42. Aisyah

283 18 0
                                    

Setelah beberapa meter mobil Zayyan melaju dia baru menanyakan kemana Aisyah dan Zanna akan pergi karena saat nelpon mau waktu mereka naik Zayyan tidak menanyakannya.

" Ai, kak Zayyan nanya tu. Kasih tau kak Zayyan alamatnya!" Suruh Zanna karena dia memang tidak tau mau kemana.

" Aku gak tau Anna" jawab Aisyah pelan namun dapat di dengar oleh Zanna maupun Zayyan

" Ingin gue berkata kasar" umpat Zanna yang sudah kelewat kesal mendengar jawaban yang menurut nya adalah jawaban gak masuk akal.

" Jangan becanda Ai! Lo udah lupa sama alamat orang tua lo?" Ujar Zanna makin kesal

" Gak An, tapi emang mereka udah gak tinggal disana lagi. Aku udah coba nyari beberapa minggu yang lalu" jawab Aisyah jujur karena memang dia sudah mencoba mencari dan dia bukan orang hebat yang bisa mencari dengan mudah keberadaan mereka

" Mereka udah pindah kalau gak salah 3 tahun yang lalu"

" Kak Zayyan tau? Anterin kita kesana ya kak" pinta Zanna kepada Zayyan. Sebenarnya dia ingin tau kenapa Zayyan bisa tau tapi niat untuk bertanya dia urungkan agar tidak terjadi acara dapat antara dirinya dan dia juga mau menepati janji kepada Aisyah untuk tidak mencari gara-gara sampai acara pernikahan selesai

Zayyan tak menjawab namun tetap melajukan mobilnya. Aisyah dan Zanna beranggapan kalau Zayyan pasti akan membawa mereka ke rumah orang tuanya Aisyah.

Tak berapa lagi, Zayyan menghentikan laju mobilnya di depan sebuah rumah lalu melakukan panggilan dengan seseorang.

" Alifah, keluar sekarang saya di depan rumah kamu" suruh Zayyan yang Aisyah yakin kalau itu adalah kakaknya. Aisyah tak percaya kalau sebentar lagi dirinya akan bertemu dengan keluarga yang sudah lama tak dia temukan.

Terdengar bunyi pintu di buka dan terlihat jelas oleh Aisyah kalau Alifa tergesa-gesa berjalan kearah pagar rumahnya. Alifah berdiri disisi Zayyan. Zayyan yang melihat itu langsung menurunkan kaca mobilnya " orang tua kamu ada di dalam? Mereka udah tidur?" Tanya Zayyan to the poin dengan suara datar ala Zayyan

" Ada kak. Belum, mereka masih nonton" jawab Alifah seadanya

" Daya boleh bertemu sama mereka"

" Ada apa ya kak? Kan kakak tau sendiri keadaan mama aku. Aku gak mau terjadi cek-cok lagi" bukan tak suka Zayyan bertamu tapi dia belum lupa hubungan antara mama dan Zayyan tak pernah membaik sejak Zayyan mengaku kalau dia adalah orang melecehkan Aisyah

" Seseorang ingin bertemu mereka"

" Seseorang?" Tanya Alifah yang melirik ke dalam mobil Zayyan dan sudah pasti dia tidak akan dapat melihat " siapa kak?" Tambah Alifah

" Aisyah" jawab Zayyan dengan nada sedikit lunak

Alifah terkekeh " gak mungkin kak. Aisyah gak bakal mau ketemu kami lagi" seru Alifah yang yakin dengan ucapannya. Mustahil bagi Aisyah untuk kembali lagi setelah apa yang telah dia dan orang tuanya lakukan meski begitu dia sangat berharap kalau Zayyan tidak bercanda

" Tapi dia benar Aisyah, Alifah" Alifah tidak tau apa yang dia rasakan sekarang, meski sulit untuk dipercaya tapi mendengar setiap penekan kata yang dilontarkan oleh Zayyan membuktikan kala UU apa yang dia katakan adalah kebenaran.

" assalamualaikum kak" salam Aisyah yang baru saja keluar dari mobil Zayyan dan diikuti oleh Zanna

" Wa-waalaikum salam, Aisyah?" Tanya Alifah setelah menjawab salam. Dia ingin membuktikan apakah wajah yang ada di balik cadar itu adalah adiknya

" Iya kak, ini aku Aisyah" jawab Aisyah tersenyum

" Ini benaran kamu Aisyah?" Ulang Alifah bertanya lagi. Aisyah hanya menjawab dengan anggukan saja. Melihat anggukan dari Aisyah, Alifah langsung memeluk tubuh adiknya itu, dia rindu sangat merindukan adiknya itu

" Makasih Aisyah, makasih karena kamu mau kembali" lirih Alifah yang membuat air mata Aisyah mengalir begitu saja. Kalau boleh jujur, dia sangat merindukan keluarga itu, namun dia takut untuk kembali karena dia takut tidak diterima lagi

" Apa papa mama akan menerima kedatangan aku kak?"

Alifah melepaskan pelukannya dari tubuh Aisyah dan tersenyum kepada Aisyah " mereka pasti bahagia kamu datang, mereka itu juga merindukan kamu. Ayok masuk!" Ajak Alifah yang menarik tangan Aisyah namun terasa sulit

" Ada apa Aisyah?" Tanya Alifah

" Aisyah masuknya sama gue, saudaranya" bukan Aisyah tapi itu adalah suara Zanna yang menahan tangan Aisyah agar tidak ikut dengan Alifah. Alifah yang mendengar perkataan Zanna langsung melepaskan tangannya Aisyah

Alifah tersenyum masam " ya udah ayok masuk!" Ajak Alifah

" Kamu duluan aja. Kita akan ngikut di belakang" suruh Zayyan

Alifah pun berjalan duluan dan membukakan pintu rumahnya dan juga berjalan duluan.

Aisyah seketika menghentikan langkahnya. Entah kenapa kakinya terasa berat untuk masuk ke dalam rumah itu, rasa takutnya masih mendominasi dirinya.

" Kenapa Ai?" Aisyah tak menjawab namun dia menggenggam tangan Zanna lebih erat. Zayyan pun ikut berhenti melihat Aisyah menghentikan langkahnya.

" Kak Zayyan masuk duluan ya kak" pinta Zanna kepada Zayyan. Zayyan yang paham dengan keadaan melangkah duluan dan diikuti oleh Aisyah yang sedikit ditarik oleh Zanna

" Ngapain kamu bawa dia kesini Alifah?" Seru mama Alifah yang menyadari keberadaan Zayyan

" Ma, kedatangan kak Zayyan itu baik-baik ma"

" Mama gak nerima kedatangan dia kesini. Usir sana!"

" Ma" tegur suaminya

" Kalian berdua kenapa masih belain dia? Dia yang sudah melecehkan Aisyah dan gara-gara itu Aisyah meninggalkan kita. Kalian lupa?" Geram sang mama dengan tingkah suami dan anaknya yang dengan mudah menerima keberadaan orang yang sudah membuat mereka berpisah dengan Aisyah

Sejak awal Aisyah pergi dia sudah tidak baik-baik saja ditambah dengan kedatangan Zayyan ke rumahnya mengaku kalau dia adalah laki-laki bajingan yang sudah melecehkan Aisyah membuat dirinya makin membenci dirinya yang sudah menghiraukan keberadaan Aisyah selama ini. Dia benar-benar ibu yang jahat.

" Apa tante akan memaafkan saya kalau saya membawa Aisyah kembali"

Sang mama menyeringai garang menatap kearah Zayyan " selama ini kamu selalu mengatakan hal yang sama tapi mana buktinya. Sampai detik ini kamu belum membawa Aisyah Kembali" sindir sang mama
" Dan sudah berkali juga sudah saya katakan kalau Aisyah pasti tidak akan mau kembali kesini, lebih baik dia memilih tinggal sama keluarga yang menganggap nya ada bukan seperti saat dia disini" tambah sang mama

Aisyah yang mendengar suara mama sudah dibuat tak bisa berucap ditambah dengan kalimat terakhir membuatnya berlinang air mata. Perlahan kakinya melangkah kearah mamanya memang tidak menatap kearahnya karena mungkin tidak mau melihat kearah Zayyan.

Saat berada di dekat sang mama. Aisyah duduk bersimpuh dihadapan mamanya yang duduk di atas sofa
" Maafin Aisyah yang pergi terlalu lama ma. Maafin Aisyah yang sudah membuat mama kecewa. Maafin Aisyah" lirih Aisyah memeluk kedua kakinya mamanya

Semua orang yang melihat adegan itu ikut merasakan apa yang dirasakan oleh seorang ibu dan anak tersebut. Suara Aisyah yang bergetar membuat semua orang ikut hanyut dalam kesedihan yang mereka rasakan.

" Aisyah?"

"Iya ma, ini Aisyah putri mama"lirih Aisyah. Sang mama turun dari sofa sekarang posisi mereka sama-sama dilantai. Sang mama memeluk tubuh putri bungsunya dengan erat seolah-olah dia takut kalau anaknya itu pergi lagi

" Kamu kembali nak? Maafin mama nak. Maafin mama" lirih sang mama dengan suara seraknya. Aisyah tak kuat untuk mengeluarkan suaranya. Rasanya sesak mendengarnya suara mamanya yang serak. Aisyah hanya bisa membalas pelukan sang mama yang sudah terisak.

Satu jam berlalu sekarang mereka semua sudah duduk di sofa termasuk Aisyah dan sang mama yang tidak mau melepaskan tangan Aisyah bahkan tatapan mata tak putus melihat kearah anaknya yang masih memakai cadar " kamu makin cantik saja" puji sang mama sambil mengusap wajah Aisyah. Aisyah hanya bisa tersenyum kearah sang mama dan menggenggam tangan mamanya itu

" Kamu nginap disini kan?"
Aisyah yang mendapat pertanyaan sang itu menatap kearah Zanna yang juga menatap dirinya.


@chie_vaichy

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang