Dia terlalu fokus menyembuhkanmu, sampai lupa kalau dirinya juga sakit -Lanara
Jika trauma adalah penderitaan paling nyata bagi korban. Maka rasa bersalah dan penyesalan adalah hukuman paling nyata bagi pelaku.
"See u ninja," pamitnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana ruangan UKS mendadak hening setelah satu kalimat tadi terlontar dari mulut Zeylan. Mata kedua orang itu beradu. Cukup lama, sampai tiba saat di mana Keyri datang masuk. Ia terhenti di depan pintu, menatap kedua lelaki yang menjadi idamannya itu. Senyuman malu, bak gadis desa yang masih lugu dipancarkannya. Dan dengan lemahnya ia berjalan sembari memegangi tembok.
Zeylan dan Regan yang sudah mengenal seperti apa Keyri, hanya membiarkannya bermain dengan drama ciptaannya itu.
"Duh, gue lemes banget. Buk Asri mana ya ?" ujar Keyri dengan lemah lembut.
Zeylan langsung melirik Regan. Dan mau tak mau, Regan mengatakan hal serupa seperti yang ia katakan pada Zeylan sebelumnya.
"Buk Asri izin pulang."
"Hah, kok-ah gue lemes banget lagi," ujar Keyri lagi sembari mulai merebahkan tubuhnya di salah satu brankar.
"Rawat sana, lo bilang lo yang gantiin buk Asri," celetuk Zeylan.
Dan Regan tak bisa lagi berkata - kata dengan itu. Ia sudah termakan omongannya sendiri. Dengan malas ia mulai berjalan menuju Keyri. Meraih kening gadis itu dan memeriksa suhunya.
"Lo ngak demam tuh."
"Oh ya, ngak tau sih. Tapi gue lemes banget," ujar Keyri dengan lesu.
. . .
Flashback
Saat sedang berjalan di koridor dengan gengnya, Keyri tak sengaja melihat Zeylan masuk ke ruang UKS. Dan seketika muncul niatan untuk kembali mendekati gunung es itu.
Dengan senyuman liciknya, Keyri pamit pada gengnya, memisahkan diri. Kemudian menunggu hingga kurang lebih lima menit, baru kemudian masuk agar tidak terlihat bahwa ia sedang mengikuti Zeylan.
Dan saat ia membuka pintu, di luar dugaannya ternyata Regan juga ada di sana. . . .
Regan menuju lemari obat, mencari vitamin atau sejenisnya untuk diberikan pada Keyri. Dan selagi Regan mencari, Zeylan hanya menatap dingin ke arah Keyri. Ia benar - benar muak dengan gadis itu. Namun dengan percaya dirinya Keyri terus melakoni sandiwaranya itu.
"Nih, makan."
Regan menyodorkan sebuah tablet vitamin pada Keyri.
"Bukain," pinta Keyri dengan sedikit memelas, membuat tatapan Zeylan semakin dingin padanya. Dan dengan malas, Regan membuka satu bungkus pil itu kemudian memberikannya pada Keyri.
Keyri tersenyum simpul, sembari meraih pil itu dari tangan Regan. "Makasih," ujar Keyri dengan manja.
Dan dengan tidak tau malunya, ia beranggapan Zeylan akan merasa cemburu.