Marzuki masuk kesemua data organisasi juga angkatan udara dari seluruh dunia yang memperhatikan aktifitas langit. Dan dia tidak menemukan adanya kecelakaan, atau aktifitas yang mencurigakan diudara. Lalu Ia menyampaikan pada Sarah bahwa tidak ada kejadian apapun, tidak ada kecelakaan atau aktifitas mencurigakan diseluruh dunia.
Setelah enam jam tidak ada, Sarah semakin yakin ada yang tidak beres dengan Mattulada. Sarah menyampaikan keyakinannya itu ke Marzuki,
"Pasti ada apa-apa dengan Mattulada, tidak mungkin dia selama ini. Coba kamu hitung berapa lama ia bisa sampai ke Mars lalu ke Bulan dan balik lagi ke bumi."
"Dengan kecepatan maksimal dia hanya butuh waktu kurang dari dua jam untuk dari sini ke Bulan jalan-jalan sebentar lalu ke Mars jalan-jalan sebentar lalu balik kebumi."
"Ok kurang dari dua jam itu berapa lama tepatnya?"
"Yah mungkin sekitar sembilan puluh atau sembilan puluh lima menit, saya tidak pernah tau, sebab Mattulada selalu bilang dia belum pernah menggunakan kekuatan dan kecepatannya secara maksimal, sebab bumi terlalu kecil untuk ia bisa bergerak dengan kecepatan maksimalnya."
Tak lama kemudian Mattulada hubungi Marzuki,
"Hey pakaianmu berhasil." Terdengar suara Mattulada riang diselingi beberapa suara klakson mobil."Ya saya tau." Jawab Marzuki sambil tersenyum, ternyata disaat Marzuki tersenyum dia berkata dalam hatinya, hey Sarah aku mengelabuimu.
Kemudian Mattulada menyampaikan bahwa Ia ada di New York sekarang,
"Oh ya saya sedang pesankan Hot Dog untuk kalian berdua. Sekarang saya ada di New York, kalian bisa kan bersabar sedikit untuk Hot Dog terenak di New York.""Bisa dong, ok thanks Mattulada."
Sarah tampak marah lalu mengikuti gaya bicara Marzuki dengan kesal,
"Ok bisa dong, ok thanks,?"
Lalu Sarah memajukan bibir dan lidahnya bergaya idiot dan bersuara "Bla bla bla, hah jadi bla bla bla, bica jong, ok thanks." Sarah mengikuti perkataan Marzuki dengan suara aneh, Marzuki hanya bisa tertawa."Oh kamu tertawa? Bagus.! Artinya kamu tau bahwa dia baik-baik saja, dan tidak menggunakan alat komunikasi untuk hubungi Mattulada itu artinya kamu sengaja?"
Marzuki semakin tertawa melihat Sarah marah, dan tak kuat akhirnya berkata
"Hahaha, loh bukannya kamu sendiri yang mengatakan saya tidak pandai berbohong?" Sarah tidak terima alasan itu,"Ingat Marzuki, kamu sudah bukan orang biasa lagi kamu bagian dari Cogent. Anda tidak bisa lagi seperti anak-anak. Bagaimana jika hal serius dan genting dianggap semua orang sebagai candaan nanti? Saya tidak akan maafkan jika kamu bercanda seperti itu dengan anggota Cogent lainnya. Ini candaan berbahaya Marzuki.!"
Marzuki tertawa kecil meledek Sarah.
Sepuluh menit kemudian Mattulada sampai rumah Marzuki membawa Hot Dog dan Minuman ringan.Tapi Mattulada merasakan suasana yang sedikit lebih tegang dari sebelum Ia berangkat ke Bulan dan Mars. Hal itu terasa oleh Mattulada tapi dia tidak ingin menanyakannya.
"Kostum ini sungguh luar biasa Marzuki, saya tidak hanya ke Bulan saya juga ke Mars. Oh ya sebelum cerita lebih lanjut, ini Hot Dog paling enak di kota New York. Nikmatilah, kebetulan saya mampir kesitu. Tidak disengaja hanya lurus menuju bumi dari Mars muncul di New York. Hahaha. Oh ya saya lupa menanyakan untuk berapa lama oksigen dalam kostum ini. Tapi nanti saja itu kita bahas."
Beberapa saat kemudian,
"Ya ampun Hot Dog ini nikmat sekali Mattulada, ini enak untuk dimakan setelah kesal seharian" Sarah mempertebal keyakinan Mattulada bahwa Marzuki meledek Sarah lagi.Lalu Marzuki berkata,
"Ya hot dog ini enak juga setelah membuat kesal orang Mattulada." Sarah memukul-mukul Marzuki, dan ruangan itu penuh tawa melihat kelakuan Sarah yang sekarang justru seperti anak kecil yang biasanya itu kelakuan Marzuki. Memang pasangan yang lucu mereka berdua, demikian pikiran Mattulada.Selesai makan Hot Dog, Mattulada berkata,
"Ok itu tadi oleh-oleh dari New York, nah ini sekarang oleh-oleh dari Bulan dan Mars. Ini adalah Batu dan Pasir dari Bulan, dan ini adalah Batu dan Pasir dari planet Mars. Ini bongkahan es dari Mars dan ini air dari bulan." Mattulada mengeluarkan benda-benda itu dari kantong kostumnya, dan meletakkannya diatas meja.Marzuki senang bukan main melihat Tanah, Batu, dan cairan dari Bulan dan Planet lain itu ada diatas mejanya.
"Bagaimana disana Dok?" Marzuki penasaran."Mars seperti Sahara namun sepertinya lebih merah dan berdebu, badan terasa lebih ringan, saya tidak bisa rasakan benar-benar karena saya fokus pada fungsi kostum ini seperti apa. Tapi dari bulan melihat bumi seperti melihat harta karun. Terlalu indah untuk digambarkan."
Lalu Marzuki teringat sesuatu,
"Oh iya Dok saya menciptakan alat Komunikasi untuk Meilina dan Leak, agar semua bisa saling berkomunikasi. Rasanya mereka sudah hampir pasti menjadi bagian dari Cogent. Dan saya sepertinya akan tinggal di Markas Cogent bersama Sarah. Disana alamnya membuat Sarah mudah berlatih juga saya kira, dan hal itu dapat mengurangi hobi marah-marahnya."Mattulada senang dengan ide Marzuki,
"Hehe, itu ide bagus silahkan saja Prof, bagi saya dimana saja dekat. Dan di Markas memang lebih efesien saya rasa. Anda bisa menciptakan apa saja yang mau anda ciptakan selagi senggang dan mau melakukannya. Oh ya bagaimana dengan kiyai? Tidak diberi alat komunikasi juga?"Marzuki seperti kebingungan dengan pertanyaan Mattulada.
"Kiyai tidak mudah diketahui ada dimana, bukankah ia yang selalu ketempat kita? Tapi saya memang sudah buat beberapa, dan tentu saja saya sudah buatkan buat dia juga.""Ya Prof, sebaiknya demikian, nanti siapa tau dia kesini lagi."
"Semoga saja dia balik lagi Dok."
"Saya yakin dia balik lagi Prof."
Mattulada mengharapkan orang yang di panggil Kiyai itu kembali lagi ke markas untuk menemui mereka, sepertinya Mattulada mulai menerima Kiyai sebagai bagian dari Cogent.Sarah kurang tertarik masuk ke percakapan mereka, ia justru asik menonton acara Wild Life.
Semakin lama mereka semakin terlihat seperti keluarga, itu karena mereka terus saling berinteraksi satu sama lain dan bertukar ide.Kekuatan Sarah tidak pernah ditunjukkannya, dia memang tidak fokus pada itu sejak awal. Dia hanya ingin bisa lebih memahami alam lewat hewan dan berkomunikasi dengan hewan dan alam.
Sarah asik fokus di acara televisi, Tv besar yang sedang dilihat Sarah menempel didinding ruang tamu. Ruangan itu adalah tempat dimana mereka sering bercengkrama bersama. Luas ruang tamu tersebut sekitar empat puluh dua meter persegi atau tujuh kali enam. Dengan lantai kayu dan wallpaper krem dengan aksen-aksen bergaris tipis berwarna emas disambung dengan titik-titik berwarna coklat muda.
Sofa kulit tempat mereka duduk berwarna coklat membentuk setengah lingkaran didepan televisi, dengan beberapa anak sofa yang terpisah dan meja dari akar kayu yang sudah ratusan tahun memberi suasana nyaman untuk duduk berlama-lama diruang tersebut.
Itu semua akan ditinggal saat mereka pindah ke markas Cogent. Mattulada sempat berfikir ruang seperti ini harus ada di Kantor atau markas Cogent. Sebab ruangan seperti ini mampu mencairkan suasana. Dan mampu memberi inspirasi.
31
![](https://img.wattpad.com/cover/283413562-288-k367912.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
COGENT - The Beginning
Science-FictionCOGENT adalah sebuah markas besar dari sekelompok manusia-manusia super. COGENT dibentuk oleh Professor Marzuki, Dokter Mattulada dan Sarah Johnson. ***** Awalnya mereka hanya bertiga namun kejahatan didunia semakin banyak, Dokter Mattulada tidak mu...