54 Anak Genius

1 0 0
                                    

Selera musik Edbert juga agak berat, dia suka musik Clasic seperti Mozart, Bach, Chopin, dan dia juga suka musik Jazz. Semalam ia menciptakan alat untuk memasukkan musik-musik kesukaannya, dan ia menciptakan itu hanya dalam waktu dua hari. Di hari ulang tahunnya yang keenam ia mempersembahkan ciptaannya itu untuk Marzuki. Lihat apa yang aku ciptakan, kamu bisa bawa kemana saja alat ini, dan bisa mendengarkan kapan saja. Memang terlihat hanya seperti earphone nir kabel, tapi sesungguhnya ini bisa menyimpan jutaan lagu didalamnya.

Seringkali Mattulada ikut mengajarinya bertarung. Dan Mattulada mengakui kekuatan dan kemampuan Edbert membela dirinya jauh lebih baik dari ahli bela diri profesional saat ini. Dia menyampaikan kepada Marzuki.
"Jika anakmu dikeroyok oleh lima orang yang ahli bela diri, saya berani bertaruh anakmu yang akan menang. Kamu berani bertaruh.?"
"Jangan menyebalkan Mattulada. Segitu hebatnya kah?"
"Diumur delapan belas saya akan merekrut Edbert menjadi anggota Cogent. Jika pun bukan saya nampaknya Holy Man selalu memperhatikan anakmu, pasti dia berencana merekrut Edbert masuk Cogent. Hahaha."
"Ah sudahlah Mattulada."

Tapi apa yang dikatakan Mattulada masuk akal dan Marzuki nampaknya masih ragu apakah anaknya boleh bergabung menjadi bagian dari anggota Cogent atau justru membiarkan anaknya hidup normal layaknya anak seumurannya dan membiarkannya tumbuh dewasa secara alami dan bersosialisasi layaknya manusia pada umumnya.

Bagi Marzuki menjadi manusia seutuhnya menyenangkan, dan anaknya harus merasakan kebahagiaan menjadi manusia seutuhnya, beragama, bekerja, bersosialisasi, bersahabat, menentukan hidupnya, mencari pasangan hidup, punya anak, hidup bersama keluarga, punya cucu, dan hal-hal yang dilakukan manusia pada umumnya.

Itu ideal menurut Marzuki, pada akhirnya dia akan memberi kebebasan pada anaknya untuk memilih akan seperti apa hidupnya.

Sekarang Edbert IQ nya sudah lebih dari 375. Itu artinya Marzuki harus bersiap berargumen dengan anaknya, berargumen soal apa saja, seperti soal apa yang baik untuk Edbert dan apa yang tidak baik.

Satu kali dia meminta keayahnya untuk sekolah. Marzuki tidak mengizinkan, alasan Marzuki adalah "Untuk apa kamu kesekolah, kamu harusnya mengajar di Universitas terbaik didunia." Dan Edbert menjawab dengan jawaban yang tidak dapat dibalas lagi oleh Marzuki.
"Saya sekolah bukan untuk belajar, saya sekola untuk mengerti bagaimana anak kecil berfikir, dan bagaimana sistem belajar mengajar disuatu negara. Ini baik untuk kemajuan umat manusia kedepan. Jika sistem belajar mengajar ditingkatkan bukan tidak mungkin cita-cita ayah dan teman ayah untuk menciptakan perdamaian dunia lebih cepat terwujud dan langgeng. Bukankah salah satu faktor manusia bertikai selain sebab ketamakan juga ada faktor lain, yakni ketidak fahaman manusia tentang esensi kehidupan?"

"Edbert please, dengan saya kamu bisa bicara seperti itu, ilmu saya bisa update perdetik, tapi dengan yang lain kamu akan membuat mereka takut. Jadilah layaknya anak kecil, berfikirlah layaknya anak kecil, berbicaralah layaknya anak kecil, jika kamu tidak bisa paling tidak berusahalah dengan berpura-pura, please Edbert."

"Ya soal itu saya sangat paham ayah, tidak usah khawatir, tapi soal ide itu tolong dipertimbangkan."

Seperti itulah Edbert. Hari ini semua orang menyambut hari ulang tahunnya, yang diundang semua anggota Cogent termasuk Rain. Mereka menciptakan suasana ramai di markas Cogent. Bahkan Prabu membawa banyak anak-anak, dan anak buahnya. Menjadikan acara ulang tahun itu ramai.

Diluar meja-meja diatur sedemikian rupa. Ulang tahun Edbert kali ini luar biasa. Prabu dan Ratu duduk diluar. Anak-anak berlarian didalam, mereka takjub dengan ruangan-ruangan yang tembus pandang. Edbert pun berlarian didalam entah mengapa dia ikut-ikutan berlarian didalam. Dia berkenalan dengan anak-anak itu. Dia menunjukkan temannya hal-hal yang menakjubkan, dia merubah tembok-tembok disekitar anak-anak itu menjadi televisi anak-anak itu takjub, terdengar suara dari mulut-mulut mereka "haaa?!" Edbert memberi anak-anak itu tontonan menarik film kartun. Seketika anak-anak itu berhenti berlarian dan menonton bersama, tertawa bersama. Edbert senang melihat teman-temannya bahagia. Siapa anak-anak itu tidak ada yang tau kecuali Prabu.

Diluar semua tamu dewasa sedang menikmati hidangan-hidangan, Putu Tantra melihat kedalam, dia melihat semua anak-anak duduk menghadap ketembok. Wah tadinya lari-larian tiba-tiba pada nonton.

Sementara disudut lain Putu Tantra melihat Nurmeilina, Sarah dan Rain sedang berbicara yang kelihatannta sangat serius, sepertinya Rain sedang dinasehati. Ada apa gerangan? Putu Tantra penasaran namun dia tidak mungkin bergabung disuasana seperti itu. Sedangkan Mattulada, Holy Man, Prabu, Ratu dan Marzuki sedang bicara serius juga,
"Ada apa dengan mereka?, ada acara ulang tahun anak kok bicara serius?" begitu gumam Putu Tantra. Dia melihat dari jauh keseriusan mereka.

Akhirnya acara tersebut selesai pada pukul delapan malam, sebagian anak sudah tertidur karena lelah menjelajah markas Cogent dan lari-larian diluar. Edbert senang dan menyampaikannya kepada Marzuki. Dan Marzuki senang anaknya menyukai acara pesta ulang tahunnya.

Atas desakan dari sahabat-sahabatnya di Cogent Rain siap menjadi manusia hybrid tapi dengan syarat-syarat yang dia berikan. Persyaratan itu masih sama seperti yang Ia sampaikan pada Sarah di percakapan beberapa waktu lalu.

Dia tetap ingin menjadi manusia yang kelebihannya hanya menimbulkan panas dan dingin saja, tidak ingin wujudnya berubah menjadi apapun, dia hanya ingin menjadi manusia dengan kekuatan super, tanpa harus merubah wujudnya.

Tentu saja sebelumnya Rain merasa terintimidasi, ini adalah hidupnya, jika dia merubah dirinya, itu artinya dia tidak lagi sepenuhnya manusia. Ada kekhawatiran Rain kehilangan sisi kemanusiaannya. Tapi dia sudah memutuskan, dan sahabat-sahabatnya menguatkannya. Toh nanti dia bisa kulineran diseluruh dunia. Mungkin ini sudah takdirnya.

Rain telah menjadi anggota Cogent, dia sudah lebih dari sekedar manusia, dan dia harus belajar membiasakan dirinya untuk itu.

Marzuki memasukkan kekuatan Tardigrada, Cacing Tabung dan Muskox (sejenis Bison) kedalam diri Rain, namun menghilangkan kemampuan transformasi nya. Sebab itu adalah permintaan Rain sendiri.

Dia bisa terbang bisa hidup tanpa oksigen, bisa menghasilkan suhu dingin yang sangat luar biasa, begitu juga dengan panas. Dan dia bisa terbang secepat Mattulada meski permintaannya tidak secepat Mattulada, namun hal itu bukan Marzuki yang bisa mengaturnya, apakah dia mau secepat Mattulada atau tidak. Namun Rain tidak bersayap, dia bergerak menggunakan kekuatan panas dan dingin.

Rain belum mencoba satupun kemampuan baru dalam dirinya. Dia masih takut, jika terbang dia takut jatuh, atau takut terpental, jika mengeluarkan kemampuan dingin dia takut menciptakan salju atau tumpukan es dimana-mana, atau kalo ingin mencoba mengeluarkan panas Ia takut membakar wilayah dimana Ia berada. Tapi Rain tau dia tidak mungkin tidak mencoba kekuatannya.

Sarah meminta iya mendinginkan api, tapi Rain masih takut mencoba kekuatannya. Dia harus melatih kekuatannya, jika tidak justru bisa membahayakan orang banyak. Dia belum tahu jika dia bisa membuat seluruh Bumi beku dalam hitungan menit.










54

COGENT   - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang