Aisyah sekarang berada dalam rumah ummi, istri pemimpin pesantren. Setelah didapati menangis oleh ummi dan juga mamanya Zanna. Aisyah diminta untuk datang ke rumah tempat tinggal pemilik pesantren itu. Dan sekarang di hadapan Aisyah dua pasang suami istri yang sudah dia anggab sebagai orang tuanya. Dan disampingnya ada Zanna yang setia menemani dirinya.
" Sejak kamu menghilang hari itu, Abi, ummi dan juga orang tua Zanna sudah merencanakan hal ini, dan Abi harap kamu mau menerima keputusan kami ini" ujar Abi membuka pembicaraan terlebih dahulu. Aisyah yang bingung tak berniat bertanya tentang apa maksud ucapan orang yang dia panggil Abi itu
" Abi sudah mendaftar kamu untuk kuliah diluar negeri" tambah sang Abi singkat membuat Aisyah kaget
" Kuliah? Untuk apa Abi, lagian Aisyah yakin kalau mama papa Aisyah tidak akan menguliahkan Aisyah dan kalaupun iya mereka tidak akan punya uang sebanyak itu untuk menguliahkan Aisyah diluar negeri" bantah Aisyah
Aisyah tak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya. Tak mungkin baginya untuk kuliah diluar negeri. Selain orang tuanya yang tak begitu menghiraukan Aisyah yakin orang tuanya tidak akan punya uang untuk menguliahkan dirinya diluar negeri. Oran tuanya hanya penjual kecil-kecilan.
" Abi memasukkan kamu ke jalur beasiswa, dan berkat bantuan teman Abi kamu bisa di proses. Jadi kami tidak butuh biaya lagi"
" Tapi Abi, bagaimana bisa Aisyah kuliah keluar negeri dalam keadaan seperti ini, dan Aisyah rasa uang beasiswa tidak bisa membiayai hidup Aisyah dan juga anak Aisyah nanti"
" Kamu jangan khawatir sayang. Tugas kamu hanya kuliah, masalah uang itu urusan tante dan papanya Zanna. Dan disana kamu tidak akan sendirian, Tante akan bayar orang untuk ikut sama kamu dan orang itu yang akan membantu kamu menjaga cucu tante nanti. Selain itu, mungkin tante akan sering berkunjung untuk melihat kamu, begitu juga dengan Zanna jadi kamu gak akan kesusahan dan kekurangan apapun disana" kali ini Rina, mamanya Zanna yang bicara yang membuat Aisyah makin memutar otaknya untuk berpikir apa maksud ucapan dari mama temannya itu.
" Mulai dari kemarin, lo adalah saudara gue, Ai" ujar Zanna bahagia sambil memeluk tubuh Aisyah dari samping
" Maksud kamu apaan, Na?"
" Otak lo lemot amat, giliran belajar bahasa Arab aja gak butuh mikir. Gini Aisyah sayang. Sejak surat adopsi lo di kabulkan, lo itu sudah jadi saudara gue dan jadi anak angkat mereka" jelas Zanna sambil menunjuk kearah mama papanya. Zanna tak tau harus berkata apa karena kabar ini terlalu mendadak bagi dirinya
" Kenapa? Mama gue itu orang kaya, jadi melakukan hal semudah itu tak butuh waktu lama bagi dirinya" seru Zanna yang tau kalau Aisyah lagi berfikir keras
" Umi, Abi, om tante maaf, tapi Aisyah mau izin pulang ke rumah. Boleh kan?" Ujar Aisyah tak disangka mengatakan apa yang tak ingin di dengar oleh kelima orang itu
" A-aisyah" Gagab mama Zanna
" Bolehkan Abi? Ummi?"
" Bo-boleh"
" Kalau gitu Aisyah izin pulang dulu. Assalamualaikum" izin Aisyah
" Waalaikumsalam" jawab mereka berlima dengan nada tak rela dengan permintaan Aisyah
Mama Zanna menghembuskan nafas kasarnya karena merasa kecewa dengan permintaan Aisyah " Aisyah belum cukup dewasa jadi dia butuh waktu untuk berfikir" nasehat suaminya
"Apa segitu buruknya jadi anak aku, sampai-sampai Aisyah segitunya dengar kabar bahwa kita sudah mengadopsinya" lagi-lagi mama Zanna mengatakan hal yang ada dalam kepalanya
" Aisyah bukan kaget karena kalian mengadopsinya tapi Aisyah kecewa karena orang tuanya yang dengan mudah melepaskan dia" jelas orang yang di panggil Abi itu mencoba memberi pengertian kepada yang lainnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah
SpiritualFollow dulu sebelum membaca Aisyah 09 November 2021 14-04-2022 Rank of Spritual {01} 25-04-2022 Rank of kesedihan {01} 01-05-2022 Rank of Religi {04} Masa depannya yang di mulai dari niatnya yang ingin menolong kakaknya hingga berakhir berkorban de...