#38

1.4K 147 11
                                    

Lanara menegapkan tubuhnya, ia yakin Regan tau siapa Azmi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lanara menegapkan tubuhnya, ia yakin Regan tau siapa Azmi. Mengingat ada begitu banyak teka-teki yang berkaitan dengan Regan. Lelaki itu pasti tau banyak.

"Yaudah kasih tau gue, Azmi itu siapa?" Lanara terus mencoba agar Regan buka mulut, tapi seperti yang ia tau itu akan cukup sulit. Regan mendekat, menatap Lanara lekat.

"Kalau gue nggak mau gimana?"

Lanara menahan resa jengkelnya, ditatapnya Regan tajam.

"Nggak usah ngeselin deh jadi orang. Sebelum tangan gue temu kangen tuh, sama perut lo."

Regan tersenyum senang, seolah memang reaksi itu yang ia harapkan. Gadis di depannya sudah tak selemah yang kemarin.

"Oke, oke. Azmi itu gue."

Lanara menggigit bibir bawahnya, berpikir Regan masih mempermainkannya dan dengan satu gerakan Lanara melayangkan satu pukulan keras ke arah perut Regan.

Regan meringis, memegang perutnya dan menatap Lanara tak percaya.

"Lanara, lo kenapa pukul gue?"

"Gue udah bilangkan, nggak usah ngeselin jadi orang," ucap Lanara tak merasa bersalah.

"Tapikan gue udah kasih tau lo siapa Azmi Lan," keluh Regan merasa tak terima.

"Gue minta lo kasih tau siapa Azmi, bukan ngaku-ngaku jadi Azmi."

Regan terkekeh tak percaya dengan tangan yang masih memegangi perutnya.

"Gue beneran Azmi Lan, itu nama lama gue sebelum akhirnya jadi Regan," jelasnya berharap Lanara akan percaya.

"Ada bukti?" Lanara masih tak percaya.

"Ya ... ya saat ini nggak ada. Tapi Azmi beneran gue Lan. Kalau lo nggak percaya, lo bisa tanya itu ke Zeylan." Regan masih berusaha meyakinkan Lanara. Namun tanpa sadar ucapannya itu membuat Lanara kembali teringat soal Zeylan.

"Zeylan?"

Lanara menghela nafas panjang.

"Oke deh, kita anggap itu bener. Berarti lo dulu deket sama Zeylankan?" tanya Lanara kembali menyelidik.

Regan berjalan mundur, kembali duduk di kuris yang ia tempati tadi. Menyimpan kedua tangannya di saku celana, kemudian mengangguk pelan membenarkan.

"Trus kenapa sekarang kalian jadi musuhan?"

Regan terkekeh kecil, menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Lan, Lan. Yang satu keluarga aja bisa musuhan, apa lagi ini yang cuma temen."

Regan beranjak, berjalan mendekati Lanara.

Ia sedikit menunduk menyesuaikan tinggi wajahnya agar sejajar dengan Lanara.

"Lagian nggak ada hubungan yang abadi Lan, semuanya pasti berakhir. Mau itu karena mereka yang mutusin sendiri atau tuhan yang buat salah satunya mati." Regan terdengar begitu serius, membuat apa yang ia katakan terdengar begitu pasti.

Milikku Zeylan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang