Dia terlalu fokus menyembuhkanmu, sampai lupa kalau dirinya juga sakit -Lanara
Jika trauma adalah penderitaan paling nyata bagi korban. Maka rasa bersalah dan penyesalan adalah hukuman paling nyata bagi pelaku.
"See u ninja," pamitnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keyri tersenyum manis di depan Lanara, melepas jabatannya kemudian lanjut ke drama selanjutnya.
"Oh ya, gue denger kalian pernah satu sd ya dulu ?" tanya Keyri sok asik.
Lanara melirik Gemya sekilas kemudian mengangguk memberi jawaban ke Keyri.
"Wahh, keren banget."
Pekik Keyri kegirangan.
"Berarti kita juga bisa temenan dong," lanjutnya dengan senyuman yang terkembang teramat lebar.
Lanara dan Gemya saling lirik. Namun kali ini Lanara kembali pada kebiasaannya, ia tak menanggapi ucapan Keyri itu.
"Kok ngak jawab, lo ngak mau ya temenan sama gue?" tanya Keyri dengan lesu, berharap Lanara akan terpengaruh. Namun sialnya Lanara malah memberi jawaban yang tak terduga.
"Iya, gue ngak mau."
Keyri dan Gemya seketika menatap Lanara, dan tentunya dengan tatapan yang berbeda. Keyri yang mulai jengkel, berusaha untuk mengatur ekspresinya agar tak terlalu terlihat. Sedangkan Gemya, menatap Lanara dengan tatapan kagum. Karena tadi itu benar - benar sebuah penolakan yang jelas. Yang bahkan Gemya sendiri belum tentu bisa melakukannya.
"Kenapa ?"
"Karena lo palsu."
Keyri bingung sekaligus jengkel, dan Gemya juga ikut dibuat bingung dengan ucapan Lanara barusan.
"Maksud lo ?"
"Lo temennya Gemyakan ?" Sekarang Lanara yang balik bertanya.
Keyri mengangguk.
"Berarti lo sejenis sama dia dong."
Keyri masih bingung, namun Gemya mulai paham arah pembicaraan Lanara. Di raihnya tangan Lanara, berharap gadis itu tak melanjutkan ucapannya. Namun Gemya juga yakin, Lanara tak akan mungkin berhenti.
"Sama - sama kaya sampah," hina Lanara dengan tatapan yang teramat menjengkelkan. Dan itu langsung membuat Keyri tak dapat mengatur ekspresinya lagi.
"Jadi ngak usah pura - pura jadi bunga. Jijik tau ngak."
"Lo!"
Keyri menaikkan tangannya tinggi, ingin melayangkan sebuah tamparan pada Lanara. Namun langsung di tahan oleh Gemya.
"Lepasin gue."
"Udah Key, Lanara emang gitu. Jangan dimasukin ke hati."
"Lepasin Gem, ini orang harus dikasih pelajaran tau ngak."
"Ck."
Lanara terkekeh melihat ke arah mereka, dan dati sorot matanya Keyri dapat melihat bahwa Lanara sedang meremehkannya. Dan itu membuat Keyri semakin jengkel.
"Lo liat, dia lagi ngeremehin gue sekarang! Lepasin gue Gem!" kesal Gemya hingga mendorong kasar Gemya agar menjauh. Kemudian langsung meraih kerah Lanara erat.