46. Aisyah

276 21 2
                                    

Sahur Woi, Sahurrrrrr 🗣️🗣️🗣️
Denger-denger ini sahur terakhir ya? Kalau-kalau gak ada undur nya, moga-moga aja gak di undur karena aku yakin banyak yang gak sabar mau make baju lebaran. Canda deng.

Selamat membaca
1 Mei 2022
*
**
***

Esok harinya semua orang disibukan dengan pernikahan Zanna dan Faaz. Termasuk orang tua kandung Aisyah juga ikut andil dalam pesta seolah-olah yang memiliki pesta dalam bagian dari keluarga mereka. Mereka sudah seperti keluarga yang ikut menyabut kedatangan para tamu.

Berbeda dengan Aisyah yang sejak tadi memang disibukan oleh Azura, namanya anak kecil tidak mudah betah dengan suatu keadaan jadilah Aisyah sejak tadi sibuk memenuhi kebutuhan Azura.

" Mama, kita pulang aja yuk. Azula tidak suka banyak orang. Gelah!" Seru Azura mengucapkan apa yang dia rasakan

Aisyah menghembuskan nafas kasarnya. Ini bukan pertama kalinya tapi sudah berkali-kali Azura minta untuk pergi " Aisyah, gak boleh gitu. Inikan pesta bunda sama Abi Azura. Kalau kita pergi nanti bunda sama Abi pasti kecewa" ujar Aisyah mencoba membujuk Azura agar tidak minta pulang lagi

" Tapi Azula gak mau disini lagi ma. Ayok pergi" rengek Azura yang membuat Aisyah semakin pusing. Dari kejauhan Zayyan melihat keadaan Aisyah, perlahan dia mendekati Aisyah dan Azura

" Ada apa?" Tanya Zayyan yang sudah berada di jarak yang dekat dengan Aisyah

" Eh kak, ini Azura dia jenuh lama-lama di keramaian" jawab Aisyah

Zayyan berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Azura " Aisyah mau kemana? Biar om antar!" Tawar Zayyan yang langsung membuat raut bahagia di wajah Azura. Azura segera berdiri dari duduknya dan mengembangkan tangannya minta di gendong. Zayyan pun langsung menggendong tubuh mungil Azura.

" Mama gak ikut?" Bukan Azura yang bertanya melainkan Zayyan yang sekarang sedang melirik kearahnya. Mendengar hal itu membuat jantung Aisyah berdetak tak karuan dan tubuhnya bergetar hebat

" Buruan ma, ayok!" Teriak Azura yang membuat Aisyah kembali dari keterkejutannya dan segera menyusul Zayyan dan Azura yang sudah berjalan duluan

" Ayok!" Ajak Aisyah. Mereka bertiga berjalan meninggalkan keramaian itu. Mereka sudah berada di dalam mobil dengan Azura yang masih di pangkuan Zayyan

" Azura duduknya sama mama dulu ya, kasian omnya susah mau nyetir" bujuk Aisyah yang tak mau Zayyan kesulitan menyetir karena juga harus memangku Azura namun bujukan Aisyah di tolak oleh Azura

Zayyan tersenyum melihat tingkah Azura lalu melirik ke arah Aisyah yang merasa bersalah " gak papa kok. Tubuh Azura yang mungil gak membuat saya kesulitan" ujar Zayyan lalu segera melajukan mobilnya meninggalkan perkarangan pesantren

" Azura mau kemana, sayang?" Tanya Zayyan lembut kepada Azura 

" Mau pulang"

" Pulang?" Tanya Zayyan bingung lalu menatap ke arah Aisyah lebih tepatnya meminta Aisyah untuk ikut berbicara karena kalau sudah seperti ini dia tak tau harus menanggapi seperti apa

" Kan sekarang kita tinggal tempat Abi sayang. Nanti Abi sedih Azura tinggal, gimana?"

" Gak mau, Azura mau pulang ma" pinta Azura yang lebih tepatnya susah memaksa

" Gak bisa sayang, kita mau pulang kemana? Kan kakek nenek masih di tempat Abi. Mama gak bawa kunci rumah" jelas Aisyah dengan lemah lembut memberikan pengertian kepada anaknya itu. Dan apa yang dia katakan adalah kebenaran karena memang gak punya kunci rumah baik itu rumah orang tua angkat maupun orang tua kandungnya. Memang di rumah orang tua angkatnya ada penjaga rumah tapi dia tidak punya kunci rumah.

Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang