#41 Perang Dunia

1 2 0
                                    

"Kalian lihat baik-baik semua itu. Ancaman yang mereka pertontonkan lewat berita di televisi sangat serius, saya ingin kalian fahami itu. Jika mereka seserius itu untuk menghancurkan kita maka kita harus benat-benar siap untuk menghadapinya. Kali ini saya ingin kalian menghancurkan semua Tank yang ada di darat. Ingat fokus kalian adalah Tank. Untuk pesawat tempurnya biar saya yang melawannya." Móguī merencanakan segalanya dengan rapih, kali ini harus menjadi akhir dari segala kekacauan yang dibuat MADA. Itu tujuan Móguī selain menguasai dunia.

Móguī kembali melihat berita yang ada di televisi yang memberitakan persiapan pasukan dunia untuk menghadapinya. Dia tersenyum, inilah waktunya, waktu dunia untuk mengetahui bahwa ia tidak bisa dikalahkan. Inilah saatnya tujuan dari semua ini. Dia melihat peta lokasi Piramida, dunia hanya tau Móguī akan menyerang sendiri.

Ditelevisi seorang Penasehat Keamanan Nasional Amerika diwawancara soal pasukan dunia melawan Móguī dan strategi apa kira-kira yang akan di lakukan oleh pasukan dunia,
"Dunia tidak akan kalah dari lelucon seekor mahluk. Dan sebaiknya siluman tahu itu. Jika anda bertanya apa strateginya,.." pembicara melihat ke host televisi sambil mengacungkan jarinya.
".. Strateginya hanya satu, jika ia berani nekat memperlihatkan batang hidungnya, maka kami akan sergap. Jadi strateginya, muncul sergap. Kita akan lakukan oprasi cepat untuk mengatasi ini. Dan Amerika sudah menerbangkan tiga pesawat tercanggihnya untuk menghabisi badut ini."

Móguī tertawa melihat acara tersebut,
"Hahaha Badut kata mu, lihatlah nanti siapa yang badut, dasar manusia bodoh, hahaha"
Móguī menggebrak meja dan menatap ke semua anak buahnya,
"Kalian lihat, kalian dengar apa yang mereka katakan? Saya akan hancurkan semua pasukan mereka. Sial!"
Móguī kembali menggebrak meja dan mengacak-acak semua benda yang ada diatas meja, semua jatuh berhamburan sebagiannya pecah.

"Saya akan membunuhmu Anthony Johanson! Kurang ajar, kau melecehkan Móguī di depan televisi, bajingan! Dengan ditonton jutaan manusia, kamu pikir kamu bisa lari dari ini? Sebaiknya mulai sekarang kau berhati-hati Johanson!"
Mata Móguī memerah tiga anak buahnya merasakan amarah yang begitu kuat. Mereka khawatir Móguī tidak dapat mengendalikan amarahnya sehingga semua strategi yang sudah disusun menjadi berantakan.

Ketika Móguī bersama ketiga anak buahnya memasuki area Piramida, Mattulada masih berada disekitar Planet Pluto.

Sedangkan Marzuki baru melihat ditelevisi ada kekacauan di Piramida Mesir.
"Ya Tuhan, Móguī ternyata masih hidup!"
Sarah menghampiri Marzuki, heran dengan apa yang Marzuki ucapkan, candaan apalagi yang dibuat Marzuki kali ini. Sarah melihat televisi dan terkejut,
"Dimana Mattulada Marzuki? Hubungi anggota Cogent lainnya juga. Lihat itu dia membawa kawanan, mereka berempat."

"Mattulada kamu dimana?"
"Baru saja melewati Pluto Prof. Ada apa? Mengapa suara mu tegang sekali"
Marzuki terdengar berteriak oleh Mattulada,
"Móguī masih hidup!, sekarang mereka berempat, seperti ada empat Móguī sekarang, tapi yang satu jauh lebih besar. Mereka ingin menghancurkan Piramida Mesir.!"

"Oh jangan coba-coba hancurkan tempat favoritku untuk bercengkrama dan sambil makan-makanan enak disana.! Tenang Prof, dengan kecepatan penuh saya bisa sampai kurang dari sepuluh menit Prof. Apakah masih sempat saya menyelamatkan Piramida, apakah Piramida belum hancur sekarang?"

Di area Piramida Móguī dan kawanannya menghancurkan Pasukan Dunia dengan mudahnya hanya dalam waktu dua jam puluhan Tank hancur berantakan, Pesawat-Pesawat tempur itu yang satu-satunya sulit dihancurkan.

Móguī sudah tidak berselera menghadapi Mattulada. Móguī sudah membayangkan kemenangan telak ini dan ini adalah kunci kesuksesannya, ini lebih berharga dibanding menang lawan Mattulada.

Mattulada memasuki atmosphere bumi. Langsung menuju Piramida Mesir, dia melihat kehancuran total dari atas dengan Tank-Tank terbakar, Mobil-Mobil taktis yang bahkan hancur lebur. Dia sadar Móguī berbahaya untuk keamanan dunia, sekarang Móguī sudah tidak ada di lokasi, Móguī sudah pergi saat Mattulada turun, seorang prajurit merekam aksi Mattulada, dan di upload kemedia sosialnya. MADA menjadi viral.

Keesokan harinya berita kekalahan telak Pasukan dari tiga puluh lima negara mengguncang dunia. Seperti biasa harus ada yang disalahkan. Video viral Mattulada di media sosial dimunculkan stasiun-stasiun televisi berita dunia.
"Kita bisa melihat sipengecut ini muncul setelah semua kekacauan mereda."

Seorang psikiter menjadi salah satu nara sumber yang berusaha menekankan bahwa Mattulada bersalah dan dia tidak bertanggung jawab dengan datang setelah semua selesai.
Nara sumber lain menguatkan argumen sang psikiater,
"Ya semua berawal dari MADA, seharusnya dia bertanggung jawab atas apa yang ia telah lakukan sebelum ini. Wajar saja Móguī marah, bukankah sebelumnya Móguì ingin dibunuh MADA?"

Anthony Johanson memberikan pendapatnya,
"Terus terang dalam hal ini kita tidak tau siapa yang benar dan siapa yang salah. Yang jelas manusia tidak bisa berdampingan dengan mahluk-mahluk yang mengerikan ini. Apalagi jika mereka dengan seenaknya menghancurkan kota bahkan situs-situs bersejarah hanya karena moodnya lagi tidak bagus."
Sang Pembawa Acara mengingatkan ucapan Anthony dihari sebelumnya
"Ya pak, tapi bukankah anda bilang, melawan mahluk itu mudah. Strateginya cuma muncul dan sergap. Seoalah anda membicarakan ini seperti menangkap tikus bandel yang ada dirumah. Bagaimana anda menjelaskan ini?"

Móguī tertawa mendengar sang pembawa acara menanyakan hal itu kepada Johanson.
"Hahaha ya Johanson, tolong jelaskan kepada kami penonton. Hahaha." Móguī merasa senang karena pertanyaan itu mewakili pertanyaannya, apalagi hari ini dunia melihat kemampuannya, dan dunia melihat dia telah menghancurkan kekuatan dari tiga puluh lima negara. Dia tidak peduli lagi dengan Mattulada. Dunia ditangannya.

Kekacauan diacara talkshow tersebut dimulai dari pertanyaan salah seorang nara sumber.
"Kita tau akhirnya Móguī tidak menghancurkan Piramida. Namun kejumawaan dunia untuk melawan Móguī, terutama anda pak.." sang nara sumber menunjuk Johanson, "..Yang membuat seolah melawan Móguī ini seperti melawan kecoak, membuat orang-orang yang dilapangan tidak siap. Anda pikir mereka tidak melihat statement anda yang tidak bertanggunga jawab itu? Itu juga dapat membuat mereka lengah."

Anthony Johanson berdiri dan memukul meja,
"Anda tidak bisa bicara seenaknya tanpa fakta. Apakah anda telah melakukan survey bahwa pasukan dilapangan terpengaruh oleh ucapan saya? Pasukan itu punya tingkat kefokusan lebih tinggi dari manusia biasa. Fokusnya senantiasa dilatih, jika anda tidak mengerti itu anda jangan asal menuduh. Jangan bawa acara ini kelevel pembicaraan anak sekolah."

Pembawa acara menengahi sambil menjulurkan kedua tangannya, baiklah Pak Johanson silahkan kembali duduk, dan anda pak jangan menyerang pribadi, ok, bagaimana jika kita menanyakan kepada penonton tentang apa yang telah terjadi? Silahkan yang mau bergabung dengan kami, hubungi nomor dibawah ini.

Seorang wanita bernama Lisa menelpon keacara tersebut dan membela Johanson
"Saya rasa nara sumber sebelumnya cuma asal bicara, bahkan saya rasa dia tidak faham apa yang dia bicarakan. Perkiraan bisa saja salah, dan benar kata Johanson mahluk seperti itu tidak boleh ada dibumi, mereka akan membuat banyak kekacauan."



41

COGENT   - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang