•42•Cinta Mati

4.6K 334 1
                                    

Hi guys!!!

Kok masih sepi aja sih cerita ini?padahal jalan 50% tapi masih dikit banget yang baca,tapi gak papa deh aku tetap lanjut dulu aja yekan,mana tau nanti tiba-tiba langsung DUARRR!!!! rame yang baca,hehehehe.

Tapi sejauh ini ada yang mau kalian tanyain gak sih?

Buat Kelan mungkin

Atau Farra

Raffa maybe?

Atau siapa aja lah,ada?

Kalo ada sabi tu di titip di kolom komentar

Okey-okey....

Happy reading.....

"Pegangan,aku mau ngebut!"

"Ih,kak Rama!jangan ngebut dong,aku takut jatuh!"

"Makanya pegangan"

"Halah modus!tau gini mending tadi aku pulang bareng kak Farhan sama kak Dian aja"

Ica melihat bahu Rama naik turun menandakan cowok itu terkikik sebab ucapannya.

"Kamu lucu banget sih"Rama menggeleng kepalanya kecil.

Cowok itu memelankan laju motornya setelah itu menarik kedua tangan Ica ke pinggangnya.

"Udah,di sini aja jangan di lepas"ujar Rama setelah berhasil melilitkan tangan Ica di pinggangnya.

Tak mau munafik,Ica senang di perlakukan seperti ini,bahkan ia sebisa mungkin menahan senyumnya yang ingin mengembang,tapi Ica gagal.

Karna jaraknya dengan sang pacar eh doi maksudnya,semakin dekat jadi gadis itu memberanikan diri untuk meletakkan kepalanya di punggung Rama.

Ternyata nyaman,dan Ica yakin ini akan menjadi candu baginya setelah ini,dan di balik helm full face itu,kini Rama mengulum senyumnya.

"Ca"panggil Rama lembut.

Tak ada sahutan dari gadis itu.

"Ica"panggilnya lagi,namun Rama sedikit menaikkan volume suaranya.

"Iya?"sahutnya,biasalah cewek kan emang suka budek kalo naik motor,hehehe.

"Emang kamu Gita gini-gini aja?"ambigu Rama.

"Ha? gini-gini gimana?"kini Ica mengangkat kepalanya tak lagi bersandar pada punggung Rama.

"Ya gini,Ca. Kita gak ada kejelasan,kamu buat aku merasa tertarik ulur"Rama memelankan laju motornya agar tak perlu berbicara dengan volume tinggi.

Dahi Ica mengerut,perasaan selama ini ia baik-baik saja,yang ada malah ia merasa di ghosting oleh Rama.

"Aku?bukannya kamu ya?"tanya Ica balik.

"Bukan aku Ca,kamu. Kamu yang bikin aku merasa ditarik ulur,kadang kamu mempersilahkan aku masuk ke hati kamu,kadang juga kamu mempersilahkan orang lain masuk ke hati kamu"setelah itu terdengar helaan nafas berat dari Rama.

"Kamu juga gak pernah serius nanggepin kalo aku lagi ngatain perasaan ke kamu,kadang kamu malah ubah topik,di situ aku merasa kamu nyuruh aku pergi secara tidak langsung,Ca"lanjutnya.

Perlahan tangan Ica mengendur di pinggang Rama,gadis itu menggigit bibir bawahnya karna gugup.

Sedangkan Rama,cowok itu tersenyum miris saat Ica melepas pelukan itu.

"Udah lah Ca,lupain aja. Kita makan dulu abis itu aku anter kamu pulang"

Ica mengangguk saat melihat Rama melirik nya dari spion untuk jawaban.

YOU ARE MINE (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang