Dia terlalu fokus menyembuhkanmu, sampai lupa kalau dirinya juga sakit -Lanara
Jika trauma adalah penderitaan paling nyata bagi korban. Maka rasa bersalah dan penyesalan adalah hukuman paling nyata bagi pelaku.
"See u ninja," pamitnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keyri menatap Regan curiga, ia merasa ada yang aneh dengan orang lelaki itu. Sedangkan Regan nampak tak acuh. Ia kemudian beranjak, melewati Keyri begitu saja dan ingin turun ke bawah.
"Lo ngak kangen gue apa?" kesal Keyri yang tidak mendapat sambutan dari Regan, wajahnya cemberut. Dan tanpa segan Regan menggeleng menidakkan yang membuat Keyri tambah kesal.
"Igh Regan!" Keyri menghentakkan kakinya kesal, namun Regan tetap mengabaikannya.
"Dah ah, gue laper." Regan berlalu pergi, yang disusul oleh Keyri setelahnya.
Ryn berjalan keluar kelas menuju gerbang. Ia tersenyum ketika melihat Sarah sudah datang menjemputnya. Namun senyum itu mendadak pudar ketika melihat Lanara juga berada di sana, wajahnya masam. Sarah yang menyadari Ryn sudah keluar segera memanggilnya, membuat Ryn dengan cepat merubah ekspresinya, ia kembali tersenyum.
Mereka bertiga pergi ke restoran sebelum mengantar Ryn ke tempat lesnya. Sarah memesan beberapa menu kemudian pamit untuk ke kamar mandi. Setelah memastikan Sarah pergi Ryn segera menatap Lanara tak suka.
"Wah, bermuka dua ternyata. Aduin ke mama ah," ujar Lanara mulai menggoda Ryn.
Ryn merasa jengkel. "Igh, awas aja. Bakal aku aduin juga ke kak Zeylan," ancamnya yang membuat Lanara semakin ingin menggoda adik kecilnya itu.
"Yaudah aduin aja, ngak takut tuh. Biar aku juga aduin kamu ke mama." Ryn merasa jengkel, ekspresinya terlihat lucu sekarang membuat Lanara ingin tertawa namun ditahannya.
"Igh kamu!" kesal Ryn yang merasa kalah.
"Eh kenapa? Kok pada berantem?" tanya Sarah buru-buru menghampiri kedua anaknya itu. Sarah duduk di samping Ryn merangkulnya hangat. Sedangkan Ryn mulai khawatir dan Lanara tersenyum merasa lucu.
"Ryn kenapa sayang?" tanya Sarah lembut dan Ryn hanya menatap Sarah bingung harus menjawab apa.
"Jadikan ma ..." celetuk Lanara yang membuat Ryn segera menatapnya panik. Lanara tersenyum sembari menahan tawa.
"Kenapa kak?" tanya Sarah yang menunggu Lanara menyambung ucapannya tadi. Lanara terdiam sesat kemudian kembali melihat Ryn yang masih merasa khawatir, ia tersenyum jail.
"Ryn pengen aku aja yang ngater dia les ma, cuma tadi aku bercanda bilang ngak. Makanya dia kesel," ujar Lanara seolah merasa bersalah karena sudah menolak permintaan Ryn. Dan Ryn yang mendengarnya dibuat kaget begitu juga Sarah.
"Oh ya?" Sarah menatap Ryn senang. Dan Ryn hanya bisa cengengesan di depan Sarah. Sembari beberapa kali melirik Lanara yang menjulurkan lidahnya mengejek Ryn.
Ryn dan Lanara kini berpisah dengan Sarah. Mereka menaiki taksi, menuju tempat lesnya Ryn. Seteh taksi itu berjalan Ryn menatap Lanara tak suka.
"Dasar penipu," cibirnya. Namun Lanara malah melihat ke sekitarnya, seolah tak tau siapa orang yang dimaksud.