#20

3K 268 32
                                    

Setelah Zeylan dan Sarah keluar, Regan langsung menatap dalam ke arah Lanara yang kini juga menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Zeylan dan Sarah keluar, Regan langsung menatap dalam ke arah Lanara yang kini juga menatapnya. Detik demi detik, saling membisu. Menimbulkan keheningan yang kini mulai di rasa oleh Gemya yang berada di antara mereka.

Gemya menatap Regan dan Lanara secara bergantian. Ia tampak heran, namun nyalinya juga tak terlalu besar untuk mengacau mereka.

"Kalian sodaraan?" Pertanyaan Regan menyeruak memecah keheningan. Dan itu langsung disambut dengan anggukan pelan oleh Lanara.

"Sejak kapan?"

"Kenapa?" balas Lanara dengan balik bertanya.

Regan tersenyum penuh makna.

"Gak papa," jawabnya singkat. Membuat kedua gadis yang ada di sana kini menatapnya bingung. Namun Gemya tidak terlalu memperdulikannya, Karena ia cukup mengenal seperti apa Regan. Dimana mencoba mencari tau apa yang lelaki itu pikirkan, adalah suatu kesia-siaan.

"So, kapan mau mainnya?" lanjut Regan tiba-tiba, yang membuat Gemya langsung kembali menatapnya.

"Main?" tanya Gemya panik.

"Main apa?" timpal Lanara.

"Nanti juga tau," jawab Regan yang langsung mengundang kecurigaan Gemya.

"Itu beneran main kan, Gan. Bukan yang lain-lain?" Tanya Gemya masih panik.

"Kenapa? Lagian yang gue ajak main Lanara kali, bukan lo."

"Ya tapi Lanara temen gue."

Lanara menganguk kecil, sembari menahan senyuman lucunya saat mendengar kalimat itu keluar dari mulut Gemya.

"Ya trus," ujar Regan tak peduli.

"Gan, please. Lanara masih sakit lo ini."

"Gue cuma ajak dia main kali."

"Ya tapi main yang lo maksud itu aneh-aneh," pungkas Gemya masih tak setuju.

Regan tersenyum tipis. "Aneh ya," ucapnya dengan suara yang amat tenang. Sampai Gemya tak tau harus membalas apa.

"Yaudah kalau gitu, gue ngak maksa," lanjutnya dengan suara yang masih sama.

"Kalian pada kenapa sih?" tanya Lanara yang akhirnya buka suara. Dimana sedari tadi ia hanya memperhatikan perdebatan mereka saja.

"Gak papa kok, gue memang aneh. Mungkin karena itu, dia jadi khawatir lo gue apa-apain," ujarnya seolah sedih, membuat Gemya tampak buruk.

"Ko-kok jadi ... aahhh."

Gemya mulai tersadar, ia telah masuk perangkap Regan. Namun untungnya, bukan hanya Gemya yang sadar akan itu. Tapi Lanara juga menyadarinya.

"Cih, ngaku juga ya lo, kalau lo aneh," ujar Lanara dengan nada sedikit mengejek.

Milikku Zeylan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang