#25 COGENT

2 2 0
                                    

"Ok, yang jelas, kita akan melakukan itu dan memunculkannya pelan-pelan, tapi harus secepat mungkin kemunculannya, untuk menjaga momentum. Demikian cara kita memperkenalkan 'Tentara MADA ini Dok. Jadi maksudnya jika manusia dalam waktu dekat melihat satu atau dua orang lain yang berkekuatan atau berkemampuan seperti si MADA itu, atau yang cenderung baik dan bersifat menolong manusia, tentu mereka tidak terlalu kaget dan takut lagi. Itulah yang akan kita lakukan, kita akan keluarkan satu atau dua orang. Sedikit demi sedikit jangan sampai manusia merasa ada telalu banyak Alien di bumi, mengerikan bagi mereka, ya tentu saja kita ciptakan itu semua dengan bentuk dan wajah berbeda, agar manusia menerima itu. Atau semirip mungkin dengan manusia. Tapi kekuatan mereka tentu akan ketahuan ketika mereka menolong orang atau memberantas kejahatan. Artinya wajahnya mirip manusia atau tidak itu sama saja."

Mattulada senang dengan pendekatan 'ala' Marzuki itu,
"Ah, saya suka, itu ide bagus Prof, jika bisa demikian itu sangat bagus sekali. Sebab kejahatan didunia ini terlalu banyak, seberapapun kecepatan MADA seberapapun kekuatan MADA tidak mungkin memberantas semua kejahatan didunia. Dalam satu detik kedepan ini akan ada kejahatan yang terjadi berbarengan di negara A dan Z bayangkan didalam detik yang sama, bagaimana mungkin saya ada di dua tempat dalam waktu yang sama? Karena itu sebelumnya saya sempat berfikir soal harus adanya negara atau kekuatan seperti negara atau organisasi yang benar-benar berpihak kepada kebenaran bukan kepada kepentingan. Dan selama ini kita atau paling tidak saya, tidak melihat bahwa negara itu ada. Yang ada hanya negara berkepentingan ini dan itu. Itu sebab ide ini buat saya akan sangat membantu jika terealisasi."

"Nah itu dia, pas sudah, memang sebelum saya sampaikan ini kepada anda, saya sudah yakin anda juga akan setuju Dok, yang harus kita pikirkan selanjutnya adalah, apakah tentara itu adalah manusia Hybrid atau Mutant seperti kita atau sepenuhnya buatan atau sintesis atau seperti robot?"

"Saya lebih senang buatan atau sintesis Prof, mudah dikendalikan artinya kendali penuh ada di kita, jika manusia waduh saya khawatir malah ada kepentingannya juga nanti. Atau punya pikiran sendiri, susah diatur, atau karena merasa kuat setelah kita ciptakan kekuatannya mereka malah bersekongkol jadi penjahatnya."

"Ya benar juga Dok itu juga yang saya pikirkan selama ini, sedangkan sifat manusia tidak bisa diperediksi. Baiklah Dok jika demikian."
Marzuki masih terlihat menengok kesana kemari. Nampaknya Ia sangat menikmati pemandangan dari atas gedung itu.

"Tapi Prof, jika kita punya tentara seperti itu tentu kita harus punya markas, lalu garis komando, kemudian semua peralatan yang dibutuhkan dan sebagainya. Itu butuh uang yang sangat besar Prof."

"Uang adalah hal yang sangat mudah. Pagi ini saya buat perusahaan besok saya punya uang milyaran dollar atau bahkan tak terhingga. Ada saham Dok tenang saja, itu urusan Mr Data."

"Tapi tidak dengan cara mencurikan Prof, pencucian uang atau semacamnya?" Pertanyaan Mattulada seperti itu karena Ia khawatir nanti justru temannya yang harus dia tangkap jika melakukan hal demikian.

"Wah mencuri? Yang benar saja dong Dok, hahaha. Tentu saja tidak dong Dokter Mattulada, pokoknya soal uang anda jangan khawatir, dan tidak usah pikir macam-macam, apalagi pikir saya akan mencuri. Saya Mr Data, tau harus berbuat yang menguntungkan. Pokoknya duitnya dari hasil yang baik dan pasti bukan dari hasil mencuri atau curang Dok."

"Jika demikian, apalagi yang kita tunggu Professor Marzuki?, sebaiknya kita lebih cepat merealisasikan ini."

"Baiklah pertama-tama besok pagi saya akan membuat sebuah perusahaan, mencari lokasi yang baik untuk dijadikan markas kita, lalu merancang segala sesuatunya, jika markas dan segala sesuatunya sudah jadi, saya akan sampaikan pada anda. Bersabarlah sedikit Dok, anda terlalu bersemangat, detak jantung anda semakin cepat. Tenanglah ok?"
Marzuki sudah pergi lagi entah kemana, namun ide dan semangatnya sekarang berpindah ke Mattulada.

Mattulada memikirkan lokasi markasnya. Dia berpikir bahwa markas mereka nanti haruslah didaerah yang sulit ditempuh. Bahkan kalo memungkinkan tempatnya tidak mungkin dijangkau manusia biasa, terutama tidak terjangkau dengan menggunakan mobil atau motor.

Keasikan 'membangun' markas dan pasukan dalam hayalannya sudah dimulai bahkan sebelum lokasi markas tersebut ada.

Mattulada membayangkan seperti apa markasnya nanti. Lokasinya boleh dimana saja, tapi lokasinya harus dekat dengan lautan, disekelilingnya kaca dengan tiang-tiang besar.

Tujuan Mattulada membuatnya dengan dikelilingi tembok kaca adalah agar mata tidak terhalang oleh apapun dan tujuan selain itu adalah untuk membuat markas itu terlihat kokoh dan indah, bangunan seperti itu juga bagus untuk pertahanan, bisa juga menjadi sulit terlihat dari kejauhan, jika pun satu ketika musuh datang dia akan terdeteksi dari kejauhan.

Semua interiornya harus praktis, clean dan minimalis. Dia dapat membayangkan dak atas markas itu bisa membuatnya terjun langsung kelaut lepas. Sungguh efisien dan praktis pikir Mattulada. Mattulada benar-benar larut dalam lamunan membuat markas. Dia lupa berada dimana dirinya sekarang. Dan dia berharap markas dan pasukan itu segera terealisasi menjadi kenyataan. Sekarang ide dari Professor Marzuki sudah menjadi mimpi Dokter Mattulada.

Satu tahun setelah dipikirkan jadilah markas tersebut, namun tidak dengan eksperimen sintetisnya. Meski keduanya dimulai berbarengan dengan dimulainya pembangunan markas COGENT.

Cogent adalah markas mereka yang tersembunyi dari dunia luar. Mattulada, Marzuki dan Sarah, sepakat jika dunia tidak perlu tahu bahwa Dokter Mattulada atau MADA sekarang mempunyai markas. Buat mereka ini belum waktunya, meski sekarang Amphibia adalah pahlawan, tapi Cogent belum siap untuk diperkenalkan mereka ingin mencegah kehebohan baru. Karena setiap harinya ada kehebohan yang dilakukan MADA. Menangkap maling, menyelamatkan orang dari gempa, tsunami dan hal-hal superhero lainnya.

Dan juga orang-orang jahat yang memusuhi MADA akan menunggu moment untuk menyerang MADA dengan cara apapun, termasuk lewat hukum bahkan politik.

Jika mereka tahu tentu mereka akan menyebar ketakutan pada dunia, bisa saja mereka bilang markas tersebut adalah rencana untuk menguasai bumi. Karena itulah mengapa Marzuki menahan Mattulada untuk tidak mengumumkan markas Cogent. Semua percaya saran Marzuki itu baik. Dan mereka punya kekhawatiran yang sama. Meski hampir setiap hari MADA masuk televisi, karena menyelamatkan korban gempa bumi, menangkap perampokan besar dan sebagainya. Itu tidak menjamin manusia percaya sepenuhnya dengan MADA apalagi Cogent.

Mereka puas dengan markas Cogent. Bagitu banyak ide dan cita-cita yang akan mengisi tempat ini.

Selain itu mereka juga senang dengan lokasi, posisi dan pemandangan di markas Cogent. Tempat yang begitu indah, eksotis. Mereka sempat berpikir seharusnya sejak awal membuat markas Cogent ini.

Markas tersebut sesuai dengan apa yang dibayangkan Mattulada. Menjorok ke Laut lepas, dibelakangnya terlihat peebukitan yang sangat indah.

Selama pembangunan tidak ada satupun pohon yang ditebang. Dan bangunan tersebut seolah menyatu dengan alam sekitar. Mattulada, Marzuki, Sarah mereka memang pecinta alam.




25

COGENT   - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang