•65•hshsnzushfsjneg

6.5K 317 15
                                    

Happy reading....

Sudah sejak 2 jam yang lalu mereka berada di luar ruangan dimana Farra di tangani,dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 2:30 pagi.

Kini Kelan dan ke 6 temannya,3 teman Farra,orangtua Farra dan Kelan masih stay di depan.

Darah segar perlahan menetes jatuh ke lantai yang dingin,siapa lagi pemilik darah itu jika bukan Kelan.

Cowok itu memukul dinding dan kaca toilet di rumah sakit hingga tangannya terluka.

"Lan,siniin tangan Lo biar gue obatin"Rama datang dengan kotak p3k di tangannya menghampiri Kelan yang duduk meringkuk di atas dinginnya lantai.

Cowok itu tidak bergeming.

Melihat itu perlahan Rama meraih tangan Kelan untuk di obati,tapi langsung di tepis oleh sang empu.

"Lan!"tegur Rama.

Cowok itu menatap Rama datar lalu membuang pandangannya ke sembarang arah.

Irfan menghampiri Kelan juga Rama yang duduk di lantai,tangan Irfan naik untuk menyentuh bahu Kelan dan menepuknya 2 kali.

"Bentar lagi Farra bakal siuman,emang lo mau megang Farra pake tangan luka itu?kalo Lo gak mau mentingin diri Lo sendiri setidaknya pentingin Farra,nanti kuman di tangan Lo naik ke dia"ujar Irfan.

Mata Kelan berkedip,lalu menatap Irfan sebentar sebelum akhirnya ia menyerahkan tangannya pada Rama untuk di obati.

"Kalo Farra kenapa-napa,salahin gue"beo Kelan namun masih dapat di dengar oleh Rama dan Irfan.

"Lan,gak ada yang salah di sini,bukan Lo yang salah,om Kemal sama om Herman lagi nyari pelakunya,jadi stop nyalahin diri Lo sendiri"ini peringatan dari Rama untuk kesekian kalinya selama mereka berada di rumah sakit.

"Bener kata Rama, Lan,Lo gak salah,Farra bener-bener sayang sama Lo makanya dia mau ngerelain dirinya sendiri demi Lo"tambah Irfan.

"Gak..enggak...gue salah di sini,gue!"Kelan berteriak di akhir katanya,tangan Kelan yang tadi berada di tangan Rama kini kembali di tarik oleh sang empu,Kelan mengacak-acak rambutnya kasar,Irfan dan Rama hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Andai aja,tadi gue lebih sigap!"

"Andai aja gue tau maksud keinginan dia make gaun putih!"

"Andai aja gue percaya si peneror tadi siang!"

"Andai aja gue gak mengabaikan semuanya!"

"GUE YANG GAK BECUS DI SINI!"

"GUE!!"

air mata cowok itu lagi-lagi lirih kelantai,sejak kecil Rama bersahabat dengan Kelan namun ini kali pertama ia melihat cowok itu menangis,bahkan saat Siska memaksanya kembali ke los Angeles Kelan tetap menutup tangisnya dari siapapun,namun sekarang?Rama saja tidak tau seberapa dalam sahabatnya itu terluka.

"Lan,semuanya tinggal kata andai!dan ini takdir!"Irfan menggoyangkan bahu Kelan agar cowok itu tersadar.

Namun sayangnya dengan segera Kelan menepis tangan Irfan lalu-

Bugh...

Krek!

Terdengar suara retakan tulang saat Kelan menghantam dinding di belakangnya dengan tangan yang belum selesai terobati.

"Kelan!"seru Rama,jujur sebenarnya ia ngilu,rambut Kelan berantakan,kemeja Kelan masih terdapat darah Farra, tangannya terluka,wajahnya sedikit membiru karna tadi Kelan memukul dirinya sendiri,yang lebih parahnya lagi saat Haris menemukan Kelan di toilet cowok itu sedang menghantukkan kepalanya ke dinding.

YOU ARE MINE (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang