#10 Ke Afrika

7 2 0
                                    

Di hari ke tiga kunjungannya ke Jakarta Mattulada pergi ke Afrika.
"Prof, saya jadi pergi ke Afrika."
"Ok siap, ini akan menjadi eksperimen paling keren Dok. Segera pulang ya."
Mattulada pergi ke Afrika untuk mempelajari kehidupan Cheetah sekaligus mengambil sample darahnya. Dokter Mattulada juga punya banyak teman dan sahabat disana.

Cheetah merupakan hewan tercepat didunia dia mampu berlari 120km/jam. Fakta lainnya tubuh Cheetah yang ramping dan ringan membuatnya mampu melesat 100km/jam hanya dalam waktu 3 detik, ekornya yang panjang sebagai penyeimbang gerak Cheetah yang kerap kali mendadak kekiri dan kekanan.
Dokter Mattulada pecinta hewan oleh sebab itu dia tidak hanya semangat karena ada riset yang ingin dikerjakan tapi melihat Cheetah dari dekat dan mendengarkan kelebihan-kelebihan Cheetah secara langsung dari ahlinya adalah hal yang menyenangkan buat Dokter Mattulada.
Masih banyak rasanya yang ingin dia ketahui dari hewan-hewan lain, namun ia tidak bisa berlama-lama di Afrika, tiga hari harus sudah kembali ke Jakarta.
Mattulada sudah melihat hewan-hewan luar biasa di Afrika. Di hari terakhirnya Mattulada melihat teringgiling dia kagum dengan pertahanan teringgiling.
Keesokan harinya Mattulada sudah di Jakarta setelah mempelajari banyak hal termasuk hewan-hewan luar biasa lainnya seperti Unta dan Kuda.

Sampai Jakarta Mattulada tidak ke rumah Marzuki dia langsung ke Laboratorium Profesor Marzuki. Rupanya ada perkembangan di Jakarta. Profesor Marzuki menyampaikan bahwa dia telah berhasil menambah kumbang badak dan alap-alap kawah (Peregrine Falcon) dengan mengeluarkan semut terbang.
"Dokter Mattulada bagaimana perjalanan anda ke Afrika? Tahukah anda saya telah berhasil menambahkan Kumbang Badak dan Peregrine Falcon. Dan saya juga telah mengeluarkan semut terbang dalam formula dan berhasil, tinggal uji coba ke mahluk"

"Wah seperti naik sepeda Prof sekalinya bisa, dia akan bisa selamanya. Meski harus lewat jalan sulit sekalipun, paling-paling cuma jatuh sekali bisa lagi." Mattulada sambil melihat sesuatu yaang menarik dilaboratotium itu. "Kalo soal Afrika luar biasa Prof. Jika tidak ingat riset saya masih disana. Disana saya melihat kehebatan Cheetah dan Teringgiling Afrika. Mereka jelas harus saya masukan. Dan jika masih memungkinkan saya juga ingin memasukkan kuda Arab dan Unta"

"Banyak sekali Dok? Dalam satu kali trip anda ingin memasukkan 4 spesies baru?, ok stop jangan bepergian lagi atau kita tidak akan pernah selesai soal ini."

"Hahaha dan saya sudah mengambil semua samplenya Prof." Ujar Mattulada memberi petunjuk pada Marzuki bahwa apa yang akan mereka lakukan bakal lam dan seru.
Profesor Marzuki pun memahami itu,
"Kita akan lama mengaduk-aduk ini Dok, bisa sampai dua bulan kedepan atau bahkan dua puluh tahun kedepan. Tidak ada yang tau berapa lama, tapi yang pasti saya harus masukkan 1 species kedalamnya yaitu Topomiya Napenthicola, ini adalah nyamuk terkecil didunia"

"Siap Prof, dari semut ke nyamuk, Profesor Marzuki rupanya fokus ke hewan kecil?"
"Wah bahkan saya tidak perhatikan hal itu Dok. Sebenarnya tidak juga, itu semua hanya kebetulan saja Dok"
"Ok sekarang yang sudah jadi adalah penyilangan antara Mimicus Octopus, Axoloti, Chameleon, Oryctes rhinocerus (kumbang badak), Peregrine Falcon (alap-alap kawah)"
"Benar kita tinggal menambah dan merombak lagi, tambahannya Cheetah, Teringgiling, Kuda Arab dan Unta kan Dok?"

"Tidak Prof, kita menambahkan Cheetah, Teringgiling, Topomiya Napenthicola, Unta dan Kuda Arab. Jangan lupa nyamuknya dan masing-masing punya kelebihan, Kuda adalah salah satu hewan yang pendengarannya luar biasa, dan juga staminanya tidak diragukan. Sedangkan Unta dia tidak hanya tahan panas dan dingin dia juga mampu tidak minum berhari-hari bahkan di tempat terpanas diplanet bumi sekalipun"
"Sepertinya kita sedang membangun manusia super Dok."

Mattulada tersadar dan setuju,
"Betul Prof, ide yang lahir dari dalam laut dan dari penyelundupan Narkoba. Kita harus bisa lakukan ini, jika bisa bayangkan apa yang bisa kita lakukan."
Profesor Marzuki tidak sabar untuk bisa lakukan itu,
"Saya hanya ingin bisa terbang dan bisa menyelam. Bayangkan jika bisa itu semua, betapa irit hidup ini. Kemana-mana gratis, bahkan tidak perlu passport!"

Satu bulan berlalu, Mattulada sudah sewa rumah di Jakarta, bahkan dia sudah membawa Motor dan Mobilnya ke Jakarta.
Namun Mattulada kehilangan Momentum, kegagalan demi kegagalan terus berlangsung.
Apa yang salah tanya Prof Marzuki pada dirinya. Ayolah ini seperti naik sepeda dan menemukan trik baru yang sulit, tapi tidak selama ini. Ada apa, apa yang salah? Apakah terlalu banyak? Jika memang terlalu banyak berapa yang harus dikurangi? Apakah kembali saja seperti awal, tidak usah ada penambahan. Professor Marzuki mulai benar-benar cemas jangan sampai kehilangan momentum. Tidak hanya Professor Marzuki, Dokter Matulada pun sudah lelah dan frustasi.

Mattulada mencoba dengan ide baru,
"Prof sebelumnya kita telah menambahkan semut dan berhasil, kumbang badak dan alap-alap juga berhasil, kita bermasalah ketika mencoba memasukkan Kuda, Teringgiling, Nyamuk dan Unta. Sepertinya harus ada penyambung mata rantai yang terputus disini. Diantara lima yang sudah menjadi satu ini mungkin harus dipisah, dan kita kelompokkan yang empat baru ini. Jadi kita gabungkan dua group cross spesies genetik, tidak satu persatu."

"Ya bisa juga begitu dan mungkin menambah satu spesies untuk mengikatnya, dan spesies yang cocok sepertinya dari famili Hominidae. Sebab komposisi sebelumnya jelas tidak dapat kita lakukan."

Memasuki bulan ke 3 akhirnya mereka berhasil melakukan cross spesies 11 genetik.

-M. Octopus
-Axoloti
-Chameleon
-Oryctes rhinocerus (kumbang badak)
-Peregrine Falcon (alap-alap kawah)
-Cheetah
-Teringgiling
-Unta
-Kuda Arab
-Topomiya Napenthicola (nyamuk terkecil)
-Gorila

dalam eksperimen ini.

"Ini adalah perjuangan dan perjalanan yang panjang Prof. Apakah Prof ingin menjadi orang yang pertama, yang mencoba ini?"
"Silahkan Dok. Anda lebih dahulu. Saya pikirkan dulu apakah yang saya inginkan nanti, apakah semuanya atau hanya sekedar untuk terbang dan menyelam."
"Baiklah Prof, apakah ini maksudnya saya jadi kelinci percobaan? Hahaha." Mattulada bersiap.

Dalam tubuh Dokter Mattulada sudah ada persilangan tiga spesies, dia harus menambah Scyphozoa atau yang kita kenal dengan nama ubur-ubur untuk menstabilkan, jika ingin ditambahkan delapan spesies baru untuk disilang kedalam tubuhnya. Dan hal itu sudah diantisipasi oleh Profesor Marzuki. Sedangkan Profesor Marzuki tidak perlu hal tersebut, dia bisa langsung dengan semua spesies itu, sebab Profesor Marzuki tidak pernah melakukan cross spesies genetik kedalam tubuhnya.

Waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba, beberapa menit kedepan tubuh Mattulada akan disuntikkan formula yang dapat membuatnya terbang, kuat, menghilang, besar, kecil, berubah wujud dan sebagainya. Profesor Marzuki meminta Mattulada meminum segelas air dan vitamin D dosis tinggi, sebelum tubuhnya disuntik. Setelah selesai meminum air segelas penuh dan vitamin D, formula itu pun segera disuntikkan ke tubuh Dokter Mattulada. Lima menit kemudian tubuh Mattulada bercahaya, lalu redup, lalu bercahaya lagi, lalu redup lagi, tiba-tiba seperti blits cahaya kamera Dokter Mattulada menghilang. Profesor Marzuki terkejut, dan berteriak "Mattuladaaaa…!!!"

Marzuki bingung dengan apa yang terjadi, dia mencoba mencari tau, ternyata setelah diukur kembali tidak ada yang salah. Profesor Marzuki tidak tau lagi harus bagaimana dia tidak berani melangkah, bagaimana mungkin Materi menghilang begitu saja?

Dia kembali membuka PC nya mencari tau kemungkinan apa yang salah. Profesor Marzuki mulai berfikir bahwa ini akibat ketidak seimbangan atom dalam tubuh. Ini pasti akibat proton dan elektron yang tidak seimbang.

Profesor Marzuki tiba-tiba teriak, "Sabar Dok saya akan membuat anda kembali" tak terdengar jawaban seperti yang diharapkan Profesor Marzuki.

Marzuki pulang kerumahnya menjelang pagi hari itu, Sarah mempertanyakan mengapa dia baru pulang? Setelah diceritakan, Sarah terkejut.
"Lalu apa yang akan kamu lakukan?"
"Saya akan berusaha keras menyelamatkannya."





10

COGENT   - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang