#38 Oleh-oleh Dari Mars

1 2 0
                                    


Selesai makan Mattulada keluarkan oleh-olehnya dari Mars,
"Ini batu dari Mars lagi, untuk menambah koleksi. Oh ya tadinya saya disana berpikir untuk pergi ke Jupiter, apakah baju ini tahan disana? Sampai mana baju ini bisa tahan"

"Wah Mattulada, kostummu itu bisa tahan minus dua ribu derajat celcius sampai tiga ribu derajat celcius atau bahkan lebih, jadi tentu saja bisa, artinya kamu bisa ke Pluto sampai ke venus. Lebih dari itu pun bisa. Kostummu aman kemana saja. Itu saya ciptakan memang untuk kemana saja di bima sakti ini, anda bebas pergi kemana saja. Silahkan, bahkan jika saya tambahkan kekuatannya sekitar tiga ribu derajat celcius lagi, anda bisa berjalan dipermukaan Matahari. Sebab permukaan Matahari mencapai lima ribu tujuh ratus derajat celcius." Mattulada senang dan puas dengan jawaban Marzuki,
"Jika demikian, saya akan mengobservasi banyak planet. Oh ya tadi di Mars saya juga punya pikiran bagaimana jika kita punya Markas Cogent di Mars. Atau di Planet lain? Ini bagus untuk Cogent."
Ide Mattulada disambut baik Marzuki mereka sepakat untuk membahasnya dengan anggota Cogent lainnya.

"Mengapa tidak ke meja bundar lalu lakukan teleconference bersama dengan yang lain sekarang, jika menurut kalian itu ide bagus. Bukankah lebih cepat dibicarakan lebih baik?"
Sarah memberi ide itu sekaligus memberi semangat ke mereka. Meja Bundar di cogent adalah sebuah meja yang bundar dan transparant yang bisa berubah menjadi tidak transparan, artinya bisa menjadi apa saja, bisa terlihat seperti meja kayu, meja besi, meja batu, apa saja.

Mendengar itu Mattulada setuju,
"Ya, bagus juga jika kita bicarakan bersama di meja bundar."
Marzuki merasa mendapat support lebih.
"Ayo kita ke meja bundar."

Meja bundar kali ini diseting seperti batu. Agar terlihat kokoh, megah sekaligus agung dengan aksen pahatan-pahatan kuno memberi kesan sihir. Mattulada, Marzuki, Sarah sudah siap diposisi masing-masing dan mulai menghubungi anggota cogent lainnya, apakah bersedia untuk teleconference.
Prabu, Holly Man, Leak dan Nurmeilina bersedia untuk lakukan teleconference, dan ini menjadi rapat bersama pertama Cogent. Mattulada yang mempunyai ide membuka teleconference.

"Terimakasih semua sudah bersedia hadir di teleconference ini. Dan ini menjadi rapat resmi Cogent pertama kali sejak terbentuk. Tele ini dilakukan semata-mata untuk mempercepat pengambilan keputusan dan masukan dari semua yang hadir disini tentang apa yang akan kita bicarakan nanti. Saya Mattulada memberikan masukkan kepada Cogent bagaimana sekiranya jika Cogent mempunyai kantor cabang diluar bumi?"

Leak mengamati dengan serius setiap kata yang dilontarkan Mattulada dan dia yang mempertanyakan pertama kali ide nyeleneh Mattulada itu, paling tidak, 'nyeleneh' itu adalah pikiran Leak.
"Untuk apa ada cabang diluar bumi? Kita cuma 7 orang, untuk apa?"
Holy Man justru yang menjawab pertanyaan si Leak,
"Ya sekarang masih tujuh orang nanti akan bertambah percayalah"
Marzuki tersenyum. Dan Leak melanjutkan pertanyaannya,
"Ok lah, meskipun nanti bertambah, tapi untuk apa ada kantor cabang di luar angkasa? Buang-buang energy jika kita harus kesana kan? Berapa lama, berapa hari? Berapa Minggu, bulan, bahkan tahun yang kita butuhkan? Untuk apa? Kita bisa rapat disini, ini nyaman, bahkan tidak perlu ke markas."






Marzuki memberi pandangannya,
"Saya rasa itu sama sekali tidak buang-buang energy. Buat saya kantor disana bisa memberikan kita banyak ilmu pengetahuan baru, dan secara politik Cogent akan diakui dunia sebagai kekuatan bukan negara yang mempunyai pengaruh didunia, oleh karena itu semua, suara kita akan semakin didengar."
Mendengar ini Prabu seperti mengerti dan mengatakan,
"Itu benar, berpengaruh secara politik itu kita perlukan, agar Cogent bisa berpartisipasi langsung pada dunia secara lebih luas."

Marzuki melanjutkan,
"Dan tidak cuma itu saja, bayangkan banyaknya ilmu yang kita dapatkan, banyak materi-materi diangkasa yang bernilai ilmu tinggi dan berharga tinggi. Misalnya kita bisa menciptakan baju anti peluru yang tipis sekali, atau kita bisa menemukan obat-obatan dari penemuan diluar angkasa, terlalu banyak untuk dijabarkan. Dan pertanyaan paling awal sejak manusia berpengetahuan adalah, apakah ada mahluk asing diluar, jika ada seperti apa? Dan apakah kita bisa bekerjasama? Ini semua penting saya rasa."

Mattulada menyampaikan pengalamannya di luar angkasa. "Saya beberapa kali ke Bulan dan ke planet Mars, dari sana saya ingin ke planet lain dan menanyakan kepada Marzuki apakah kostum saya ini bisa ke Jupiter? Setelah dia jawab saya bisa kemana saja dengan kostum ini. Lalu saya punya ide ini. Cogent bisa menciptakan pesawat yang melebihi kecepatan cahaya yang tidak pernah bisa diciptakan oleh Nasa sekalipun sekarang ini, entah suatu saat nanti. Ini adalah perlombaan pencapaian. Kita berada selangkah didepan pencapaian umat manusia. Artinya kita sudah punya pengaruh cukup besar untuk menciptakan perdamaian dunia. Dan itu adalah salah satu cita-cita Cogent.

Holy Man menambahkan,
"Pada prinsipnya ide tersebut sangat baik, namun yang mungkin jadi perhatian dan pertanyaan beberapa anggota disini adalah; Apa urgensi dari menciptakan kantor disana? Dan apakah jika sudah ada kantor disana lalu kita semua harus kesana jika ada sesuatu? Mungkin untuk sebagian anggota berpikir kesitu, dan mungkin mereka berpikir itu hanya akan jadi tempat rekreasi semata, mubazir. Dan kalaupun nanti kita kesana, alat transportasinya bagaimana, dan berapa lama perjalanannya. Pertanyaan-pertanyaan simple seperti ini yang harus dijawab Cogent agar bisa menjawab secara komprehensif"

Nurmeilina terlihat senang dengan penjelasan, dan tantangan dari Holy Man untuk dijawab Mattulada dan Marzuki,
"Iya benar Kiyai, itu semua yang ada dipikiran saya namun saya tidak dapat menguraikannya dalam bentuk kata-kata. Dan saya ingin tau juga jawabannya."
Mattulada memotong pembicaraan,
"Jika soal seperti itu kita serahkan Prof Data, hanya dia yang ada diruangan ini yang berkompeten untuk menjelaskan ini."

"Ok saya akan menjelaskan sedikit dan sesederhana mungkin. Sebab apa yang akan kita bicarakan ini soal Fisika, Astrofisika sampai biofisika dimana ada begitu banyak teori. Teori Einstein, Hawking, Kepler dan lainnya. Dan manusia sampai sekarang bahkan tidak pernah benar-benar mampu mencapai kecepatan cahaya. Jikapun mereka mampu maka manusia yang ada didalamnya tidak mungkin selamat. Itu semua karena mereka terikat pada teori, tidak mau keluar dari teori-teori yang saling mengikat satu sama lainnya…"

Semua memperhatikan dengan seksama apa yang disampaikan Marzuki.

"..Sementara di Cogent ada Prof Data, yang setiap hari bisa melakukan ribuan uji coba yang tidak perlu dilakukan secara fisik melainkan hanya dalam pikiran. Karena kelebihan itu ilmu pengetahuan yang kita ciptakan akan selalu penemuan untuk ribuan bahkan puluhan ribu tahun yang akan datang. Yang hasilnya adalah, kita bisa lebih dahulu mencapai kecepatan cahaya, bahkan tidak hanya untuk satu kali kecepatan cahaya, melainkan untuk sembilan puluh kali kecepatan cahaya dan manusia aman berada didalamnya. Bahkan manusia hanya bisa berimajinasi lewat star trek hanya dengan sembilan kali kecepatan cahaya. Sebagai contoh sinar matahari membutuhkan waktu lebih dari delapan menit untuk sampai ke Bumi, sedangkan kita bisa sampai kesana hanya dalam waktu 4 detik. Mereka masih memikirkan bagaimana menciptakan Warp Drive kita sudah membuat Cogent Hurdle. Kita mampu menjelajah luar angkasa, Cogent lebih dari bisa, ya kita bisa. Waktu tidak menjadi masalah untuk kita."










38

COGENT   - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang