Semua mata tertuju ke televisi. Pukulan demi pukulan silih berganti Mattulada lebih gesit dari Móguī. Namun pukulan Móguī lebih keras dan mematikan, sepertinya, paling tidak itu yang ada dipikiran semua penonton.
Akhirnya ketika Mattulada berhasil menghindar dari pukulan kencang Mógui, saat itulah Mattulada mengambil kesempatan memiringkan sedikit badannya kekanan dari badan Móguī dan dia berhasil membelit badan Móguī dari belakang.
Móguī lebih besar dari Mattulada, tapi Mattulada lebih gesit, lalu tiba-tiba penonton melihat Móguī diterbangkan tinggi keatas oleh Mattulada sampai kamera tidak dapat melihatnya lagi, tiba-tiba Móguī terlihat seperti terjun bebas tak beraturan seperti dibanting kebawah dari atas oleh Mattulada.
Kecepatan itu tidak bisa ditangkap kamera. Hanya terlihat tipis, seperti ada benda yang jatuh. Beberapa detik kemudian suara menggelegar terdengar, itu adalah suara ceburan kelaut yang suaranya lebih mirip tabrakan mobil. Bagi yang tidak dapat melihat jatuhnya Móguī, suara, juga percikan air dan gelombang air yang terlihat seperti mengabarkan bahwa ada yang jatuh kelaut dan kemungkinannya Móguī.
Booom Craaackk… begitu keras suara itu, bahkan suaranya saja dapat membuat gelombang dan getaran yang mempengaruhi keseimbangan dari helicopter.
Semua kamera menuju kearah suara itu muncul. Orang bersorak lagi. Sekarang terlihat hasilnya dan benarlah Mattulada lebih siap. Dia pernah berlatih bela diri dengan giat, dan benar-benar faham dengan kemampuannya.
Sedangkan Móguī hanya mengandalkan kekuatan dan emosinya. Sepertinya Mattulada akan menang telak, Mattulada bersiap memberikan pukulan pamungkas ke muka Móguī tangan itu terlihat begitu kuat dan mematikan. Begitu sampai kemuka Móguī tangan kanan Mattulada digigitnya dan tangan Mattulada terluka.
Seketika itu kedelapan tentakel Mattulada keluar dan membelit Móguī. Penonton teriak "Woooowww" semua baru melihat bahwa Mattulada mempunyai tangan lebih dari dua. Tidak sedikit penonton yang mencoba menghitungnya, meski sulit karena Mattulada dan Móguī terus bergerak. Lalu Mattulada melesat secepat kilat membawa pertarungan itu ke gurun pasir membawa Móguī keatas dan menukik tajam kebawah, duaar srraaaakkkk,,, kali ini jatuh kepadang pasir, tentu akibatnya lebih fatal untuk Móguī dibanding jatuh ke air.
Terdengar suara patah leher Móguī, tapi Móguī seperti Mattulada dia bisa cepat sembuh. Dan dia telah sembuh, yah patah tulangnya akibat benturan tadi sudah kembali normal saat dibawa lagi oleh Mattulada ke Samudra Pasifik dan dapat dilihat lagi oleh semua orang.
Lagi tangan Mattulada tergigit oleh rahang beruang Móguī kali ini tangan kiri Mattulada putus. "Auuuuwww" penonton seperti ikut merasakan sakitnya dan menduga inilah saatnya Mattulada kalah.
Sebagian penonton sudah mulai membayangkan bagaimana mengerikannya dunia ini saat Móguī menang, pasti Ia akan meneror manusia. Itu karena penonton tidak tau ada Cogent ada Marzuki dan Sarah.
Dipertarungan terdengar keras suara plak, plok, plak, plok, suara yang tidak pernah ada dipertarungan sebelumnya. Begitu cepat tentakel-tentakel itu memukuli wajah dan badan dari Móguī, ya itu adalah suara tentakel-tentakel yang mengenai Móguī. Sembari begitu Mattulada mengangkat tangan kirinya, tidak ada yang tau mengapa Mattulada mengangkat tangan kirinya yang sudah putus itu tinggi-tinggi dan mendiamkan tangannya tetap diatas.
Mattulada kesakitan, ya sepertinya Mattulada kesakitan parah itu yang ada dibenak jutaan manusia yang melihatnya. Hanya dia yang tau mengapa dia mengangkat tangannya yang putus itu. Ternyata Mattulada ingin menunjukkan bahwa tanganya bisa tumbuh lagi seperti semula dengan cepat.
Penonton bersorak namun terhenti ketika cakar Singa dari Móguī melukai wajah Mattulada bahkan melukai matanya. Mattulada asik menunjukkan tangannya yang tumbuh lagi sehingga kehilangan fokus.
Marzuki menonton siaran langsungnya bersama Sarah. Mereka juga merasakan serunya bahkan mereka berdua lebih tegang dari penonton pada umumnya.
Sesekali Sarah berkomentar tapi Marzuki tidak berkomentar sama sekali dia terlalu tegang untuk berkomentar.
"Awas kirimu Mattulada, hati-hati.! Saya masih ingin menikmati kuliner dunia yang diantar dalam keadaan masih hangat ayo semangat Mattulada"
Marzuki melihat Sarah dengan tatapan serius yang menunjukkan kekesalan.
"Kenapa?"
Tanya Sarah.Sarah tidak merasa bersalah mencandai sahabat suaminya seperti itu. Entah itu candaan atau memang begitulah harapannya. Yang jelas pertarungan di televisi semakin seru.
Tiba-tiba Marzuki berkata,
"Saya ingin melihat lebih dekat""Maksudmu kamu ingin pergi kesana dan meninggalkan saya sendiri disini?"
"Tidak saya tetap disini saya hanya memasukkan tangan saya dan melihat menggunakan tangan saya, lupakah kamu bahkan seluruh tubuh saya bisa saja menjadi kamera? Saya akan transmisi kan yang diterima oleh tangan saya ke ruangan ini."
"Kalo kamu bisa lakukan itu kenapa tidak kau lakukan dari tadi? Ya Tuhan Professor Marzuki, ada apa dengan mu?"
"Seakan kamu tidak tau betapa tegangnya saya menghadapi ini Sarah. Jika saya muncul dunia akan ramai lagi. Mereka akan bilang ternyata ada tiga alien. Kita akan jadi musuh umat manusia."
"Ah Marzuki, bukan itu maksudku, ah sudahlah, sepertinya kau pura-pura tidak paham, dan saya yakin itu!"Sementara di tempat terjadinya pertarungan antara Mattulada melawan Móguī terjadi sesuatu yang serius, Kepala Mattulada digigit Móguī, bunyi krak terdengar kepenonton yang ada dirumah maupun yang nonton bareng dilapangan, restoran, cafe, bar.
Mattulada terlihat lemas. Saat cakar Singa menghantam kembali wajahnya, lalu mencabik perutnya, tangannya dan kepalanya bertubi-tubi.
Ya memang Móguī jauh lebih kuat, meski Mattulada lebih cepat, taktis dan pintar bela diri tapi itu tidak cukup, Mattulada tidak cukup tangguh untuk melawan Móguī, Mattulada akan kalah. Saat Mattulada menjadi bulan-bulanan Móguī, Marzuki teriak histeris, sedangkan Sarah tak sanggup melihat.
Marzuki sedih bercampur marah, dan Ia masih melihat Mattulada menjadi bulan-bulanan Móguī, Mattulada bahkan tidak terlihat mencoba untuk bergerak, lalu Móguī berkata dan menghadap kamera,
"Ini pahlawan kalian? Manusia lemah ini?, Bodoh! Apakah dia tidak tau sedang berhadapan dengan siapa dia? Orang nekat dan bodoh seperti ini yang kalian anggap Pahlawan? Hahaha."
Marzuki sudah memikirkan cara balas dendam ke Beruang buruk rupa itu. Sementar Mattulada memejamkan matanya ia tak lagi terlihat sadar dia diangkat Móguī agar tidak terjatuh ke Samudra, Mattulada habis di hancurkan Móguī, wajahnya bahkan tidak terlihat normal lagi, Mattulada tidak terlihat hidup.
Sebagian penonton yang menonton bareng meninggalkan tempat, memilih tidak melanjutkan menonton, tiba-tiba Mattulada menghilang. Mattulada mati? Si Amphibia hilang? Pahlawan yang menghebohkan dunia dengan kemunculannya yang luar biasa, kalah dengan monster bengis?
Di tempat lain Marzuki seolah tau apa yang terjadi, dia karena dia pernah mengalami hal serupa, lalu sontak Ia berteriak lagi,
"Nyamuk kan Mattulada?, hahaha, ya kamu jadi nyamuk iya kan Mattulada?, hahaha hebat, briliant Mattulada, ini kesempatan kamu untuk menyembuhkan sakit yang kamu alami sekarang."
Professor Marzuki terlalu yakin akan hal itu, dia akan sangat kecewa dan terpuruk jika ternyata Mattulada benar-benar tiada, harapannya terlalu tinggi.20
KAMU SEDANG MEMBACA
COGENT - The Beginning
Bilim KurguCOGENT adalah sebuah markas besar dari sekelompok manusia-manusia super. COGENT dibentuk oleh Professor Marzuki, Dokter Mattulada dan Sarah Johnson. ***** Awalnya mereka hanya bertiga namun kejahatan didunia semakin banyak, Dokter Mattulada tidak mu...