#31

2.1K 188 20
                                    

Keyri menatap Gemya getir, pandangannya terkunci di Gemya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keyri menatap Gemya getir, pandangannya terkunci di Gemya. Rasa kecewa, amarah dan cemburu bersatu dalam setiap hembusan nafasnya. Memandang kesal Gemya, atas keberpihakkannya kepada Lanara.

Keterus terangan Gemya barusan juga berhasil membuat Keyri tak bisa mengaturnya lagi.

Dikepal Keyri kedua tangannya erat, sembari mata yang perlahan mulai berkaca - kaca. Perasaannya campur aduk.

"Setelah ini, kalau lo masih cari masalah sama Lanara. Gue orang pertama yang bakal lo hadapi, Key."

Keyri mengeraskan rahangnya, emosinya tertahan. Sedangkan Gemya juga tak kalah seriusnya. Dan setelah itu, Gemyapun pergi dari sana.

Keyri langsung membuang pandangannya, enggan melihat punggung Gemya yang mulai berjalan pergi. Dan tanpa ia bisa tahan, air matanya mengguyur melewati kelopak matanya begitu saja.

"Gue ngak nyangka lo bakal ngomong gitu ke gue Gem," lirih Keyri dengan suara paraunya dan kekecewaan yang teramat sangat.

-○●○-

Saat ini para siswa segera bergegas berhamburan ke luar kelas, semenit setelah bel pulang dibunyikan. Begitu juga dengan Lanara yang baru saja keluar dari kelasnya. Kakinya melangkah hati - hati, khawatir akan bertubrukan dengan beberapa siswa yang berlarian buru - buru ingin pulang.

"Lanara!"

Lanara menoleh ke belakang. Melihat siapa gerangan kah, sosok yang memanggil namanya itu.

Dan saat dilihat, ternyata itu Zeylan. Dengan wibawa dan karismanya ia berjalan bak sang raja yang hendak menghampiri ratunya.

Pandangan Lanara terpaku beberapa detik di sana, sebelum akhirnya ia sadar dan segera mengalihkan pandangannya.

Zeylan berdiri sesaat, menghadap Lanara. Menatap datar ke arah gadis di hadapannya itu.

"Ayo pulang."

Dan dengan tiba - tiba, Zeylan meraih tangan Lanara, menggenggamnya lembut kemudian menuntunnya agar ikut bersamanya.

Lanara yang cukup kaget, tanpa sadar menurut begitu saja dan membiarkan dirinya mengikuti arahan Zeylan.

Bahkan para siswa yang masih ada di sana, ikut dibuat heboh dengan apa yang mereka lihat. Namun sayangnya, Rasca sudah pulang lebih cepat karena ada urusan mendesak, jika tidak, ia pasti akan menjadi orang yang paling heboh saat itu.

"Kalian ngapain ?" tanya Regan yang tiba - tiba muncul di hadapan mereka. Memandang sinis ke arah genggaman tangan yang sedang dilakukan oleh Zeylan dan Lanara.

Milikku Zeylan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang