Aloha, here is a gift for you. I love you. Sweet banget *wipe the tears*
Jangan lupa vote dan comment yaaa supaya diriku rajin update ^^
❄
❄
❄
“When everything goes to hell, the people who stand by you without flinching—they are your family.”
—Jim Butcher—Ada beberapa kesempatan ketika Jeno bersikap sangat ceroboh dan tidak fokus. Jaehyun mengetahui hampir seluruhnya, serta alasannya, dan secara garis besar semua itu biasanya disebabkan: Ada masalah besar yang tak bisa Jeno tangani sendiri.
Jika ada hal yang membuat Jeno kewalahan, itu pasti bukan tentang pelajaran—belajar merupakan hal paling mudah yang bisa dia selesaikan dengan mata terpejam. Bukan tentang masalah romansa juga, Jeno kurang tertarik pada hal semacam itu sehingga masalah paling jauh yang mungkin dia terima dari cinta hanya kesulitan menolak ajakan kencan atau cinta bertepuk sebelah tangan. Ah, sulit membayangkan Jeno terlibat dalam situasi seperti itu. Dia bahkan tidak bisa memberikan perhatian pada perempuan selain Minjeong—atau pada lelaki selain kedua saudaranya. Di samping itu, tidak ada yang benar-benar tahu preferensi seksual Jeno karena dia nyaris tak menunjukkan ketertarikan romantis pada kedua sisi.
Apa mungkin masalahnya di situ? Jaehyun bertanya dalam hati. Ia sedang berdiri sambil mencuci piring, sesekali melirik Jeno yang duduk di pojok ruangan sambil merapihkan buku-bukunya.
Sabtu ini Rose tidak datang ke rumah Keluarga Jung, dia bilang ada hal penting yang harus dilakukan di rumah kakeknya—Jaehyun tahu itu hanya cara halus untuk memberitahu kalau dia mau meminta semacam ‘uang jajan’ yang jumlahnya jutaan hanya untuk sekali jalan. Rose suka membelanjakan uangnya untuk barang bermerek dan dua hari lalu dia ‘tak sengaja’ menghabiskan dua puluh satu juta won untuk sekali makan di restoran bintang lima dengan teman-temannya. Mendengar cerita itu membuat Jaehyun termenung, tak bisa bicara selama beberapa menit karena jumlah itu benar-benar di luar yang bisa dia bayangkan. Meskipun dia bekerja di minimarket, tukang antar makanan di restoran Cina, menjadi tutor pribadi, bahkan menjadi kurir barang di akhir pekan selama setahun pun bayarannya tidak akan sampai sebesar itu.
Rose memang boros, tapi Jaehyun merasa kalau dirinya tak punya hak untuk melarang kekasihnya melakukan hal yang dia sukai. Itu tidak seperti dia bisa memberikan kesenangan lain yang bisa dijadikan ganti kegemaran menghamburkan uang yang Rose miliki. Pada tahap ini, bahkan pasangan kekasih pun selalu memiliki ruang yang tak bisa diseberangi satu sama lain.
“Ah, maaf.”
Suara Jeno yang lemah berpadu dengan bunyi piring pecah membawa Jaehyun kembali pada realita. Pandangannya sontak terarah ke adiknya, melihat Jeno sedang mengumpulkan pecahan piring dibantu Minjeong yang baru keluar kamar dengan rambut kelimis. Pagi ini dia dan Jaemin sempat bertengkar karena sama-sama tak mau mandi duluan. Tapi karena dia kalah batu-gunting-kertas, jadi gadis itu tak punya pilihan selain mandi dan keramas dengan air dingin. Jaehyun tidak paham kenapa dua adiknya membuat taruhan konyol seperti itu.
“Apa tanganmu terluka?” tanya Minjeong sambil mengamati tangan Jeno. “Kakak, tangan Kak Jeno berdarah!”
“Tidak usah heboh begitu,” kata Jeno sambil mengukir tawa hambar.
Jaemin hanya menghabiskan dua menit di dalam kamar mandi, langsung keluar dengan celana boxer dan tubuh basah, kemudian berjongkok di samping kembarannya. Matanya memicing, tangannya mengusap dagu, tidak melakukan apapun selain mengamati luka Jeno.
“Bersihkan lukanya, aku ambil dulu kotak P3K.” Jaehyun bergegas untuk mengambil kotak P3K yang diletakkan di kamar Minjeong—gadis itu bilang kalau ruang tengah terlalu sempit untuk menampung barang lain di luar barang pribadi milik ketiga kakaknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/258957519-288-k245597.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Spring ✔
Fanfiction[COMPLETED] He was the coldest winter who met his warmest spring. She was the most bitter spring who met her sweetest winter. The world knows that spring will never come beautifully without winter. Because winter and spring bond to each other, are...