48. Aisyah

264 21 0
                                    

Setelah berbincang beberapa hal dengan orang tau Zayyan, akhirnya Aisyah memutuskan untuk pulang ke rumahnya, ke rumah orang tua angkatnya. Awalnya ada sedikit kendala saat dia hendak pergi, Zayyan yang melarangnya dan meminta untuk tinggal satu hari lagi, dan juga mama Zayyan yang berharap Aisyah mau menginap di rumahnya. Memang sedikit sulit namun akhirnya mereka menerima keputusan Aisyah yang bersikeras ingin pulang ke rumah orang tua angkatnya. Selain itu, Azura juga sulit untuk di ajak kompromi karena dia ngotot ingin tinggal bersama Zayyan. Dan sudah pasti Aisyah menolak karena tidak mungkin dia akan menginap lagi di rumah laki-laki yang bukan mahramnya berbeda dengan keadaan kemarin. Namun Aisyah tidak mau egois, dia memberikan izin kepada Azura untuk menginap tanpa dirinya karena tidak mungkin baginya melarang anaknya untuk tinggal bersama papa nya. Dan yang jadi masalahnya Azura tidak mau tinggal kalau tidak ada Aisyah jadinya Aisyah memanfaatkan orang tua angkatnya sebagai alasan agar Azura mau pulang bersamanya.

Saat ini Aisyah baru saja keluar dari kamarnya setelah menidurkan Azura yang dari tadi wajahnya selalu saja di tekuk " Azura mana?" Tanya Rina yang memang sudah pulang dari acara pesta Zanna kemarin sedang Zanna tinggal disana

" Tidur ma, dari tadi dia ngambek?"

" Ngambek kenapa?" Kali ini Afnan yang bertanya

" Dia maunya nginap di rumah papanya terus, dia aku dibolehin tapi aku nya gak ikut, dia malah diamond aku?" Adu Aisyah kepada kedua orang tuanya itu

" Jadi anak papa udah mau akuin Zayyan sebagai papa Azura?" Goda sang papa. Dan itu membuat Aisyah terdiam. Dia keceplosan yang secara tak langsung menyatakan kalau Zayyan adalah orang yang sudah melakukan hal keji kepadanya beberapa tahun yang lalu. Dengan rasa khawatir yang memenuhi isi hati dan otaknya. Aisyah menatap sang mama, seolah-olah meminta bantuan.

Rina yang ditatap oleh Aisyah tersenyum ke arah putrinya itu
" kamu tenang aja, nak. Mama udah cerita ke papa kamu masalah kamu dan Zayyan jadi gak usah takut lagi. Respon papa itu tak jauh berbeda dengan mama" ujar Rina dengan suara lembut memberikan pengertian kepada Aisyah yang sudah berwajah takut

" Maafin mama karena mama gak bisa menyimpan rahasia kamu. Papa kamu orangnya licik dia menggunakan banyak cara agar mama mau bicara" ucap Rina memelas

" Kenapa larang mama atau kenapa kamu gak mau buka mulut sama papa kalau orang itu adalah Zayyan?"

" Maafin aku pa. Aku hanya takut gara-gara kedatang aku dalam keluarga papa membuat keluarga papa jadi terpecah belah. Aku gak mau karena aku hubungan papa sama orang tuanya kak Zayyan tidak lagi baik" cicit Aisyah

" Aisyah, kamu tau kan kalau dalam keluarga kita itu selalu menjunjung keadilan, bagi papa benar tetap benar dan salah tetap salah. Begitu juga dalam keluarga besar papa, menurut om Aziz jika Zayyan salah maka dia tidak akan membela putranya jadi tidak akan ada yang akan terjadi antara papa dan om Aziz" ujar Afnan dengan tegas tidak ada lagi suara lemah lembut yang biasa Aisyah dapatkan.

" Setelah mama kamu cerita tentang siapa Zayyan bagi kamu, papa langsung menemui om Aziz dan membicarakan masalah ini, memang papa tidak mengatakan kalau kamu wanita yang di lecehkan Zayyan. Bukan karena papa membela Zayyan tapi om Aziz bilang Zayyan menyesal dan selalu mencari keberadaan kamu selama ini. Dia selalu menolak wanita yang datang karena menunggu seseorang untuk dia pertanggung jawabkan" ujar Afnan panjang lembar memberikan penjelasan kepada sang anak. Bukan karena ingin menyatukan Aisyah dengan Zayyan tapi karena dia ingin anaknya itu bahagia. Dia ingin mencari titik terang dalam kehidupan Aisyah. Sebagai seorang ayah dia tau apa yang dirasakan oleh Aisyah dan dia juga dia tau kenapa Aisyah mau dinikahi dan meminta cerai kepada Faaz. Dia dia juga ingin mengakhiri rasa sakit yang dirasakan oleh Aisyah.

Dia akan mencari tau apa yang sebenarnya diinginkan oleh Aisyah. Jika dia ingin menerima Zayyan dalam hidupnya maka dia akan melakukan segala cara untuk mempersatukan mereka namun jika tidak maka sebagai seorang ayah dia akan menemukan laki-laki baik dan cocok untuk Aisyah " banyak orang yang mengatakan kak Zayyan adalah orang baik tapi kenapa  kak Zayyan yang aku kenal tak sebaik yang kalian kenal?" Gumam Aisyah

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang