62 Planet Cogent

0 0 0
                                    


Marzuki setiap hari mendapat laporan perkembangan terbaru dari Markas Cogent di Planet baru itu. Mereka belum sempat menamakan Planet itu, hanya dinamakan Planet Cogent.

Hari ini sudah hampir satu bulan sejak kedatangan mereka di planet tersebut. Pembangunan markas Cogent di Planet tersebut sudah mencapai sembilan puluh delapan persen, itu artinya tinggal sedikit lagi Markas Cogent di planet baru tersebut selesai.

Hari ini Marzuki juga mendapat gambar dan video perkembangan markas di planet tersebut, terlihat dari atas, dari samping, dari kiri dan kanan, juga dari kejauhan, dari dalam, dan lingkungan sekitar.

Mereka bahkan bisa mendirikan bangsa sendiri diplanet Cogent. Pencapaian yang tidak pernah terpikir oleh Marzuki sebelumnya. Jika saja Mattulada tidak pernah menemuinya, di saat setelah terjadi kecelakaan itu, ya, kecelakaan yang menjadikan Mattulada bermutasi dan menjadikannya manusia yang mempunyai kemampuan diatas manusia biasa, maka ia tentu masih di Laboratorium jelek lamanya itu, sedang mencari sesuatu yang sekarang baginya hanyalah hal remeh dan usang, jika teringat itu dia tersenyum, lucu rasanya mengingat bagaimana Ia dulu mati-matian mencari ilmu yang telah usang, kuno, tertinggal jauh. Tentu saja itu pengetahuan tertinggal bagi Marzuki yang sekarang, tapi tidak dimasa itu saat Ia mencarinya. Bahkan bagi beberapa ilmuan saat ini.

Sedangkan untuk persiapan di planet lain, yakni planet Mars Marzuki sudah mempersiapkan segalanya untuk membangun Kebun Raya Mars tentu saja dengan markas Cogent yang besar ditengahnya.

Perkembangan Cogent semakin pesat. Begitu juga dengan pengaruhnya didunia politik. Pengaruhnya didunia politik melebihi negara-negara super power yang ada, bahkan Persatuan Bangsa-Bangsa. Ini adalah keuntungan sekaligus kesempatan bagi Cogent, untuk memperbaiki dunia yang semakin hancur dan rusak, bahkan yang saat ini terancam lebih parah.

Sebab mereka yang berkuasa dan punya modal politik tidak peduli dengan lingkungan, kelestarian alam bahkan kelestarian dunia.

Marzuki sadar bahwa dia harus berbuat sesuatu dan menyampaikan apa yang dia lakukan di Mars, sebab Mars adalah salah satu Planet yang paling dipantau saat ini dan dia tidak ingin karena tidak menyampaikan proyeknya itu lalu manusia curiga terhadap Cogent. Dia tidak mau menimbulkan syak wasangka atau kecurigaan itu. Dan untuk mengambil keputusan itu tentu saja Marzuki menanyakan kepada semua anggota Cogent lewat teleconference. Pertanyaannya adalah apakah Cogent akan mengirimkan utusan yakni salah satu dari mereka untuk bertemu Presiden Amerika, atau lebih baik mereka semua melakukan konferensi pers?

Akhirnya banyak dari mereka lebih memilih konferensi pers. Agar dunia juga tau dan tidak lagi menimbulkan "kecemburuan" ataupun kecurigaan lagi.

Marzuki mengirimkan email kepada seluruh kantor berita diseluruh dunia. Sedangkan tempat yang dipilih untuk melangsungkan konferensi pers kali ini adalah Monumen Nasional di Jakarta. Mereka sudah konferensi pers di berbagai negara tapi belum pernah di Monumen Nasional di Jakarta. Kali ini mereka akan tampil dengan sembilan orang.

Konferensi Pers tersebut di liput oleh seluruh kantor berita yang ada di dunia. Monumen Nasional menjadi lautan manusia disana dekat dengan Istana Presiden Republik Indonesia dan dekat dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Cogent semakin menjadi idola dunia. Bahkan Cogent disambut dengan lampu-lampu dan petasan. Gemuruh orang-orang yang hadir terdengar hingga sejauh satu kilometer ketika Cogent datang dan berkeliling diatas orang-orang yang hadir. Cogent lakukan itu untuk menyapa orang-orang yang hadir disana.

Mattulada, Rain, Moeshe, keluar dari Jet Cogent untuk menyentuh tangan-tangan orang yang hadir, yang menjulurkan tanganya keatas demi menyentuh idola mereka. Beberapa pengunjung mencoba menangkap tangan mereka, justru diangkat oleh Mattulada dan Mattulada berteriak, "Orang ini mencoba menangkap Mada, dan dia berhasil. Sepertinya dia lebih kuat dari Móguī, saya akan turunkan orang ini, orang ini bahaya dan mengerikan, sepertinya dia bisa mengalahkan Mada, baik kembalilah kebawah, Mada menyerah."

Orang-orang semakin histeris, tidak sedikit yang menangis melihat moment itu. Pekikan orang-orang yang hadir lebih mirip sound efek film-film horor, sungguh mengerikan, mengharukan, sekaligus membanggakan, membuat bulu kuduk seluruh anggota Cogent berdiri.

"Oh ya kalian pasti belum kenal anggota Cogent lainnya, dia adalah Plasma, coba tunjukkan sulapmu Plasma."

Rain menghilang dan muncul lagi. Banyak diantara mereka yang tau bahwa Rain bukan menghilang tapi terbang dengan kecepatan luar biasa sehingga tak terlihat. Namun orang-orang bersorak ketika iya kembali.

"Yah kalian sudah kenal Plasma. Sekarang saya akan perkenalkan orang paling ganteng di Cogent, hehehe tentu saja saat saya tidak ada baru dia yang paling ganteng, perkenalkan saudara-saudara, dia adalah 'Element..!' Ayo bro tunjukkan keahlian mu!"

Element mengambil api dari kembang api dan dimainkan ditangannya.

Gemuruh penonton kembali terdengar, sungguh pemandangan luar biasa.

Didalam Jet Cogent Prabu menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Duh ini Mattulada mau konferensi pers jadi rasa karnaval dibuatnya." Semua tertawa mendengar Prabu protes.

"Tapi memang kita disambut luar biasa Prabu, biar saja Mattulada menghibur mereka sedikit. Hitung-hitung balas jasa." Nurmeilina menenangkan Prabu

"Tuh kan pasti deh Nurmeilina belain Mattulada. Hahaha." Putu Tantra menggoda Nurmeilina. Yang biasanya bagian Sarah menggoda Mattulada atau Nurmeilina.

"Loh bener kok, ih Putu gimana sih." Nurmeilina membela diri.

Sarah, Putu dan Prabu tertawa mendengar pembelaan Nurmeilina.

"Tapi benerkan? Liat aja tuh."

Nurmeilina menunjuk kerumunan orang dibawah.

Orang-orang dibawah terlihat membawa bendera-bendera bertuliskan I Love Cogent, Cogent Forever, Cogent Love Indonesia, Cogent is True dan banyak lagi ungkapan-ungkapan yang mengelu-elukan Cogent yang tertulis dibendera-bendera kecil dan besar. Bendera-bendera itu berkibar disekitaran Monumen Nasional yang luasnya delapan puluh hektar. Perkiraan orang yang hadir dalam konferensi pers tersebut adalah lima juta orang.

Itu adalah konferensi pers termegah dalam sejarah umat manusia. Dan sangat jelas terlihat bahwa mereka menganggap Cogent adalah pahlawan umat manusia. Terlebih ketika mereka membuat pernyataan bagaimana Mars nantinya akan dibangun untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Dan semua keuntungan yang didapat dari perkembangan ilmu pengetahuan tersebut demi untuk kemajuan peradaban umat manusia.

Bulan depan Marzuki berencana mengajak seluruh anggota Cogent untuk pergi ke Mars untuk menengok perkembangan Kebun Raya Mars dan sekaligus juga untuk menengok Planet Cogent yang beberapa minggu lagi akan selesai. Di Mars dia akan melakukan broadcat untuk disiarkan langsung ke bumi perkembangannya. Sekaligus menghibahkan beberapa robot tambahan untuk perkembangan ilmu pengetahuan umat manusia.

Hal itu disampaikan kepada masing-masing anggota Cogent. Dan masing-masing anggota diberi Galactica Mini Jet yang kecepatannya dan kemampuan manuvernya sama dengan Galactica Jet besar. Itu adalah hadiah untuk masing-masing anggota Cogent dan semua bisa menggunakan sebab mereka tinggal sebut tujuannya dan mereka akan diantar sesuai program dari dan kemana tujuan mereka.







62

COGENT   - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang