Sekarang Dokter Mattulada bukan sekedar fenomena lagi, Dokter Mattulada atau MADA adalah superhero milik dunia, pidatonya mengangkat dia ke posisi yang lebih tinggi. Strategi Marzuki sudah sangat tepat.
Mattulada dielu-elukan warga dunia sebagai "Penegak Keadilan Dunia". "Si Penyelamat", demikian sebagian orang di dunia memanggil MADA. Julukan itu bahkan sudah tertulis di kalender-kalender. MADA adalah "Sang Penyelamat Kemanusiaan".
Tas, kaos, kemeja, sepatu sampai buku tulis untuk anak-anak yang bergambar MADA lebih cepat laku dibanding gambar-gambar lain.
Dokter Mattulada pun senang melihat fenomena ini, dia bangga dan terharu. Perasaan itu membuatnya ingin berbuat lebih, Mattulada 'kecanduan' berbuat baik. Segala hal yang bersifat baik ingin dia lakukan. Akibat itu dia selalu memantau kemungkinan terjadinya kejahatan, baik itu kejahatan besar atau kecil. Atau bahkan sekedar menolong orang yang terdampak banjir. Setiap ada kejadian kejahatan atau bencana MADA hadir dan menolong. Media Sosial langsung trending. Trending itu bertema Terimakasih MADA dan itu juga dilakukan Televisi.
Dokter Mattulada telah menginspirasi banyak orang. Cosplay nya pun paling laris. Marzuki termasuk salah satu orang yang ikut terinspirasi dengan kejadian itu.
Pernyataan Mattulada malam itu bagi Marzuki adalah sesuatu yang luar biasa dan sangat menggugah, tidak salah jika dunia tercengang. Pidato yang cerdas.
Respon dunia terhadap pidato MADA membuat Marzuki ingin menciptakan "Tentara MADA" untuk berjaga-jaga jika sahabatnya menjadi musuh negara-negara besar.
Sebab dalam pertarungan politik sekarang ini jelas mereka kalah melawan Mattulada. Meski MADA diserang terus menerus, bahkan pernyataan dari Mentri Pertahanan China itu justru membuktikan kemenangan telak MADA.
Dan karena kerasnya Mentri Pertahanan China itu juga Marzuki akan memberi tahu kepada Mattulada bahwa Ia akan menciptakan 'Tentara MADA'. Dan untuk itu Marzuki sudah tidak memerlukan Laboratoriumnya agar bisa mengutak-atik senyawa kimia. Marzuki bisa lakukan perhitungan itu didalam dirinya sendiri. Professor Marzuki adalah komputer terbesar dan tercanggih didunia segalanya bisa ia hitung sendiri kemungkinan berhasil dan gagalnya.
Yang menjadi pertanyaan adalah, jika ia ingin membangun Tentara MADA maka seperti apa bentuk tentara itu? Apakah hybrid manusia atau bukan manusia sama sekali? Hal ini yang akan dia bicarakan langsung dengan Mattulada.
Waktu berlalu MADA melihat ketegangan antar negara China dan Amerika semakin meningkat.
Kejahatan-kejahatan kecil dan besar mewarnai hidup MADA si Amphibia, dia ingin berperan lebih besar terhadap perdamaian dunia.
Dia tidak melihat dimana masuk akalnya dua negara harus bertempur untuk hal-hal seperti itu. Semua ingin punya pengaruh, perang dagang, perang untuk kekuasaan, semua itu berakhir pada perang antar negara bahkan perang dunia. Umat manusia harus menghentikan kegilaan ini. Dia melihat harus ada negara yang benar-benar berpihak kepada kebenaran bukan pada kepentingan.
Namun dia tidak melihat ada negara seperti itu. Semua pemimpin negara-negara didunia ingin kepentingan negaranya didahulukan. Tidak ada yang mementingkan kepentingan bersama.
Manusia menyebutnya nasionalisme. Mattulada pun tidak mengerti dengan konsep nasionalisme yang mana itu bisa berarti tidak mengindahkan kemanusiaan demi kepentingan nasionalnya. Dan mereka bangga mengucapkan itu. Berperang demi negaranya menghancurkan negara lain, berperang demi menyelamatkan nyawa anak bangsa dan membunuh nyawa anak bangsa lain.
Konsep gila ini yang Mattulada tidak faham apakah ini juga politik? Atau memang manusia sudah segila itu? Sungguh pelik persoalan seperti itu. Karena semua merasa benar pada akhirnya.
Dokter Mattulada sedang berada di Turky. Tepatnya dipuncak gedung Diamond of Istambul ketika Marzuki menghubunginya,
"Ya, ada apa Prof?"Marzuki terdengar membawa informasi penting
"Mattulada dimana kamu? Boleh saya datang?""Silahkan Prof, datang saja jika anda tidak takut ketinggian."
Perkataan Mattulada membuat Marzuki penasaran dan langsung melongok seraya berkata,
"Wow pemandangan luar biasa yang kamu lihat ini Dok. Sedang apa kau disini Mattulada?" tanya Marzuki kaget."Kita dipuncak gedung tertinggi di Turky Prof. Menghilangkan penatnya kehidupan manusia." jawab Mattulada yang senang melihat Marzuki kaget.
"Ada kabar apa Prof?" Lanjut Mattulada sambil melihat Marzuki yang menoleh kesana-kemari. Seakan Marzuki lebih tertarik melihat panorama itu dibanding menyampaikan berita yang sebelumnya terdengar seperti sesuatu yang mendesak, lalu Mattulada berkata,
"Profesor Marzuki, anda bisa mengetahui banyak hal Prof, tapi untuk hal-hal seperti ini anda hanya bisa menikmatinya lewat kekuatan si MADA." Mattulada memancing tapi Marzuki seperti tidak mendengarkan Mattulada, dia asik melihat pemandangan disana."Prof Marzuki, helooo…" Mattulada memanggilnya mulai bosan dengan tingkah Marzuki.
Marzuki akhirnya menjawab,
"Oh tidak ada apa-apa, saya hanya punya ide yang harus saya bicarakan dengan anda." Mattulada penasaran dengan ide Marzuki, namun Marzuki sepertinya justru asik menikmati pemandangan Turky dari atas gedung tertinggi itu."Ok, apa ide itu Prof?" Mattulada mendesak agar cepat disebut idenya, rupanya Mattulada penasaran,
"Tunggu dulu, apakah itu Blue Mosque? Wah keren."
"Jangan sok tahu Prof." Mattulada meledek Marzuki agar Marzuki kembali fokus ke niat awalnya. "Lalu bagaimana dengan ide itu Prof? Apakah kita lupakan saja ide itu dan kita cari-cari gedung bersejarah di turky dari atas sini?"
"Oh sorry, ide itu adalah membangun Tentara MADA, tentu namanya bukan Tentara MADA, nanti kita tentukan namanya bersama-sama. Sebab jika namanya Tentara MADA, anda akan menjadi sasaran seluruh negara-negara di dunia, karena Anda akan dianggap mengancam eksistensi mereka. Sebab sudah menjadi rahasia umum bahwa manusia takut dengan apa yang mereka tidak ketahui."
"Prinsipnya saya setuju Prof." sela Mattulada.
"Anda tau Mattulada, saya bisa melihat pemandangan ini tanpa harus kesini, dengan mengambil data-data dari setiap Hp yang melintas ditempat ini, dari CCTV dari satelit, saya sudah cukup takjub dengan melakukan itu. Tapi tetap saja semua itu tidak sama dengan mengunjunginya langsung, dengan udara yang kita hirup langsung, atau suara yang kita dengar langsung disekitarnya, itu tidak akan sama."
Mattulada tidak memperhatikan lagi apa yang dikatakan Marzuki setelah Professor Marzuki menyampaikan idenya soal tentara MADA. Angannya membawa Mattulada jauh dari kesadaran lingkungan sekitarnya, dia terhipnotis oleh cita-citanya sendiri. Dibenaknya berbagai macam ide tambahan soal Tentara MADA. Akhirnya Professor Marzuki dan Dokter Mattulada menikmati dirinya masing-masing dalam keheningan yang dengan tidak sengaja mereka ciptakan sendiri.
Banyak yang diciptakan Mattulada dibenaknya. Sedangkan Marzuki banyak yang Ia nikmati dalam keberadaannya sekarang. Keduanya tak saling mengganggu lagi, seakan mereka tidak berdekatan satu sama lain. Dan mereka tidak sadar akan hal tersebut. Sampai pada akhirnya Marzuki terlebih dahulu tersadar dan berkata,
"Loh kok kamu juga terdiam Mattulada?" Mattulada tertawa,"Iya-iya terus bagaimana Prof, hahaha, saya tadi membayangkan bagaimana menerapkan ide-ide itu Prof. Silahkan lanjutkan Prof, kembali ke topik."
24
KAMU SEDANG MEMBACA
COGENT - The Beginning
Science FictionCOGENT adalah sebuah markas besar dari sekelompok manusia-manusia super. COGENT dibentuk oleh Professor Marzuki, Dokter Mattulada dan Sarah Johnson. ***** Awalnya mereka hanya bertiga namun kejahatan didunia semakin banyak, Dokter Mattulada tidak mu...