61 Mars

0 0 0
                                    


Galactic Jet telah siap menuju Mars, perjalanan yang sebenarnya sangat singkat itu dipersiapkan secara matang. Marzuki membawa beberapa peralatan yang dapat menunjang tumbuhan hidup disana, ia pun memberi informasi kepada anggota lainnya,

"Kali ini Galactic Jet akan menggunakan kurang dari separuh kecepatannya, oleh sebab itu, kita akan sedikit lebih lambat dari biasanya hal itu juga akan memakan waktu lebih lama dari biasanya untuk menuju Mars. Perjalanan Bumi ke Mars kali ini adalah lima menit. Kita harus lebih lambat karena Mars terlalu dekat. Jika semua sudah siap kita akan berangkat. Apakah sudah siap semua? Kalo ada yang belum siap bisa sampaikan sekarang, kalo tidak ada apapun dan semua siap untuk berangkat maka kita akan berangkat beberapa saat lagi."



Lalu tak berapa lama kemudian Marzuki melanjutkan,

"Ok, salam kepada semua Arcane disini akan menyampaikan dalam tiga detik kita akan berangkat ke Mars."

Sarah melihat Mattulada, meyakinkan apakah Mattulada juga memperhatikan apa yang sedang terjadi. Mattulada pun merasa dilihat Sarah dan menengok kearahnya. Sepertinya keduanya paham mengapa Marzuki kali ini berbeda dan resmi sekali mengumumkan keberangkatan Galactix Jet menuju Mars. Mattulada pun tersenyum sambil menunjuk Marzuki. Sarah mengangguk.

Semua sudah siap Galactic perlahan naik keatas dan computer Galactic mulai menghitung saat Galactic perlahan naik keatas, satu, dua, tiga, hanya bunyi yang ditinggalkan Galactic dia seperti menghilang begitu saja tanpa bekas.



Cogent akan memulai pembangunannya di Mars. Dan di mulai di hari itu.

Ini adalah perjalanan pertama antar Planet bagi Element. Ia takjub dengan teknologi Cogent yang luar biasa itu. Dan terheran-heran dengan semua halnya yang transparan.

"Bagaimana kita bisa sampai di Mars hanya dalam waktu lima menit?" Tanya Element.

"Ini masih lambat Moeshe, saya dan Mattulada pernah ke Mars hanya dalam waktu dua menit. Hahaha." Marzuki menimpali dengan bangga.

"Ya benar itu." Sahut Mattulada.

"Ok, itu dia pertanyaannya bagaimana itu bisa terjadi?" Moeshe mendesak ingin tahu lebih banyak.

"Teknologi. Kamu tahu Moeshe ilmu pengetahuan Cogent ini ribuan tahun didepan umat manusia." Marzuki menjelaskan.

"Ia itu dia pertanyaannya, maksud saya bagaimana kalian mencapai ilmu pengetahuan seperti ini.?" Moeshe si Element belum puas dengan jawaban Marzuki.

Dan Mattulada membantu menjelaskannya.

"Semua karena kecelakaan. Dan dia menjadi manusia yang selalu terhubung setiap detiknya dengan Computer diseluruh dunia, tehnologi Nasa, sampai peneliti rumahan datanya dikuasai oleh Marzuki, tanpa ia harus berfikir, jadi setiap detik ilmunya bertambah. Ilmu tentang apa saja, kedokteran, astro fisika, musik, masak memasak, melukis, menjahit, sex ehm, ehm, ehm, apapun itu. Dia orang paling mahir dari orang yang paling mahir didunia, siapa gitaris terhebat di dunia? Marzuki akan lebih mahir, Piano? Marzuki pasti lebih jago. Begitu juga dengan melukis, Marzuki lah yang terhebat, dia orang yang paling pintar dari orang yang paling pintar didunia dan mahluk paling canggih dari Computer yang paling canggih didunia. Karena dia terkoneksi setiap detiknya dijaringan online, meski ia sedang bicara atau tidur sekalipun."

Mattulada berhenti sejenak Ia melihat bulan yang hanya sekelebatan karena begitu cepatnya Galactic Jet bergerak.

Yang lain masih menunggu penjelasan Mattulada yang sepertinya belum selesai. Benar saja, lalu Mattulada melanjutkan.

".. Nah, dari data-data diseluruh dunia itu dia mencoba melakukan eksperimen. Dia tidak perlu melakukan eksperimen lagi didunia nyata cukup diotaknya yang telah menjadi motherboard paling rumit dan canggih. Ada teori manusia belum menggunakan seluruh otaknya kan? Nah Marzuki bukan hanya seluruh tapi berkali-kali lipat. Nah itu sebab atau atas dasar itu kita menciptakan teknologi-teknologi luar biasa ini." Jelas Mattulada.

"Wah ini sejarah Cogent yang komplit Mattulada. Saya jadi ngerti kenapa kita canggih betul. Hahaha." Putu Tantra tertawa puas.

"Ya aku juga baru paham setelah dijelaskan Mattulada." Nurmeilina setuju dengan Putu Tantra.

"Tuh Nur baru ngerti setelah Mattulada menjelaskan. Hahaha." Giliran Sarah menggoda Mattulada dan Nurmeilina ia pun tertawa puas.

"Apa sih kalian ini." Nurmeilina merasa risih, mukanya pun merona.

"Ok teman-teman sebentar lagi kita sampai tujuan, simpan dulu pertengkaran kalian. Lanjutkan lagi nanti di bumi." Pemberitahuan Marzuki, membuat yang lain tersadar bahwa mereka sedang menuju Mars.

Galaktika Jet mendarat di Mars. Mereka mendarat ditempat yang manusia belum pernah mendarat sebelumnya.

Mereka menetapkan lokasi markas Cogent. Setelah itu mereka mulai berjalan terpisah, Mattulada, Rain, Element, Sarah mereka berpencar ada yang ke utara, selatan, barat, dan timur. Sebelumya mereka diberi sesuatu untuk dimasukkan kedalam hidung, itu adalah alat bantu pernapasan.

Lalu mereka mencari sesuatu yang baru. Sementara Marzuki, Prabu, Holy, Nurmeilina dan Putu Tantra mengukur dan menetapkan seberapa besar yang akan dijadikan kebun dan dimana posisi Markas Cogent nantinya. Permintaan Nurmeilina agar Markas Cogent ada di tengah kebun.

Mereka akhirnya sepakat jika kebun mereka akan dibangun seluas lima ratus hektar, dan ditengahnya dibangun Markas Cogent, yang bisa ditinggali juga oleh manusia yang datang ke Mars. Cogent akan menyiapkan seribu kamar, untuk manusia ataupun astronot dari manca negara.

Proyek Kebun Raya Mars akan mereka mulai sejak besok, tentu saja kebun tersebut awalnya harus didalam bangunan rumah kaca.

"Ini adalah proyek besar. Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita sudah mulai masuk ke proses penanaman." Marzuki optimis untuk hal tersebut. Dan ia telah mematok lahan yang akan digunakan.

Ternyata ditempat lain Mattulada menemukan sampah-sampah berserakan.

"Sepertinya kalian semua harus kesini." Mattulada menyarankan anggota Cogent lainnya ketempat dimana sampah tersebut berserakan.

Akhirnya mereka semua ketempat Mattulada berada.

"Wah ini yang kamu lakukan di Mars waktu itu Rain?" Tanya Marzuki, dia melihat beberapa bangkai robot, tergeletak seperti hangus terbakar dan meleleh.

Rain merasa bersalah,

"Duh iya nih, ini robot dari negara mana ya? Ya udah akan saya rapikan. Ini gak bagus untuk lingkungan."

"Kalo kamu yang bersihkan lama, biar aku saja." Kata Element tak lama beberapa besi dan pasir Mars terangkat.

Sarah mencegah Element mengangkat pasirnya,

"Pasirnya jangan Element."

"Saya hanya mengangkat pasir yang terkontaminasi oleh lelehan robot." Jelas Element.

"Wah bagus jika demikian, kita akan berikan ini ke Amerika. Besok saya ganti yang baru yang sama persis dengan ini dan saya tambahkan beberapa. Sebagai permintaan maaf dari Cogent." Ujar Marzuki.

"Wah gak diganti sama yang lebih canggih? Hahaha" Mattulada tertawa.

Semua hal penting sudah dilakukan Cogent di Mars. Mereka juga sempat bercengkrama disana. Hari yang menyenangkan bagi seluruh anggota Cogent terlebih untuk Element yang baru pertama kali keluar dari planet Bumi, sangat menyenangkan.

Mereka bersiap untuk pulang sampah-sampah tersebut dibawa kebumi. Dan Mattulada menciptakan yang terbaru untuk besok dibawa lagi ke Mars. Sementara Sarah, Nurmeilina, Putu Tantra dan Element mencoba mendesign markas Cogent di Mars.

Mattulada dan yang lainnya pergi. Mattulada sudah lama tidak ketempat favoritnya di Perancis. Dia kesana menenangkan diri, dia menikmatinya sepanjang hari. Dia belum liburan sejak terakhir ia berhasil mengalahkan Móguī, ia membutuhkan liburan berkualitas kali ini.




61

COGENT   - The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang