#37 Prabu Ke Markas COGENT

3 2 0
                                    


Disaat yang sama Prabu dan Istri sedang dilayani oleh Sarah dengan mengajak jalan mereka keliling markas cogent. Istri Prabu menyampaikan pertanyaan, mengapa di cogent semua transparan,
"Sarah mengapa cogent semuanya transparan? Dari alat transportasi sampai markasnya pun transparan? Apakah ada filosofi dibalik itu semua?" Sarah tersenyum dan tidak tahu seperti apa Istana Prabu dan Istrinya,




"Oh tidak kami mencintai alam, sehingga kami ingin merasa lebih dekat ke alam. Dan tujuan membuat markas Cogent ini transparan agar markas tidak merusak pemandangan alam. Jika kami membangun beton disini dan di cat bermacam warna, putih atau cream, itu dapat merusak pemandangan alam, dan pemandangan alam disini bukan buat kami saja tapi buat orang lain bahkan hewan yang melihatnya. Jadi intinya kami ingin se-sedikit mungkin mengambil dari alam walau hanya sekedar pemandangannya. Saya rasa itu alasan kuatnya mengapa kami memilih transparan."

Sarah sudah mengajak keliling Prabu dan Istrinya. Marzuki menunggu mereka di ruang utama markas bersama yang lain. Sampai di ruang utama Marzuki langsung memberikan alat komunikasi tersebut.
"Maaf Prabu kami ingin memberikan sesuatu, ini alat komunikasi agar kita semua bisa berkomunikasi dalam satu waktu. Seperti yang Prabu sudah lihat di pesawat alat ini juga bisa untuk komunikasi antar pribadi." Lalu Marzuki menjelaskan bagaimana pemakaiannya sekaligus mengingatkan Sarah,
"Oh ya bukankah kamu juga punya cinderamata untuk Holy Man?"

Dan hari itu Sarah berhasil membujuk Holy Man untuk mau menerima hadiah dari mereka. Mattulada dan Marzuki semakin optimis cogent akan sangat kuat meski mereka masih meraba-raba apa keistimewaan Prabu. Tapi mereka yakin bahwa Holy Man tentu tidak memasukkan sembarang orang ke dalam markas cogent. Yang jelas cogent mempunyai tujuh anggota, tentu semua punya kekuatan bahkan kesaktiannya masing-masing.

Selesai saling jumpa, Mattulada langsung pamit untuk pergi dan berterimakasih kepada Prabu yang mau mampir ke markas cogent.









Waktu terus berjalan dan anak buah Móguī yang ke tiga sudah selesai, siap untuk diuji tanding.

Hybird ke tiga ini juga sama kekuatannya dengan ke dua Hybird sebelumnya. Namun demikian setiap Hybird punya khasnya sendiri-sendiri sebab mereka dari manusia-manusia berbeda, tentu antara satu dan lainnya punya pemikiran bahkan tingkat kecerdasan berbeda antara satu dan lainnya. Karena itu juga respon, reflek, dan serangan mereka pastinya punya karakteristik berbeda. Móguī meyakini hal itu.





Sebab itu Móguī mencoba satu persatu agar dapat mengenali karakteristik mereka masing-masing, supaya dapat membuat strategi apa yang tepat untuk mengalahkan Mattulada dengan elegan. Meski sebenarnya Móguī tak perlu bantuan untuk mengalahkan Mattulada dan Ia tahu itu.

Mulai menemukan formasi ideal untuk Hybirdnya melawan Mattulada, Móguī bersiap menentukan kapan waktu yang tepat melawannya.

Untuk memastikan itu dia mencoba sekali lagi, sebelum dia mencari Mattulada untuk dikalahkan. Móguī memerintahkan 01 untuk fokus serangan ke kaki kanan lawan, 02 fokus ke badan kiri lawan, dan 03 ke kepala sebelah kanan lawan. Móguī memang mempunyai kecerdasan yang tinggi. Dia mempersiapkan dengan detail bentuk serangannya. Dan dia memerintahkan anak buahnya menyerangnya dengan cara seperti itu secara serentak bersamaan.

Lalu ketiganya mulai menyerang Móguī secara bersamaan, dan benar saja Móguī merasakan serangan mereka lebih sulit untuk ditangkis dan bertahan dia juga rumayan repot menghadapai ketiganya, sampai akhirnya dia berubah menjadi Dinosaurus, sekaligus Ia mencoba perubahannya, ketika itu baru semua kalah dengan mudah. Masa latihan dan percobaan itu telah selesai. Sekarang Móguī mencari hari yang tepat untuk muncul dan melawan Mattulada.











Sementara Mattulada hari itu ada di planet Mars dan sedang berpikir untuk ke planet Jupiter, untuk itu dia harus konsultasi dengan Marzuki. Untuk menanyakan apakah kostumnya cukup kuat menahan ekstrimnya alam di Jupiter.

Mattulada tidak faham soal planet, sebenarnya dia yakin Marzuki pun tidak banyak tau soal angkasa. Tapi Marzuki sekarang berbeda, bahkan dia yakin Marzuki bisa ciptakan kostum antariksa yang super canggih dan hanya bisa diciptakan nanti seribu tahun akan datang.







Mattulada agak lama berdiam di Mars dia berjalan dan melihat kebawah mencari batu atau sesuatu yang menarik di Mars, sambil mencari dia menikmati keindahan planet merah tersebut. Kawah-kawah kecil, dan bukit-bukit disana terlihat eksotis. Waktu pertama kali ia menginjakkan kaki di Mars dia ingin ada Markas Cogent disitu. Untuk menunjukkan kekuatan Cogent sebagai kekuatan diluar militer yang cukup berpengaruh secara politik. Namun demikian pikiran itu belum sempat dia sampaikan di Markas Cogent.

Setelah observasi singkatnya, Mattulada kembali ke bumi, lapar adalah alasan dia kembali ke bumi. Tapi dia puas, sebab niatnya mengobservasi dan mencari dimana letak paling strategis untuk markas COGENT di Mars, semua yang Ia inginkan sudah Ia dapatkan.

Pulang ke bumi Mattulada mampir ke Mesir. Sesampai di Mesir Mattulada ingin mencari makanan tradisional yang sudah lama menjadi tradisi dinegri tersebut, dan ingin memakannya di tempat terlama dan paling bersejarah dimesir.

Mattulada mendapat apa yang dia inginkan, Ia makan-makanan khas mesir foule mudammes yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, dan Ia makan diatas Piramid.






Foule Mudammes diyakini telah menjadi makanan orang mesir sejak fir'aun masih memerintah mesir. Untuk alasan itu dia makan diatas Piramid. Setelah menghabiskan makanannya Mattulada langsung menuju Markas Cogent menemui Marzuki tentu dengan membawa oleh-oleh dengan cerita yang panjang lebar tentang apa yang dia bawa itu juga pernah dimakan Fir'aun. Dan seperti biasa Sarah dan Marzuki selalu semangat dengan oleh-oleh Mattulada.

"Hey Sarah, kamu tau makanan apa yang saya bawa sekarang? Makanan ini adalah makanan yang pernah dimakan Fir'aun namanya Foule Mudammes, coba kamu rasakan semua yang ada didalam makanan ini, rempahnya, kacangnya semua itu unik dalam artian nikmat"

Sarah dan Marzuki belum juga mencoba makanan tersebut, tapi sudah merasakan nikmatnya hanya dari apa yang digambarkan Mattulada,
"Ok aku coba dulu Mattulada, baru bisa menilainya" Ujar Sarah yang sebenarnya ingin membuat Mattulada berhenti bicara agar dia bisa konsentrasi mencobanya. Sarah ingin mencoba makanan yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dengan seksama tentunya.
"Iya rempahnya terasa sekali. Ini enak banget Mattulada." akhirnya Sarah setuju dengan apa yang digambarkan Mattulada.

Marzuki menambahkan,
"Sejauh ini selera makanmu masih bisa dijadikan rujukan Mattulada, mungkin bisa jadi youtuber kuliner?" Mattulada tersenyum dan mengatakan
"Yayaya, kalian berdua nikmati saja jangan tertawa. Tapi kalian harus tau, tidak semua tempat menjual foule mudammes seenak ini, malah lebih banyak yang menjual foule mudammes yang tidak enak. Jadi ya berterima kasihlah kamu dengan MADA. Jangan terlalu banyak bicara apalagi tertawa." Mattulada tersenyum melihat Professor








37

COGENT   - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang