63 Alert Alarm

0 0 0
                                    

Galactica Jet juga mampu menghindar dari benda-benda langit meski dilengkapi dengan shield dan dapat mendeteksi benda yang akan ditabrak atau menabrak dari jarak yang cukup jauh yakni satu juta dua ratus ribu kilometer, sampai yang cukup dekat lima meter, sensor itu diletakkan disekelilingnya. Keamanannya luar biasa dan manuvernya telah teruji. Dan semua itu untuk menjamin keamanan dan kenyamanan dalam perjalanan luar angkasa, sehingga tidak ada manuver yang mendadak atau mengagetkan.

Tujuan dari apa yang dilakukan Cogent di Mars adalah membantu memajukan peradaban manusia lebih cepat dari kemampuan manusia untuk maju, bisa disebut sebagai sebuah revolusi ilmu pengetahuan bahkan peradaban.

Seperti adanya rencana manusia untuk membom es di Mars untuk mencairkan es disana dan melepaskan karbondioksida ke atmosphere Planet Mars, sekarang tidak cuma rencana, itu bisa dilakukan oleh Rain dan Moeshe. Bahkan sebelumnya Rain telah berhasil membakar seluruh Mars meski dalam hitungan detik, es disana sempat mencair dan dibekukan kembali.

Bagi Cogent menciptakan Mars menjadi bumi dengan atmosphere yang cocok untuk kehidupan manusia serta tekanan udara juga panas yang cukup untuk mencairkan es di Mars bukanlah hal yang sulit apalagi mustahil.

Menjadikan Mars, bumi ke dua di sistem tata surya benar-benar seperti membalikkan telapak tangan. Bisa saja dilakukan dalam satu hari. Namun mereka harus pelan-pelan melakukannya. Hal itu karena Cogent mempertimbangkan agar terjalin kerja sama antar manusia, itu juga salah satu tujuan awal Cogent dibentuk.

Hari ini Cogent dan seluruh anggotanya diundang Raja Arab. Mereka bertemu dengan pemimpin-pemimpin dunia Arab lainnya, seperti Raja Arab sendiri, Presiden Uni Emirat Arab, Emir Qatar, Emir Kuwait, dan Raja Bahrain. Kelima negara Super Kaya Arab itu bertemu dengan Cogent untuk mencari kesamaan visi dan misi yang strategis untuk percepatan kemajuan peradaban manusia.

Salah satu yang dibicarakan pemimpin-pemimpin Arab tersebut adalah alih tekhnologi. Tentu saja itu adalah tujuan paling penting menurut mereka. Bahkan pemimpin-pemimpin Arab tersebut meyakinkan kepada seluruh anggota Cogent bahwa salah satu tuntutan agama mereka yakni Islam adalah belajar sungguh-sungguh sampai kepada tujuan manusia diciptakan, yakni menjadi Khalifah dimuka bumi.

Dan ia meminta kepada Cogent untuk membantu mereka. Memang ada kedekatan Raja Arab dengan salah satu anggota Cogent yakni Holyman. Untuk itu suasana agak sedikit cair, sudah tidak ada lagi canggung mereka, seperti berkumpul dengan sahabat-sahabat yang sudah puluhan tahun tak bertemu, dengan sahabat yang lama tak bertemu meski ada jarak tapi kecurigaan tidak pernah terlintas diantara mereka.

Oleh karena itu Cogent dengan senang hati menyetujui alih teknologi itu. Bahkan Marzuki mengundang para pemimpin itu ke Mars dan pergi keluar dari sistem tata surya. Mereka senang keluar dari sistem Tata Surya, salah satu diantara mereka bahkan terharu.

Marzuki meminta agar ada cara mengontak mereka secara langsung jika sudah waktunya Cogent ke Mars.

"Namun ketika nanti waktu berangkat ke Mars dan ke Planet lainnya tiba, bagaimana kami menghubungi yang mulia semua? Harus ada cara praktis untuk itu."

Pertanyaan itu pun langsung disambut mereka semua dengan masing-masing langsung memberi nomer pribadi.

"Baiklah kontak-kontak yang telah diberikan kepada kami ini akan kami simpan baik-baik, dan kami akan menghubungi ke kontak-kontak ini jika waktunya tiba. Terimakasih yang mulia."

"Terimakasih apa? Kami yang berterimakasih banyak kepada kalian. Cogent telah memberi banyak manfaat bagi kami, bahkan umat manusia."

Ada benarnya apa yang dikatakan para pemimpin itu, harusnya memang mereka yang berterimakasih banyak pada Cogent, sebab mereka akan menjadi satu-satunya manusia bukan Astronot yang melewati atmosphere bumi dengan kecepatan tinggi. Mereka akan merasakan perjalanan itu memakan waktu seperti keluar keteras dan bercengkrama disana lalu kembali kerumah.

Ditengah-tengah keseriusan, canda dan tawa, Holyman menyampaikan niatnya untuk mengundang pemimpin kota Vatikan yakni Paus, begitu juga dengan Presiden Turki dan Raja Brunei yang mana itu juga sahabat dekat dari Holyman. Tentu saja mereka setuju sebab yang disebut Holyman adalah sahabat mereka juga.

Pertemuan tersebut ditutup dengan jamuan makan. Setiap makanan yang masuk keruangan, entah mengapa mereka semua melihat Mattulada. Raja Arab melihat kejanggalan itu. Dan dia pun berkelakar soal itu kepada semua.

"Apakah Mada ini pintar memasak?" Kontan semua anggota Cogent tertawa lepas, ini adalah tertawa paling lepas dari anggota Cogent. Raja Arab melanjutkan.

"Apakah ada yang salah? Sebab saya lihat setiap ada masakan masuk dalam ruangan kalian melihat Mattulada." Presiden Uni Emirat juga memperhatikan itu, sambil tertawa kecil dia mengatakan,

"Hehehe. Saya juga memperhatikan itu, dan tawa kalian memberi tanda bahwa ada sesuatu disana."

Anggota Cogent masih tertawa saat Mattulada menjelaskan.

"Saya selalu membawakan mereka kuliner dari seluruh penjuru dunia, saya membawakan mereka makanan-makanan enak khas dari berbagai belahan dunia. Mereka selalu makan keenakan, tapi balasan yang saya dapat cuma seperti ini yang mulia. Inilah aslinya mereka, dalam bahasa Arab apa namanya? Ah ya saya tau, kufur nikmat."

Dan kali ini justru para pemimpin Arab itu yang serentak tertawa.

"Kenapa yang mulia? Apakah saya salah?"

"Tidak anda tidak salah, kufur nikmat itu terminologi agama. Kufur itu satu akar kata dengan kafir yang artinya tertutup. Maknanya dia menutup diri, dari/atau untuk mengetahui sesuatu. Dalam masalah anda ini maknanya menjadi, teman-teman mu ini kehilangan kesadaran dalam menikmati apa yang kamu berikan."

"Nah itu dia yang mulia, mereka memang mahluk-mahluk yang tidak sadar diri." Mattulada menekankan itu dengan semangat.

Semua pun tertawa, hari itu berakhir dengan hangat. Meskipun semua tahu Mattulada salah faham dengan penjelasan raja.

Dua hari berlalu dari jamuan makan khas timur tengah, alert alarm menyala di markas Cogent. Tidak ada siapa-siapa di Markas, Sarah dan Marzuki sedang berada di Disneyland California bersama Edbert.

Jam mereka menyala tanda Alarm Alert. Mereka kaget, ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Hal apa yang begitu besar sehingga Alarm menyala? Mereka tidak bisa melihat disitu, mereka harus menghindar dari keramaian untuk dapat melihat dari jamnya apa yang terjadi. Marzuki meminta Sarah untuk tetap menemani Edbert dia akan kembali ke Markas. Marzuki tidak ingin mengajak Edbert kembali cepat-cepat sebab baru saja mereka sampai, ini akan mengecewakan bagi Edbert. Dan Sarah pun setuju dan membiarkan Marzuki pergi ke Markas lebih dulu, Ia akan pulang dengan Jet Cogent belakangan bersama Edbert. Tentu setelah Edbert puas bermain.



Marzuki berjalan kembali kearah belakang Sarah melihatnya. Lalu Marzuki menuju ke sebuah Toilet umum dia pun masuk kesana untuk berusaha menghubungi yang lain. Sampai didalam Toilet Ia mencoba menghubungi Markas kemungkinan besar ada orang disana terlebih Alert telah berbunyi. Dan benar saja ada orang yang menjawab panggilan Professor Marzuki ke Markas, ini melegakannya paling tidak Ia bisa langsung ke Markas dengan sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Meskipun dalam waktu yang sama Ia melakukan telekonferensi dengan menghubungi semua anggota Cogent sekaligus.









63

COGENT   - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang