"Jadi sebenarnya Móguī itu apa Prof? Anda kok sepertinya percaya diri berlebih wahai Professor Marzuki. Hal ini sepertinya terjadi sejak anda berubah menjadi manusia super, apa yang sebenarnya terjadi Prof?" Mattulada meledek sahabatnya Marzuki.
" Ah kamu Dok, seperti tidak mengenal saya saja. Bukankah saya sejak dulu selalu demikian Dok, saya selalu percaya diri. Dan saya tidak percaya dengan kata percaya diri berlebih." Marzuki membalas ledekan Mattulada
"Oh ya, apakabar Sarah?, saya khawatir anda sudah lupa siapa diri anda Prof."
Marzuki senang Mattulada hampir hilang fokusnya mencari Móguī tapi dia tahu Mattulada tidak semudah itu,ini hanya basa-basinya saja sampai nanti benar-benar menanyakan hal yang rinci."Sarah dirumah, tenang saja Mattulada saya tau betul diri saya, dan tau betul Sarah. Tapi saya ingin dia bisa seperti kita yang bisa cepat seperti kita, ya dia harus bisa seperti kita berdua agar kita bisa pergi bersama, kalo begini saya tidak bisa mengajak Sarah kemana saja saya mau. Bagaimana bisa jika dia tidak punya kemampuan seperti saya? Saya bisa ke enam puluh negara hanya dalam hitungan detik. Siapa sanggup melakukan itu? Bahkan AMPHIBIA tidak mampu lakukan itu." Professor Marzuki meledek Dokter Mattulada entah apa tujuannya, untuk membuat Dokter Mattulada lupa dengan apa yang dia inginkan? Tiba-tiba Professor Marzuki berkata,
"Ups aku mendengar Sarah memanggil Dok. Saya pergi dulu Dok bahaya ini jika tidak ditemui segera. Sampai ketemu lagi Dok."Mattulada kaget, seketika Marzuki pamit, padahal dia belum selesai bertanya. Tapi dia tentu tidak bisa mencegahnya karena yang memanggilnya itu istrinya Marzuki sendiri bagaimana mungkin dia bisa mencegahnya.
"Professor Marzuki tunggu dulu sebentar, satu pertanyaan saja Prof, dimana Móguī bisa saya temui Prof? Uuggghhhh. Kamu sengaja lakukan itu pada saya Professor Marzuki, saya tau itu Prof, catat Prof! Saya tau!!!! Aaagggghhh Professor, satu saja Prof, ayolah.!!" Dokter Mattulada seperti bicara sendirian.Mattulada berpikir kembali, tunggu dulu dia pergi sambil mengatakan bahwa Sarah memanggilnya namun saya tidak bisa mendengar Suara Sarah memanggilnya, apakah benar Sarah memanggilnya atau apakah dia bohong pada saya karena tidak mau menjawab pertanyaan saya atau apakah dia benar di panggil Sarah tapi saya tidak bisa mendengarnya karena dia ada Phone build-in dalam tubuhnya karena itu saya tidak bisa mendengarnya? Ah Marzuki mahluk mengerikan.
Sebenarnya Informasi tentang Móguī sudah cukup untuk Mattulada. Dan Mattulada pun merasa sudah cukup berada di China dia pun ingin kembali ke Indonesia bukan untuk ketempat sahabatnya Professor Marzuki tapi justru dia ingin pulang ke Makasar.
Setelah satu hari di Makasar, Mattulada mengadakan pesta, ya dia sengaja ke Makasar untuk mengadakan pesta dipinggir pantai mengundang semua temannya, ini adalah siasat Dokter Mattulada. Pikirnya, mungkin dengan begitu dia bisa leluasa berbicara dengan Marzuki, dan memberi keleluasaan kepada Marzuki untuk memberi informasi atau pun penjelasan yang dia butuhkan soal Móguī.
Setelah acara berlangsung dan tamu sudah banyak yang hadir, Mattulada telpon Marzuki,
"Halo Professor Marzuki, coba Prof cek disini asik banget, saya ingin meminta tanggapan anda soal acara ini Prof," Marzuki keluar dari handphone Mattulada dengan mode transparan untuk mengecek situasi."Wah Dokter Mattulada kamu buat acara pesta tidak mengundang sahabatmu? Sungguh keterlaluan anda Dokter Mattulada."
"Hahaha, Prof, Prof, anda masih menganggap diri anda manusia biasa, anda manusia super Prof. Sedangkan undangan itu untuk manusia biasa Prof. Kalo manusia super seperti anda dan saya hal itu tidak perlu lagi. Buat apa undangan? Karena kan anda tau sendiri kalo manusia biasa harus sesuaikan jadwal dan sebagainya. Sedangkan untuk orang seperti kita, anda dan saya tidak perlu, mengapa tidak perlu? Karena orang seperti kita bisa sekejab mata hadir ketujuan dimana saja dimuka bumi ini. Terus gimana, mau kesini atau tidak?"
Belum selesai Mattulada bicara Marzuki sudah berada ditengah pesta."Apakabar Dok?" Sapa Professor Marzuki dari belakang Dokter Mattulada,
"Waduh, anda harus berhenti lakukan hal-hal seperti ini Prof, please.""Ah sudahlah masa kamu kaget Dok? Saya dapat mendeteksi jantungmu normal, segalanya normal." Professor Marzuki kembali menggunakan kemampuannya untuk mendeteksi sahabatnya.
"Ya, memang saya tidak kaget seperti itu, tapi tetap saja kaget dong Prof, memangnya harus benar-benar kaget sampai pingsan agar anda tidak lagi mengagetkan saya kalo Dateng, gitu ya Prof?" Mattulada emosi karena kaget, dan itu membuat Marzuki geli tertawa.
"Hahaha, sudahlah Dokter Mattulada, acara pestanya asik juga nih Dok, saya suka dengan suasananya, pas dengan alamnya, ah jika saja anda kabari sehari sebelumnya Dok tentu saya akan mengajak Sarah kesini." Sambil melihat kesana kemari, Professor Marzuki terlihat menyesal tidak mengajak serta Sarah ke pesta, tapi bagaimana pun andai saja Sarah seperti dirinya tentu akan banyak petualangan yang akan dilalui bersama.
Melihat sahabatnya larut dalam lamunan, Dokter Mattulada seakan memahami perasaan Professor Marzuki dan apa yang sedang dipikirkan oleh sahabatnya itu, lalu dia sedikit menghentakkan suaranya,
"Aduuuuuhhh sorry Prof, ini saya bikin dadakan banget. Oh ya Prof, bagaimana dengan Móguī bisakah prof kirimkan datanya ke saya?"
"Ok, ok akan saya kirimkan untuk anda. Katakan pada saya Dokter Mattulada, apa yang sebenarnya akan kamu lakukan selepas ini?, Ayo beritahu, sampaikan pada saya... Nah itu barusan sudah saya kirimkan semua tentang Móguī ke email anda, pokoknya semua data soal Móguī sudah ditangan anda. Saya hanya ingin mengatakan, bahkan jika ada sepuluh orang dengan kekuatan seperti anda, itu masih tidak mungkin mengalahkan Móguī, jadi bertindaklah dengan hati-hati. Semoga anda faham maksud saya Dok. Jangan lakukan hal yang tidak perlu. Untuk apa? Kita bisa melawannya pelan-pelan. Tangkap dan bongkar terus bisnisnya yang melawan hukum. Begitu juga sudah mengalahkan dia."
"Ah tidak Prof, anda berlebihan menanggapi soal ini, tenang saja, belum ada yang saya ingin lakukan, saya hanya ingin tau kapan dia mau selundupkan Narkoba lagi, jika saya punya datanya dan tau jadwalnya kemana saja, mungkin saya bisa bongkar terus, seperti ide Anda itu."
"Oh kalo cuma itu saya bisa cari tau sekarang" Ya tentu saja Marzuki tau kemana saja pengiriman Narkoba Móguī hari ini, dengan kemampuannya dia bisa cari itu dalam hitungan detik.
"Hari ini sebenarnya ada 7 pengiriman Dok. Untuk di Indonesia, di Batam, ada juga di Italy di Paola, Prancis di Nice, Jerman di Cuxhaven, Jepang di Irino, Korea di Sado, Amerika di el Matador" Professor Marzuki langsung memberi lokasi tepatnya pada Dokter Mattulada, dia senang karena sahabatnya tidak pergi menantang Móguī, seperti yang ada dalam pikirannya selama ini.
15
KAMU SEDANG MEMBACA
COGENT - The Beginning
Science FictionCOGENT adalah sebuah markas besar dari sekelompok manusia-manusia super. COGENT dibentuk oleh Professor Marzuki, Dokter Mattulada dan Sarah Johnson. ***** Awalnya mereka hanya bertiga namun kejahatan didunia semakin banyak, Dokter Mattulada tidak mu...