#15

3.1K 311 20
                                    

10 tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10 tahun yang lalu

Di depan ruang UGD, Sarah menatap tajam ke arah Gemya yang terlihat ketakutan. Lengan Gemya dicengkram kuat oleh ibu temannya itu.

"Kamu apakan anak saya?" tanya Sarah menekan, ia tampak marah.

Air mata Gemya berlinang, perasaanya kalut sekarang. Sedangkan Sarah semakin kesal karena tak menerima jawaban dari gadis kecil di hadapannya itu.

"Kamu bisu? Ha!"

"Hiks, ma- maaf tante."

Sarah menggigit bibir bawahnya, emosinya mencuat.

"Kamu pikir maafnya kamu bisa nyelamatin anak saya, ha!" ujar Sarah mengunci tatapannya pada Gemya.

.
.
.

Gemya kembali pulang, sama seperti kemarin langkahnya melemas dan tatapannya kosong. Ia tampak murung, rasa bersalahnya masih belum pergi.

Ia menghela nafas panjang, ia begitu lelah. Semenjak kedatangan Lanara ia tidak bisa tidur dengan tenang. Ia sudah menghilang begitu lama dan tidak pernah berpikir akan bertemu lagi dengan Lanara.

Dan tak hanya Gemya, Regan yang sedang tidur di atap sekolah. Tiba-tiba di bangunkan dengan kedatang Bagas yang terburu-buru.

"Gan, Gan, Gan bangun!"

Regan membuka matanya jengkel.

"Ck, apaan sih."

"Gue dapet informasi, Kalau Lanara sakit," lapornya.

Regan mendengus. "Lo ngapain aja sih. Kenapa asal ngasih info, selalu yang gue udah tau deluan," keluhnya pada Bagas.

"Ya, kan gue ngak tau. Lagian lo udah tau gitu, masih aja nyuruh-nyuruh gue."

Regan segera beranjak, mengabaikan Bagas dan berlalu pergi.

"Lo mau kemana?"

"Rumah sakit," jawabnya ketus.

"Oh iya, dia juga dirawat di rumah sakit Albara."

Regan menoleh ke arah Bagas, menatapnya malas. "Udah tau."

"O-oh oke."

Regan segera pergi, memacu mobilnya menuju rumah sakit. Ia mengendarai mobilnya cepat. Sampai ia melihat ada Gemya yang berjalan sendirian di bahu jalan.

Ditepikannya mobil itu tepat di dekat Gemya. Membuka kaca mobil agar Gemya dapat melihatnya. Namun gadis itu tampak murung dan tatapannya terlihat kosong. Tak menyadari kehadirannya di sana.

"Gem?" panggilnya.

Gemya menoleh, dan dibuat heran saat melihat ada Regan di sana.

Dihampirinya Regan di mobilnya. "Lo ngapain disini? Jangan bilang ..." ucapannya terhenti saat melihat senyuman penuh arti dari Regan.

Milikku Zeylan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang