#29

2.2K 220 25
                                    

Lanara, Rasca dan Dyon tiba di kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lanara, Rasca dan Dyon tiba di kantin. Seperti biasa Lanara dan Rasca yang mencari tempat sedangkan Dyon yang memesankan makanan. Mereka memilih meja yang memiliki 4 kursi, dan itupun tinggal 3 karena ada yang sudah mengambilnya sehingga mereka harus menjaganya agar tidak ada orang yang mengambilnya lagi.

Selagi mereka menunggu Dyon, tiba - tiba saja datang seorang siswa perempuan menghampiri meja mereka. Siswa itu tampak gugup, tatapannya sering kali menunduk.

"Asni ?" panggil Rasca memastikan.

Siswa itu menoleh, menatap Rasca canggung, ia tampak kikuk. Sedangkan Lanara hanya menatap Rasca dan siswa itu secara bergantian.

"Ehm, kamu ... Lanarakan ?" ujar Asni sedikit ragu.

Lanara hanya mengangguk membenarkan. Dan Asni terlihat senang, dengan senyuman yang tampak ia sembunyikan.

"Kamu ... suka sama coklatnya ? Kalau suka ... nanti aku kasih lagi."

Lanara mengerutkan dahinya bingung.

"Coklat ?"

"Iya ... yang di laci, itu dari aku," ujar Asni sedikit malu.

Lanara menatap Rasca seketika, kemudian kembali menatap Asni heran.

"Kenapa ngasih gue coklat ?"

Asni menatap Lanara ragu, dengan sesekali menundukkan pandangannya ia mulai menjawab. "Karena ... kamu pernah nolongin aku waktu itu."

Lanara kembali bingung, sembari mencoba mengingat sesuatu yang berkaitan dengan ucapan Asni barusan. Ia tidak pernah tau jika ia pernah menolong gadis itu.

"Nolongin gimana ?"

"Ehm, waktu aku di gangguin sama Gemya dan gengnya. Kamu dateng trus mereka akhirnya pergi."

Lanara tampak mulai paham sedangkan Rasca hanya memperhatikan dengan ekspresi kebingungan.

"Jadi lo narok coklat di laci gue sebagai ucapan terimakasih, gitu ?"

Asni mengangguk.

"Lain kali ngak usah ya, soalnya sejak awal gue juga ngak ada niat buat nolongin lo."

Mendengar itu, Asni tampak sedikit kecewa. Ia tertunduk.

"Tapi ... makasih coklatnya, gue suka."

Asni seketika mendongak, akspresinya senang.

"Beneran ?"

Asni tampak sangat bahagia.

"Yaudah, kalau gitu aku pergi dulu ya. Sekali lagi makasih ya," pamitnya dengan senyuman yang masih terlukis indah.

Rasca segera meraih tangan Lanara setelah Asni pergi.

"Lan, lo kan ngak makan coklatnya, gimana bisa suka ?" tanya Rasca penasaran.

Milikku Zeylan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang