64. Serangan Di Planet Cogent

1 0 0
                                    


Saat Marzuki menghubungi semua, Ia langsung bertanya kepada semua yang ada;

"Apakah kalian memperhatikan apa yang sedang terjadi disana?"

Prabu mengatakan,

"Markas Planet Cogent diserang. Kamu dimana?"

"Ia saya tau untuk itu saya tanyakan apakah ada yang tau apa yang sedang terjadi disana? Ia Prabu saya tadinya sedang berada di Disneyland California, mengajak Edbert ketempat itu." Marzuki menjelaskan.

Mattulada pun langsung bertanya,
"Bisakah kamu ke markas?"

Saat itu juga Marzuki sudah didepan mereka.

"Wow semua sudah berkumpul? Sigap sekali anggota Cogent, kalian semua memang luar biasa. Saya senang ini."

Rain dan Mattulada berbicara berbarengan, hampir-hampir keduanya tidak terdengar karena tumpang tindih.

"Ah sudahlah Marzuki ini ada keadaan darurat." Berbarengan dengan itu Rain menjawab Marzuki dengan mengatakan

"Iya sudah, kami disini sejak Alarm berbunyi." Tiba-tiba sunyi setelah Rain dan Mattulada bicara berbarengan. Lalu Rain kembali bertanya.

"Mana Sarah dan Edbert?"

"Mereka masih disana." Jawab Marzuki sambil melihat video langsung dari Planet Cogent.

Yang terlihat dilayar kehancuran total namun musuhnya tidak nampak. Ratusan robot dihancurkan oleh mahluk asing yang tidak terlihat?

"Jelas ini bukan manusia, ini adalah mahluk asing." Ujar Marzuki.

"Apakah kamu yakin?" Tanya Prabu

"Ya apakah kamu yakin Marzuki? Apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan kesana?" Tanya Mattulada gusar.

"Apa maksudmu apa kamu yakin? Tidak akan mungkin manusia mencapai Planet Cogent yang harus ditempuh seribu dua ratus tahun Cahaya." Untuk mencapai Pluto yang hanya hitungan jam cahaya mereka butuh sepuluh tahun untuk sampai. Untuk sampai ke Planet Cogent dengan ilmu pengetahuan sekarang mungkin mereka butuh ratusan ribu tahun untuk sampai sudahlah itu hal yang tidak mungkin." Marzuki menjelaskan.

"Ya jika memakai tehnologi mereka, bagaimana jika mereka memakai tehnologi Cogent? Bukankah saya harus berdarah-darah hanya karena keteledoran anda Prof?" Mattulada panik sampai-sampai menyindir keteledoran Marzuki didepan semua orang, keteledoran yang menyebabkan Móguī mampu mendapatkan formulanya.

"Baiklah debat ini menjadi kontraproduktif dan tidak sehat, bagaimana ini? Apakah kita kesana atau tidak?" Tanya Prabu sambil berusaha agar perdebatan Marzuki dan Mattulada tidak berdampak buruk pada strategi apa yang akan diambil kedepan setelah penyerangan Planet Cogent yang tidak terlihat.

"Kalaupun kita kesana, kita sampai lebih dari satu jam, dan Sarah juga masih bersama Edbert, karena itu saya yakin, jikapun kita kesana mereka kemungkinan besar sudah tidak ada. Yang perlu disyukuri adalah Markas Cogent yang sudah jadi tidak diapa-apakan, mereka hanya menghancurkan robot pekerja. Tapi meski demikian kita harus cari pelakunya, sebab Cogent menjadi tempat berbahaya bagi kita jika masih ada mereka."

"Saya akan menggunakan Galactica Mini untuk kesana." Ujar Mattulada

Rain, Putu Tantra, Moeshe juga akan melakukan hal sama atau ikut Mattulada jika Mattulada pergi.

Holyman menenangkan mereka semua,

"Kita cari tahu dulu apa yang sebenarnya terjadi, jangan gegabah, coba kita lihat lagi rekamannya, bagaimana pola mereka menyerang. Menurut saya ini jelas bukan manusia, percayalah. Tapi apa dan bagaimana mereka menyerang itu harus kita ketahui sebelum kita kesana bersama. Tidak mungkin Cogent bertindak sendiri-sendiri. Harus saling berkordinasi, tenanglah dan jangan tergesa-gesa. Cogent tidak ingin kehilangan apapun baik benda terlebih anggota. Sebaiknya kita pelajari dulu apa dan bagaimana mereka menyerang robot-robot tersebut. Saran saya kita harus menciptakan banyak robot perang untuk dibawa kesana. Nah pertanyaannya berapa banyak robot perang yang bisa diangkut Galaktika Jet? Jika kosong? Toh kita kita semua yang manusia bisa memakai Galactica Mini. Berapa robot Marzuki?"




"Sekali berangkat seribu robot. Robot-robot itu akan diciptakan seringan mungkin dan secanggih mungkin untuk berperang, dan fungsi lainnya."

"Baiklah, berapa lama Cogent bisa menciptakan seribu robot?" Tanya Holy lagi.

"Dalam sepuluh jam akan tercipta seribu robot. Saya akan tambahkan seratus pencetak agar dapat menciptakan seribu robot dalam sepuluh jam." Marzuki menjawab lalu menjelaskan seperti apa saja nanti prosesnya lalu bagaimana robot itu berperang dan secanggih apa. Senjatanya akan menjadi tiga jenis, laser, angin dan besi.

"Apakah senjata yang dari besi itu cara kerjanya seperti pedang?" Tanya Moeshe.

"Tidak, cara kerjanya seperti bumerang, tapi berupa peluru tajam yang besar dan dia kembali tertarik seperti magnet. Besi anti hancur. Dan mereka semua akan bisa terbang dengan kecepatan seperti Mattulada dan Rain, juga Moeshe mungkin."

"Lalu kapan kita berangkat?" Tanya Mattulada.

"Sebaiknya besok, setelah kita mempelajari yang menyerang robot-robot itu." Ujar Prabu.

"Kalo besok saya bisa ciptakan dua atau bahkan tiga ribu robot, dengan pendeteksi gerak cahaya, panas, angin dan massa. Artinya bagaimana pun musuh itu sembunyi, mereka akan terdeteksi robot-robot ini."

"Baiklah, besok semua anggota Cogent akan pergi ke Planet Cogent."

Video penyerangan markas Cogent dilihat kembali dari awal penyerangan. Penyerangan itu seperti tidak ada yang menyerang, benar kata Marzuki bahwa penyerangnya tidak terlihat. Tidak terdeteksi, yang terlihat hanya tiba-tiba robot itu terbelah satu persatu, dari polanya dapat terhitung bahwa yang menghancurkan robot-robot itu ada lima penghancur.

Dan robot-robot itu terlihat tak berdaya, tiba-tiba hanya dihancurkan begitu saja. Memang markas Cogent sudah selesai dikerjakan robot-robot tersebut, oleh sebab itu robot-robot itu tidak aktif.

Keesokan harinya mereka berangkat masing-masing menggunakan Galaktika Mininya dan robot-robot tersebut sudah siap untuk diberangkatkan ke Planet Cogent, total yang yang dibuat adalah tiga ribu robot. Semua robot perang juga bisa berfungsi sebagai pendeteksi kerusakan bangunan, prakiraan cuaca ekstrim dan bencana alam. Termasuk sebagai robot pembersih kaca kotoran dan lainnya, juga bisa dimanfaatkan untuk penelitian, bahkan untuk saling mereparasi satu sama lain jika ada yang rusak oleh sebab tak terduga, seperti kecelakaan, atau kerusakan akibat ikut dalam perang, gempa bumi, kecelakaan kerja dan sebagainya. Setiap robot punya kemampuan-kemampuan itu.

Mereka berangkat tepat jam tujuh pagi waktu setempat. Galactica Mini, dan Galactica Jet berangkat bersama-sama. Dalam waktu satu jam tiga puluh menit mereka sampai di Planet Cogent.

Mereka melihat ratusan robot yang hancur, seribu robot baru langsung memasukkan puing-puing tersebut kedalam Galactica untuk dibawa ke bumi.

Sesampainya di bumi robot-robot yang mendapat jadwal berangkat ketiga langsung mengambil puing-puing tersebut didalam Galacrica dan robot-robot yang mendapat giliran keberangkatan kedua langsung masuk mengambil posisi masing-masing, siap untuk berangkat. Mereka saling berkordinasi satu sama lain. Seperti saling mengerti prioritas dan efesiensi waktu.

Robot-robot ini tidak hanya sangat mirip manusia tapi kecerdasan buatannya pun mirip manusia kecuali rasa dan nyawa yang mereka tak punya. Hanya dalam satu setengah menit Galactica Jet sudah bisa berangkat lagi menuju Planet Cogent untuk mengantar robot-robot gelombang ke dua.

Sementara di Planet Cogent ke seribu robot tersebut benar-benar terbang menyebar dengan jarak yang sama persis antara satu dan lainnya, membentuk lingkaran menyisir lokasi Cogent hingga diameter dua puluh enam kilometer.







64

COGENT   - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang