#29 LEAK

3 2 0
                                    

Mattulada tidak berhenti melatih dirinya, begitulah Dokter Mattulada, orang yang sungguh-sungguh dalam mengerjakan segala hal. Kali ini Dokter Mattulada kembali menyelam selain ingin melatih ketangkasan dirinya di dalam laut, dia juga ingin melepas penat, refreshing agar lebih relax.

Mattulada selalu menikmati indahnya pemandangan bawah laut. Menyentuh hiu, paus dan binatang-binatang laut lain, seolah setiap sentuhan adalah komunikasi antara dua mahluk.

Sesekali dia mengikuti kemana paus biru membawanya. Kemudian mengikuti lumba-lumba yang tampak ceria. Hari ini Mattulada menikmati hari didalam laut, warna-warna didalam laut menurutnya sama indahnya dengan warna-warna di atas galaxy sana. Ya Mattulada senang dengan galaxy-galaxy dia melihatnya dari foto-foto yang di publish oleh NASA. Dan Ia bertemu dengan begitu banyak spesies baru didalam laut yang bahkan belum pernah diliat oleh manusia.

Menjelang sore Mattulada pulang kerumahnya. Dia berada diatas atap rumahnya. Hari itu bulan terlihat sangat besar dan terang. Dia menikmati cahaya bulan yang menerangi jalan dan menyoroti daun-daun yang memberi efek keperakan dia dapat melihat itu semua dari atap rumahnya. Entah pertanda apa hari ini terasa begitu indah bagi Mattulada, semoga saja pertanda baik atau sebentar lagi mendapat Ilham? Ah entahlah. Lalu Ia berandai-andai, seandainya saya bisa pergi kebulan sekarang. Tentu saya akan melihat bumi dari sana. Bagaimana indahnya bumi disaat bulan seterang ini?

Esok harinya Mattulada hubungi Marzuki,
"Prof, mungkinkah COGENT menciptakan baju untuk MADA yang bisa menembus atmosphere? Jika bisa tentu itu akan baik untuk riset kita kedepan, bahkan mungkin kita bisa membantu manusia dengan riset MARS nya."

"Baru saja saya ingin hubungi anda Dok, disini ada Pak Kiyai yang ingin mengajak kita ke Bali. Untuk mengajak Leak menjadi anggota COGENT. Oh ya pokoknya soal baju itu, bisa dok. Semalam saya juga memikirkan hal itu sebenarnya. Dan hal itu memang sudah lama anda inginkan toh? Cuma anda baru bilang sekarang?"

"Ah tidak juga Prof, saya baru memikirkan itu semalam sama seperti anda, hahaha, bahkan saya sempat berpikir, kenapa semalam saya tiba-tiba berpikir begitu?, saya pikir saya dapat Ilham, hahaha. Tapi kalo bisa sukurlah. Oh iya, Pak Kiyai mengusulkan Leak masuk team COGENT? Tapi harus diingat Prof jangan sampai COGENT menjadi sekumpulan paranormal, siluman dan hal-hal mistik lainnya. Saya khawatir Cogent dipandang tidak ilmiah oleh masyarakat. Bisa-bisa kita akan dikira sebagai orang-orang yang mempraktekkan ilmu hitam, ya semoga saja tidak, tapi jika semua begitu bukan tidak mungkin kan Prof?, Jika ada orang mulai berpikir begitu akan berdampak buruk untuk Image Cogent kedepan bukankah begitu?"

"Tentu saja Dok saya sudah pikirkan itu, dan saya yakin Cogent tidak akan dipandang seperti itu, tenang saja."

"Saya hanya mengingatkan, sebab kita juga harus pikirkan itu Prof, bukan tidak mungkin kita bekerja sama dengan pemerintahan Indonesia bahkan dunia, untuk riset, atau apapun. Jangan sampai karena terkesan tidak ilmiah, kesempatan kita untuk bekerja sama dan membantu umat manusia justru menjadi hilang."

"Ya tapi kita bertiga Dok. Kamu, Saya dan Sarah adalah hasil dari cross genetik Dok kurang ilmiah bagaimana? Dan tempat ini adalah gedung atau tempat paling canggih yang pernah dibuat oleh manusia. Nanti kita bicarakan lagi soal itu disini Dok. Sekarang kita harus ke Bali."

"Ok kalo begitu kita ketemu di Bali saja Prof. Dari sini saya langsung ke Bali." Jawab Mattulada.
Marzuki menyetujui dan akan menyampaikan kordinatnya setelah sampai ditujuan.

"Ok nanti saya kirimkan alamatnya, anda tinggal lihat saja, 'mata' itu sudah canggih masa tidak sering digunakan?,"
Mata Mattulada sekarang juga berfungsi sebagai monitor. Diciptakan Marzuki, salah satu tujuannya untuk waktu-waktu seperti sekarang.

COGENT   - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang