Happy reading....
Tatapan gadis itu lurus ke depan,ia hanya bisa bersandar pada bahu Ica,mulutnya sudah tak lagi menangis,bukan karna tak sedih tapi Farra juga lupa caranya menangis,sama seperti Irfan.
Barusan ia melihat kondisi Raffa dan sekarang kondisi Kelan,mencari jantung dalam jangka waktu 4 jam bukan lah hal yang mudah.
Jika tak ada jantung dalam kurun waktu 4 jam maka nyawa Kelan tak akan bisa di selamatkan,sedangkan Raffa,hanya ada 2 kemungkinan untuk cowok itu yaitu selamat atau tidak.
Bisa kalian bayangkan keadaan Farra sekarang?gadis itu hancur sehancur-hancurnya.
Mia dan Herman sedang dalam perjalan pulang dari Belanda,sedangkan Kemal dan Siska baru saja sampai di bandara.
Farra menjauhkan kepalanya dari bahu Ica,gadis itu berdiri di pintu ruangan Kelan dan melihat kedalamnya,sedikit terlihat karna pada bagian kaca transparan itu tidak ada hordennya.
Di dalam sana Kelan berjuang melawan maut,sedangkan dirinya tak bisa melakukan apapun di sini,terlihat jelas bahwa dokter sedang menangani Kelan yang tubuhnya sudah di penuhi dengan alat-alat bantu,mulut Kelan terus mengeluarkan darah dari tadi,tapi sekarang lebih sedikit.
Wajah cowok itu juga sudah bersih dari darah,tapi mulutnya tak henti-henti mengeluarkan darah,bahkan sekarang suster terus mengelap darah dari mulut Kelan,sedangkan dokter dengan hati-hati nya memompa dada Kelan.
Tanpa sadar air matanya jatuh,tapi bibirnya tidak sama sekali terisak, Farra memutar hadapnya,ia melihat Ica yang sedang memeluk Rama yang berlutut di depan Ica,sedangkan yang lainnya masih dalam mode diam walau sesekali mereka mengacak-acak rambut frustasi.
Farra tak pernah melihat keadaan sekacau ini,ia tak pernah melihat teman-teman Kelan sehancur ini,sungguh ia membenci keadaan sekarang.
Hiks...
Tanpa sadar mulutnya terisak saat melihat di penghujung koridor sepasang paruh baya berjalan menuju arah mereka dengan tergesa-gesa.
Farra segera berlari dan memeluk Siska.
"Hiks...hiks...mami Kelan jahat mi...hiks...Kelan janji mau peluk Farra sampe bangun tapi dia malah pergi tanpa ngasih tau Farra,mi hiks...mami Kelan jahat!mami marahin Kelan!mami!!!"
Siska mengelus punggung Farra dengan lembut"sayang,kamu yang sabar ya,Kelan bakal baik-baik aja,mami jamin nak"ujar paruh baya itu sambil menahan isakannya.
"Mami!!!"Farra semakin mengeratkan pelukannya dan isakan nya semakin menjadi-jadi,hal itu menambah kepiluan di hati para sahabat Kelan dan sahabatnya sendiri,mereka juga mungkin tak sanggup jika berada di posisi Farra sekarang.
"Nak,gimana Kelan sekarang?"tanya kemal dengan mata yang berkaca-kaca dan suara gemetar.
Farra menarik dirinya dari pelukan Siska dan menatap Kemal "masih di tangani hiks...ta-tapi hiks..." Farra menahan tangisnya sekuat tenaga lalu menggeleng,mulutnya tak sanggup untuk berkata-kata,Siska kembali menarik Farra dalam pelukannya.
"Tenang ya sayang,Kelan bakal baik-baik"bisiknya menguatkan.
Siska membawa Farra untuk duduk, Kemal terus menghubungi siapapun untuk mencari donor jantung untuk Kelan yang sampai sekarang belum di temukan sama sekali.
"Kelan..."lirih Rama.
"Udah kak, kakak sabar ya,bantu doa juga buat kak Kelan"ujar Ica sembari mengelus rambut Rama yang bersandar di bahunya.
"Kelan bakal selamat kan,ca?iya kan?"rama mendongakkan kepalanya menatap Ica.
"Iya kak,pasti. Kita bantu doa ya"sahutnya mantap.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE (completed)
Novela Juvenil[L E N G K A P] "gue seneng banget pas tau lo itu cewek yang bakal di jodohin sama gue" "Seneng?" "Iya,karna lo itu cewek incaran gue sejak SMP" Ini sekilas gambaran ceritanya,kalo mau jelas kuy lah ngintip masuk mana tau cocok. Eh mumpung di sini f...