal Spanyol dan China. Ini hari pertama perempuan-perempuan itu kerumah Móguī"

"Hey Mr Data, kemampuan anda luar biasa, anda bisa tahu dua orang wanita itu baru pertama kali disana, dan dimana tepatnya si Móguī itu duduk, luar biasa."

Profesor Marzuki tidak mendengarkan ocehan Dokter Mattulada itu, sebab kecemasan lah yang membuatnya tidak mau mendengarkan hal yang remeh temeh.

"Ok hati-hati Dokter Mattulada, saya faham anda mungkin berniat kesana. Dia orang yang sangat berbahaya dan anda sudah tahu itu. Saran saya anda jangan kesana, namun jika anda punya tujuan lain saya tidak bisa cegah. Itu terserah anda Dokter Mattulada."

Benar dugaan Marzuki, mendengar dirinya di cari banyak orang Dokter Mattulada bukan bersembunyi, malah dia justru membawa perang besar itu datang lebih cepat dihadapan Móguī. Mungkin karakter itu semakin menjadi karena Dokter Mattulada menganggap dirinya adalah orang yang cukup kuat untuk melawan seorang Móguī. Bandar saja tidak berapa lama. Dia sudah berada dikolam renang dirumah besar Móguī. Perang antara Dokter Mattulada dengan manusia paling jahat didunia sebentar lagi pecah.
Professor Marzuki langsung tau, Móguī vs Mattulada akan menjadi perang abad ini. Bukan antar Negara tapi keduanya punya kekuatan luar biasa, Professor Marzuki tau kekuatan pasukan dari Móguī. Tapi percuma mencegah Mattulada, ini perang yang tak mungkin dicegah.

"Hey, bodoh! Kamu pikir bentengmu ini bisa menjagamu? Bahkan seluruh penjagamu tidak tau bahwa saya ada disini bersama mu sekarang. Lain kali hadapkan cctv mu kelangit, sebab dari sana saya muncul, bukan dari bawah!"
Mattulada benar-benar mengagetkan Móguī.

Lalu dalam sekejap Mattulada mengangkat Móguī keatas dengan sangat cepat. Saat itu Móguī ketakutan sekali, dia diajak terbang tinggi sampai-sampai rumahnya terlihat hanya sebesar telapak tangannya. Dan Mattulada melepasnya dari ketinggian itu, Móguī berteriak kencang, meski dia tetap menjaga wibawanya dan berusaha agar ekspresi takutnya tidak terlihat.

Setelah dua ratus meter terjun bebas kebawah dengan cepat, Móguī ditangkap lagi oleh Mattulada dan dinaikkan lagi dua ratus meter sampai diketinggian semula, kali ini Mattulada mengancam.

"Jika anda masih menyelundupkan Narkoba ke seluruh dunia, saya tidak akan menangkap anda lagi dan membiarkan anda jatuh. Ingat itu, dan percayalah benteng anda bukan tandingan saya. Dan hentikan sayembara lima puluh juta dollar Amerika mu itu! Jika dalam waktu tiga jam kedepan sayembara itu tidak dibatalkan saya akan mengangkat anda kesini lagi dan melepaskannya, mengerti?"

Mattulada terbang dan menukik tajam kebawah sambil memeluk Móguī dari belakang dengan kecepatan dua ratus lima puluh kilometer perjam sampai setinggi dua meter dari tempat duduknya semula, dan itu membuat Móguī muntah-muntah. Dan dia diceburkan kekolam renang. Dalam sekejap mata Mattulada menghilang setelah itu.



16

COGENT   - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang