58 Momentum

2 0 0
                                    

Mattulada berada dimarkas Cogent, semua hadir, dan memberi semangat. "Ingat kita semua akan berada disana meski dari ketinggian agar tak ada yang melihat bahwa kita juga disana, sebab kamera akan berada dimana-mana, dunia akan melihat ini. Dan ini adalah momentum yang sangat baik bagi Cogent. Dan kamu orang yang membuat Cogent ada dan akan ditulis dalam sejarah dunia. Jadi tidak ada kata lain selain hancurkan Móguī dan anak buahnya. Jangan sisakan satu pun. Dan ingat pastikan mereka benar-benar mati." Marzuki memberi semangat pada sahabatnya meski Ia sendiri khawatir dan pesimis Mattulada bisa menang. Waktu sungguh terasa sangat lama untuk Mattulada. Dia ingin cepat-cepat bertarung melawan Móguī.

"Saya bisa mengubur pasukan Móguī dengan pasir jika dibolehkan. Tapi karena kamu, ingin kita semua tidak membantumu maka saya hanya akan menyaksikan mu berkelahi. Ya kamu tidak perlu khawatir, kami tidak akan membantumu. Jadi fokus saja Mattulada. Hanya fokus yang dapat memenangkan pertarungan. Dan saya yakin kamu menang." Demikian Element mencoba untuk menenangkan Mattulada.
"Aku cuma pesan jangan bertarung terlalu lama." Ujar Nurmeilina.
"Waduh, jangan lama-lama katanya Mattulada, takut capek ya Nur?" Nurmeilina mengangguk.
"Tuhkan iya katanya." Sambung Sarah sambil memonyongkan mulutnya, berusaha menunjuk Nurmeilina dengan bibirnya.

Anggota Cogent berusaha memberi motivasi kepada Mattulada, agar keyakinan Mattulada dapat mengalahkan Móguī tumbuh dan itu bisa menghilangkan emosi Mattulada dan fokus untuk menang, sekaligus semua berharap bahwa dia pasti akan menang dan mereka tidak perlu membantunya, Mattulada dituntut untuk fokus saja ke pertarungan, semua melakukan hal itu, sekaligus memberi suasana ceria dan hal-hal yang dapat membawa semangat, ya semangat yang positif. Agar Mattulada bisa fokus nantinya.

Akan tetapi tidak demikian halnya dengan Putu Tantra yang kelihatannya serius, sepertinya ada yang dia pikirkan soal pertarungan nanti. Seperti ada yang dia ketahui, dia begitu gelisah tapi apa yang dia ketahui? Meski semua sebenarnya gelisah, dan tidak yakin Mattulada akan menang, tapi Putu Tantra bukan hanya tidak yakin, dia seperti tahu pasti bahwa Mattulada pasti akan kalah. Ataukah dia memikirkan hal lainnya?

Marzuki keatas diikuti Sarah, dia gelisah, tidak tau apa yang akan dia lakukan nanti ketika sahabatnya kalah. Apakah dia akan merelakan Cogent hancur atau tidak mempedulikan pesan sahabatnya dan tetap akan membantu ketika Mattulada terpojok dan bisa kalah?, atau dia harus mendengarkan sahabatnya meski nyawa sahabatnya taruhannya. Sarah tau kegelisahan suaminya itu dia mencoba untuk menenangkannya.

"Percayalah Mattulada akan menang, dan akan membelikan kita makanan enak setelah bertarung." Sarah pun merasa hanyut ketika mengatakan kata-kata terakhirnya, tanpa sadar ia meneteskan air mata. Mattulada bagi Sarah adalah orang pertama yang banyak mengenalkan makanan dari berbagai penjuru dunia perasaan sentimentil itu mendadak membuat Sarah terseret dalam emosi tak menentu dia tersadar tidak boleh menunjukkan perasaan itu pada suaminya Ia pun berubah menjadi kucing, berharap dengan menjadi kucing mimiknya tidak terlihat oleh Marzuki. Lalu Marzuki berkata,
"Sarah saya ini Arcane, saya tau perasaan kamu tanpa perlu melihat mimik wajahmu."
Sarah mendengar Marzuki namun kesedihan yang mendalam membuatnya tidak terlalu mempedulikan aksinya itu ketahuan, Ia sungguh khawatir akan apa yang terjadi nantinya.

Banyak Helikopter juga Drone di Sahara, semua akan menyaksikan pertarungan hidup mati antara Mada melawan Móguī dan pasukannya. Banyak negara ingin membantu Mada namun Mada melarang keras. Dia mengaku sanggup menghabiskan Móguī dan pasukkannya sendiri.

Móguī dan pasukkannya telah hadir di Gurun Sahara, entah mengapa dia memilih Sahara yang luasnya sembilan juta kilometer persegi, awalnya media bingung bagaimana akan ditemukan lokasi pertarungan itu, Sahara terlalu luas. Ternyata dua belas jam sebelum dia dan Mattulada bertemu di Sahara media-media diberikan lokasi persis dia menunggu Mattulada.

Móguī membagi empat penjuru dan merencanakan memaksa Mattulada berada ditengahnya. Mattulada akan sangat sulit menang semua orang tahu itu, tapi bagaimana Mattulada kalah?

Amerika dan lima puluh negara lainnya berencana akan memusnahkan Móguī dan pasukkannya begitu Mattulada sudah jelas kekalahannya. Ini kesempatan baik Amerika mengajak negara-negara lain menggempur lewat udara. Kali ini tidak tanggung-tanggung ada lima puluh negara yang mau membantu dengan kekuatan penuh. Sudah ada sekitar lima ratus pesawat super canggih yang melintas digurun tersebut saat Mattulada kalah nanti. Akan kah itu menjadi kemenangan militer dunia melawan Móguī atau justru kekalahan dahsyat yang terulang? Tidak ada yang bisa mengkalkulasi itu.

Mattulada melintas tepat diatas Móguī dan pasukannya, orang yang menonton dirumah, di cafe ataupun dilapangan bersorak. "Ayo Mada"
Sementara anggota Cogent semua menatap televisi dengan penuh ketegangan. Ya akhirnya mereka diminta Mattulada untuk tidak turut hadir di Sahara, itu akan mengganggu konsentrasi nya. Edbert dilarang menonton dia ngambek dan mengancam
"Jika paman Mattulada kalah saya akan mencari orang yang mengalahkannya, ingat itu ayah!"
"Baiklah tapi sekarang kamu masuk kamar dan tidak boleh menonton televisi. Okay?"

Móguī menyambut kedatangan Mada, dia terbang keatas dan melarang anak buahnya untuk menyerang dan tetap dibawah.
Móguī berbicara pelan dengan Mada. "Tahu kah kamu Mada, pasukan ini saya bentuk bertahun-tahun dan saya latih bertahun-tahun bukan untuk melawan Mada seorang, tapi keseluruhan Cogent termasuk dirimu. Lalu kamu mau melawan semua itu sendiri? Hahaha yang benar saja Mada, hahaha." Penonton tidak bisa mendengarkan apa yang dibicarakan Móguī yang bisa mereka dengar hanya tawa Móguī yang menyeramkan. Mattulada pun membalasnya dengan berucap,

"Hahaha, kalian terlalu lemah untuk dilawan oleh seluruh anggota Cogent. Bukankah kamu sudah saya kalahkan? Kali ini saya bukan hanya mengalahkanmu tapi akan melenyapkanmu."
Móguī hanya tertawa mendengarnya seraya berteriak,
"Hahaha. Pasukaaannn! Hancurkan!" Lima puluh tiga mahluk terbang keatas secara serentak menimbulkan debu yang pekat dan menciptakan efek yang dramatis. Debu membuat pandangan terhalang bahkan takterlihat. Mattulada justru turun kebawah dia memanfaatkan debu yang berterbangan untuk bersembunyi dan memukul lawan satu persatu saat menuju kebawah lima belas anak buah Móguī terkapar.
Mattulada ingin bermain dibawah, dia dikepung oleh anak buah Móguī dia sulit menghindar, diatas kepalanya ada Móguī, di kiri, kanan, depan dan belakangnya, dimana-mana anak buah Móguī, bahkan pandangannya terhalang oleh anak buah Móguī.

Dia menerima pukulan dari anak buah Móguī dan pasukan hybridnya. Ini seperti tawuran supporter sepak bola dan kamu tertinggal sendiri dikerumunan, bagaimana bisa lepas? Ada tiga puluh delapan orang bertarung dengannya sementara dia tidak bisa keatas jalan itu ditutup Móguī, dia tidak bisa menghindar, dia terus menerima pukulan, ini akhir yang tragis dan dramatis, dia harus menghindar atau akan terlihat seperti orang mati konyol.

Mattulada mulai merasakan bahwa dirinya akan kalah, dia harus bisa menerobos kedepan, tangan guritanya keluar dia berhasil memukuli beberapa pasukan Móguī namun tidak sampai berakibat fatal, kaki sebelah kiri Mattulada di gigit hybrid buaya, Mattulada terluka parah dibagian kaki, dan buaya itu dililit dengan tangan guritanya, namun dia merasakan kaki kanannya kali ini terasa digigit sesuatu juga, dia kehilangan konsentrasi dia tidak dapat melihat serangan ke kaki kanannya yang ternyata digigit oleh hybrid Singa.







58

COGENT   - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang