15. Aisyah

329 22 0
                                    

Hari ini Aisyah dibawa oleh Zanna dan mamanya pulang ke rumahnya. Sebelum keberangkatan dirinya beberapa hari lagi ke Turki, mama Zanna atau bisa disebut mama angkatnya ingin dirinya tinggal bersamanya di rumah barunya.

Aisyah tak menyangka kalau hanya beberapa hari lagi dia berada di tanah kelahirannya. Dia akan berangkat ke negara Turki karena beberapa hari yang lalu dia mendapatkan kabar dari Abi kalau dia terima kuliah di universitas Ankara Turki jurusan ilahiyat.

" Selamat datang di rumah Wardhatul Aisyah Sky" seru Zanna senang  menyambut kedatangan Aisyah di rumahnya. Padahal dia juga baru saja datang bersama Aisyah

Aisyah bukannya senang dia malah memperlihatkan wajah bingung karena memikirkan nama yang baru saja di sebutkan oleh Zanna.

" Zanna Arabeelle Sky dan lo Wardhatul Aisyah Sky, sekarang kita saudara, lo sudah jadi keturunan Sky" ujar Zanna mencoba menjelaskan maksud dari nama yang dia bacakan sebelumnya. Sejak Aisyah menjadi saudara angkatnya, mama papanya langsung mengganti atau lebih tepatnya memberikan nama keluarganya kepada Aisyah

" Apa tidak berlebihan memberikan nama keluarga kamu kepada aku?"

" Tidak ada yang berlebihan sayang. Itu udah seharusnya karena kita sudah jadi keluarga" ujar sang nyonya Maverick

" Zanna, sana kamu antar Aisyah ke kamarnya!" Suruh sang mama kepada Zanna yang dianggukkan oleh Zanna. Sekarang dua bersaudara itu berjalan kearah kamar yang sudah di sediakan untuk Aisyah

" Gimana suka?" Tanya Zanna saat mereka sudah berada dalam kamar yang terlihat sederhana namun begitu berkelas

" Ini gue yang tata untuk saudara gue tercinta" ujar Zanna bangga

Aisyah terbaru mendengar ucapan Zanna. Bahkan air matanya menetes
" Zanna, kenapa kamu sebaik ini sama aku? Apa yang sudah aku lakukan untuk kamu selama ini?" Lirih Aisyah

" Tidak ada, lo tidak melakukan apapun, hanya saja gue terlalu baik untuk bersikap baik sama lo" jawab Zanna asal.

" Makasih"

" Gue yang harusnya berterimakasih karena mau menerima gue yang banyak ulah yang dulu selalu merepotkan lo setiap hari. Bahkan rela mendapatkan masalah hanya karena gue. Gue gak tau, jika gue gak ketemu sama lo dan menjadi teman asrama lo, mungkin gue gak akan jadi Zanna seperti yang lo lihat saat ini. Jadi jangan heran dengan perlakuan gue dan keluarga gue sebagai hal yang berlebihan, karena yang kita lakukan saat ini adalah membalas apa yang lo lakukan dahulu"

Aisyah mendekati Zanna lalu memeluk tubuh Zanna erat. Aisyah bersyukur bisa mengenal Zanna dan keluarganya karena dengan mengenal mereka Aisyah bisa tau apa rasanya memiliki keluarga yang sebenarnya.

" Sudah jadi ummi masih aja cengeng" ledek Zanna lalu melepaskan pelukan dari Aisyah

Zanna mengelus perut Aisyah yang sudah mulai kelihatan " sayangnya bunda, jangan kayak ummi ya nak, malu-maluin tau"

Aisyah tersenyum mendengar ucapan Zanna. Dia bahagia karena keberadaan Zanna yang selalu ada untuk dirinya, disaat dia terjatuh Zanna tidak pernah meninggalkan dirinya.

" Lo istirahat aja dulu. Gue lihat sejak lo hamil lo banyak tidur? Apa segitu lelahnya hamil?" Tanya Zanna penasaran karena banyak perubahan yang terjadi dengan Aisyah sejak hamil

" Gak tau juga tapi kayaknya bawaan hamil setiap orang itu beda-beda. Syukur Alhamdulillah, aku hanya tidur, aku dengar ada yang lebih sampai gak kuat untuk duduk"

" Separah itu?"

" Iya"

" Alhamdulillah kamu sehat. Teman, eh saudara aku memang kuat. Doain aku supaya bisa kuat ya Ai"

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang